|
Imam Al Ghazali |
Ada kisah yang yang perlu kita renungkan, yaitu kisah Nabi Musa as. Suatu ketika Nabi Musa as duduk bersandar di sebuah pohon, tiba-tiba muncul dari dalam tanah seekor cacing merah. Saat itu Nabi Musa as langsung bergumam sendiri: “Buat apa Allah menciptakan seekor cacing merah yang menjijikan seperti ini.” Ternyata Allah mengijinkan pada cacing itu dapat berbicara hingga Nabi Musa as dapat mendengar ucapannya. Cacing berkata: “Wahai Nabi Allah aku diciptakan Allah agar aku dapat membaca
Tasbih (Subhanallah, Walhamdulillah, Walaa ilaa ha illallah, Wallaahu Akbar) di siang hari 1000 kali dan membaca
Shalawat (Allahumma Sholli ‘alaa Muhammad wa ‘alaa ‘aali Muhammad saw) kepada Nabi Muhammad SAW di malam hari 1000 kali.
Mendengar jawaban itu Nabi Musa as tertunduk malu dengan cacing yang kelihatannya menjijikan. Lalu beliau bertobat kepada Allah. Bagaimana dengan kita, sudahkan kita bertasbih dan membaca sholawat 1000 kali dalam sehari? apakah kita lebih mulia dari cacing atau lebih hina?
Jika belum kita dikalahkan oleh seekor cacing merah yang menjijikkan.
Sumber: Mukaasyafatul Qulub, karya Imam Ghozali Bab Al-Haya
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar