Atheis atau Amoralkah?

Bookmark and Share
Atheis merupakan paham tak percaya adanya Tuhan, alias tidak percaya kepada "s u r g a dan n e r a k a". Aku pernah membaca situs bahwa ada seorang artis yang akan diberi "u a n g  1  m i l y a r" asal mau untuk diajak berhubungan intim, dan artis tersebut menolak. Pastinya artis itu seorang  "T h e i s" (beragama). Jika orang tersebut "A.t.h.e.i.s" tidak ada salahnya tawaran diatas diterima.

Namun dalam suatu kesempatan ada teman yang mengatakan bahwa ada juga "A t h e i s" yang menolak. Jika memang benar demikian apa dasarnya dia menolak?. Jika dia menolak mungkin dia masih punya moral atau etika. Padahal seharunya dia harus menerima.

Jika anda "A t h e i s" anda harus "A m o r a l". Anda harus tega mengorbankan anak, saudara atau orang tua untuk mencapai tujuan anda. Bahkan jika perlu membunuh mereka. Karena "A t h e i s" beranggapan tidak ada Tuhan. Sehingga jika artis tersebut menolak uang 1 milyar, itu hal yang sangat bodoh. Kecuali dia menolak karena orang yang mengajak terkena HIV Aids. Jika tidak?.

Jika anda Atheis tetapi masih bermoral atau punya perasaan itu adalah hal yang aneh tentunya. Moral dan perasaan atau nurani hanya pantas disandang bagi mereka yang ber-T u h a n. Karena "T u h a n" membenci yang namanya perusakan, baik alam atau moral. Moral berhubungan dengan hukum, dan Tuhan selalu menerangkan hukum-hukum-NYA.

Yang terjadi sekarang malah banyak yang mengaku "ber-T u h a n" tetapi tidak "bermoral". Ini tentu hal yang aneh. Mereka berlindung dibalik nama Tuhan atas perilaku mereka yang "a m o r a l", seolah-olah itu membuat mereka tenang. Itu ibarat di KTP anda tertera nama agama tetapi anda selama hidup berlaku amoral. Seolah-olah mereka beranggapan Tuhan akan memaafkan perilakunya di akhirat nanti.

Jadi ada 2 sisi yang aneh selama ini. Ada yang mengaku Atheis tetapi masih memakai moral, dan ada juga yang mengaku Theis tetapi sering amoral. Ini merupakan suatu hal yang aneh dan menyimpang. Seharunya jika Atheis ya amoral dan jika Theis ya moral.

Jika anda seorang penguasa "A t h e i s" anda mungkin perlu membunuh semua manusia agar bumi ini milik anda sendiri karena nafsu sangat penting bagi seorang "A t h e i s - s e j a t i". Tetapi anda masih butuh teman, keluarga dan saudara dimana ini hanya cocok buat "T h e i s". Karena didalam mereka (teman, saudara, keluarga) ada nilai-nilai kasih sayang dan moral yang baik. Meski ada negara yang mengaku komunis, tetapi mereka tidak mempraktekkannya sebagai Atheis sejati. Karena jika benar-benar Atheis pastilah ada kekacauan dan kehancuran. Negara butuh keteraturan (hukum).

Seperti halnya ada T h e i s yang masih amoral ada juga negara yang mengaku bukan komunis tetapi hukum dan kehidupan didalamnya dianggap amoral. Seperti pengesahan undang-undang pernikahan G u y dan L e s b i a n, penggunaan kebebasan berkondom dll.. "Wa nau’dzu billah min dzalik".


wasalam

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar