Buku Langka: Menjingkap Pembrontakan PKI dalam Peristiwa Madiun

Bookmark and Share
Menjingkap Pembrontakan PKI dalam Peristiwa Madiun

Sambutan dari Sarwo Edhi Wibowo-Komandan RPKAD

Sambutan dari Djenderal A.H. Nasution
Menteri Pertahanan Keamanan/Kepala Staf Angkatan Bersendjata

Pidato Presiden Soekarno di Istana Negara Jogjakarta
pada tgl.19/9-1948 djam 20.15

Soehodo, Algodjo PKI
setelah ditangkap massa rakyat

Djendral Soedirman, Kolonel Gatot Soebroto, 
Kolonel A.H. Nasution, hormat di Taman Pahlawan

Sembojan PKI: Merdeka, Menang Perang,
Hidup Republik Kerakjatan kita

Pemerintah memperingati korban-korban jang telah djatuh
karena Pemberontakan Madiun

Pidato Radio Pak Muso
]
Muso-Presiden Soekarno-Soeripno

Rapat-rapat umum diselenggarakan oleh PKI
dengan Muso sebagai pembitjara

Lawanlah Pengchianatannja pendjual Romusha
Sukarno/Hatta
Pengumuman Polit Biro PKI

Djenazah pimpinan pemberontak PKI Muso

Buku Langka: Menjingkap Pembrontakan PKI dalam Peristiwa Madiun.
Tebal: 115 hal.
Ukuran buku: 15 cm x 21,5 cm
Diterbitkan: th.1966 oleh Merdeka Press

Peristiwa Madiun adalah sebuah konflik kekerasan atau situasi chaos yang terjadi di Jawa Timur bulan September – Desember 1948. Peristiwa ini diawali dengan diproklamasikannya negara Soviet Republik Indonesia pada tanggal 18 September 1948 di Madiun oleh Muso, seorang tokoh Partai Komunis Indonesia dengan didukung pula oleh Menteri Pertahanan saat itu, Amir Sjarifuddin.

Pada bulan Mei 1948 Wakil Indonesia di Praha, Musso, kembali dari Moskow, Rusia. Tanggal 11 Agustus, Musso tiba di Yogyakarta dan segera menempati kembali posisi di pimpinan Partai Komunis Indonesia. Banyak politisi sosialis dan komandan pasukan bergabung dengan Musso, antara lain Mr. Amir Sjarifuddin Harahap, dr. Setiajid dll.

Aksi saling menculik dan membunuh mulai terjadi, dan masing-masing pihak menyatakan, bahwa pihak lainlah yang memulai. Banyak perwira TNI, perwira polisi, pemimpin agama, pondok pesantren di Madiun dan sekitarnya yang diculik dan dibunuh.


Tanggal 10 September 1948, mobil Gubernur Jawa Timur RM Ario Soerjo (RM Suryo) dan mobil 2 perwira polisi dicegat massa pengikut PKI di Ngawi. Ketiga orang tersebut dibunuh dan mayatnya dibuang di dalam hutan. Demikian juga dr. Muwardi dari golongan kiri, diculik dan dibunuh.

Pada 19 September 1948, Presiden Soekarno dalam pidato yang disiarkan melalui radio menyerukan kepada seluruh rakyat Indonesia, untuk memilih: Musso-Amir Syarifuddin atau Soekarno-Hatta. Maka pecahlah konflik bersenjata, yang pada waktu itu disebut sebagai Madiun Affairs (Peristiwa Madiun), dan di zaman Orde Baru terutama di buku-buku pelajaran sejarah kemudian dinyatakan sebagai pemberontakan PKI Madiun.

Kekuatan pasukan pendukung Musso digempur dari dua arah: Dari barat oleh pasukan Divisi II di bawah pimpinan Kolonel Gatot Subroto, yang diangkat menjadi Gubernur Militer Wilayah II (Semarang-Surakarta) tanggal 15 September 1948, serta pasukan dari Divisi Siliwangi, sedangkan dari timur diserang oleh pasukan dari Divisi I, di bawah pimpinan Kolonel Sungkono, yang diangkat menjadi Gubernur Militer Jawa Timur, tanggal 19 September 1948, serta pasukan Mobiele Brigade Besar (MBB) Jawa Timur, di bawah pimpinan M. Yasin.

Panglima Besar Sudirman menyampaikan kepada pemerintah, bahwa TNI dapat menumpas pasukan-pasukan pendukung Musso dalam waktu 2 minggu. Memang benar, kekuatan inti pasukan-pasukan pendukung Musso dapat dihancurkan dalam waktu singkat.

Tanggal 30 September 1948, kota Madiun dapat dikuasai seluruhnya. Pasukan Republik yang datang dari arah timur dan pasukan yang datang dari arah barat, bertemu di Hotel Merdeka di Madiun. Namun pimpinan kelompok kiri beserta beberapa pasukan pendukung mereka, lolos dan melarikan diri ke beberapa arah, sehingga tidak dapat segera ditangkap.

Baru pada akhir bulan November 1948 seluruh pimpinan dan pasukan pendukung Musso tewas atau dapat ditangkap. Sebelas pimpinan kelompok kiri, termasuk Mr. Amir Syarifuddin Harahap, mantan Perdana Menteri RI, dieksekusi pada 20 Desember 1948, atas perintah Kol. Gatot Subroto.

Untuk melihat gambar yang lebih besar / lebih jelas,
click pada gambar yang akan dilihat.

Harga: (Sudah termasuk ongkos kirim lewat TIKI JNE atau Pos Indonesia)
Keterangan lebih lanjut mengenai pembelian, pengiriman barang,
cara pembayaran dll. silahkan hub. 0813.1540.5281
atau e-mail: neneng1971@yahoo.com
Sudah Terjual

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar