Para ulama pendiri NU jelas bukan sembarang ulama. Mereka orang-orang khos yang memiliki kualitas keimanan yang luar biasa di zamannya.
Salah satu pendiri jam'iyyah Nahdlatul Ulama, KH. Abdul Wahab Hasbullah, selain pendirian NU kepada kepada KH. Hasyim Asy'ari, beliau meminta persetujuan waliyullah tanah Jawa. Yaitu Kanjeng Sunan Ampel.
Dituturkan salah satu putra Mbah Wahab, KH. Hasib Wahab, ayahnya itu menulis surat kepada Sunan Ampel dalam Bahasa Arab. Surat tidak dilipat tapi digulung seperti nawala di zaman kerajaan kuno. Lalu dibungkus kain terus dimasukkan ke dalam makam Sunan Ampel di Surabaya.
"Mbah Wahab bilang ke beberapa kyai dan pendereknya, jika surat itu dalam tiga hari hilang dari tempat dia memasukkan, berarti Sunan Ampel merestui berdirinya NU," ujar penerus Kiai Wahab mengasuh Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambak Beras Jombang ini. Dia ceritakan kala diwawancarai di sela sarapan pagi di lokasi Munas & Konbes NU di Ponpes Kempek Palimanan Cirebon, Ahad (16/9).
Tutur Kiai Hasib, setelah tiga hari memasukkan surat tersebut, Mbah Wahab ziarah lagi ke makam Sunan Ampel. Malah membawa rombongan lebih banyak. Ternyata nawala tersebut tak berada di tempatnya lagi. Akhirnya Kiai Wahab mantab, lalu pulang dan segera menemui KH. Hasyim Asy'ari agar segera mendeklarasikan berdirinya NU.
"Suratku wis diterima Kanjeng Sunan Ampel. Berarti direstui untuk melanjutkan dakwah Islam di Nusantara," ujar Kiai Hasib menirukan ucapan ayahnya yang dia dengar dari penuturan sahabat Mbah Wahab yang pernah bercerita kepadanya.
Kontributor: Ichwan
Sumber: NU Online
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar