Youtube Setiap Yang Bernyawa Pasti Mati

Bookmark and Share

Rasulullah S.A.W. bersabda kepada Muadz ibn Jabal R.A. “Oh Muadz, apakah kau tahu apa hak Allah terhadap hamba-Nya? Dan apakah kau tahu hak dari hamba-Nya kepada Allah?” Muadz berkata “Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.” Rasulullah S.A.W. bersabdaHak Allah terhadap hamba-Nya adalah mereka tidak menyembah sesuatu selain diri-Nya. Dan hak hamba-Nya kepada Allah yang akan diberikan Allah adalah Dia tidak akan menyiksa orang yang tidak menyekutukan-Nya.

Sebelum saya melanjutkan, saya ingin bertanya pada kalian. Kapan terakhir kali kalian semua memikirkan kematian? Kapan terakhir kali kalian melihat kematian? Saya ingin memberitahu kalian, ketika kalian pulang ke rumah nanti, dan kalian duduk-duduk untuk menyantap makanan kalian, pikirkan hari dimana kalian akan menjadi makanan bagi cacing-cacing di tanah. Ketika kalian mengenakan pakaian bagus, pikirkan tentang hari dimana kalian akan terbalut selembar kain dan dikubur dalam tanah.

Pikirkan tentang itu! Dan ketika kalian melihat rumah kalian yang bagus, besar, dan mewah, pikirkan hari dimana orang-orang yang kalian cintai akan memberi rumah yang baru pada kalian. Rumah itu adalah kuburan, sedalam enam kaki di bawah tanah, tanpa perabotan, dan berukuran 2x1 meter. Pikirkanlah! Dengan begitu kalian akan mengerti tujuan dari kehidupan.

Karena sebagian dari kalian berpikir bahwa hidup ini hanya lelucon. Kalian berpikir bahwa hidup adalah suatu permainan belaka. Kalian tidak mengerti dan kalian tidak menghargai betapa berharganya hidup kalian. Kalian berpikir bahwa ketika kematian datang pada kalian, itu adalah akhir segalanya. Bukan, kematian bukanlah akhir. Kematian adalah permulaan yang sebenarnya.

Kematian adalah tahap selanjutnya dari kehidupanmu. Dan kematianakan datang kepada kalian semua, seperti yang Allah firmankan dalam Alquran

Kullu nafsin dzaikatul maut tsumma ilainaa turja'uun” 
[bahwa setiap yang bernyawa akan merasakan kematian.]

Orang kulit hitam dan orang kulit putih sama-sama akan merasakan mati. Orang kaya dan orang miskin sama-sama akan merasakan mati. Raja dan rakyat jelata sama-sama akan merasakan mati. Para penindas mati dan yang tertindas sama-sama merasakan mati. Para perempuan mati, para lelaki juga mati. Yang tua mati, yang muda juga mati.

Jadi, kematian adalah realita yang sebenarnya. Suatu hari nanti, kalian akan meninggalkan dunia ini, meninggalkan harta kalian  yang kalian kumpulkan sewaktu di dunia, uang yang kalian simpan di bank, semua akan kalian tinggalkan. Rumah yang biasa kalian tempati, ranjang yang biasa kalian tiduri, kursi yang biasa kalian duduki, semua akan ditinggalkan. 
Rasulullah S.A.W. bersabda “Perbanyaklah mengingat perusak kesenangan.” Apakah perusak kesenangan? Apa yang akan menyudahi kesenangan kalian? Itulah kematian! Kematian akan membawa kalian pada kenyataan yang sebenarnya. Ketika kematian mendatangi kalian, maka segalanya akan menjadi jelas. Itulah mengapa Allah menyebut kematian sebagai Al-Haqqah, Sang kenyataan. Pada saat menjelang kematian, kalian baru tersadar atas apa yang telah kalian perbuat dalam hidup ini.

Dan jangan percaya, jangan percaya kebohongan yang mereka katakan kepada kalian, “Oh dia meninggal dengan tenang dalam tidurnya.” Hah? Dia meninggal dengan tenang. Tidak ada satu orang kafirpun yang dapat wafat dari dunia ini dengan tenang. Kalian bisa saja menjadi yang paling jahat, paling berdosa, orang yang paling kafir, tapi ketika kalian mati, orang Kristen berkata, "Oh saudara kami tersayang yang kami cintai sekarang di surga."
Freddy Mercury yang pada akhirnya masuk agama Kristen. Tapi ketika dia mati, orang-orang berkata "Freddy Mercury dalam surga.” Apa yang akan memasukkan Freddy Mercury ke surga? Lagu nomor satunya yang menjadi hits? Tidak. Rasulullah bersabda, “Ketika seseorang mati dan dia masuk ke dalam kubur”, setelah semua orang yang mencintai kita meninggalkan kita dan pulang ke rumah, malaikat akan datang padamu dan mereka akan mendudukkanmu di kubur, “Duduklah” dan kalian akan duduk. Dan kalian akan ditanyai empat pertanyaan. Malaikat akan menanyaimu. Pertanyaannya sangat simpel namun begitu susah dijawab. “Man Rabbuka?  Siapa Tuhanmu?" Ketika kau berada di dunia ini, siapa Tuhanmu? Kemudian, kau akan ditanya "Apakah din-mu (agamamu)?"

Jawaban dari pertanyaan pertama, siapa Tuhanmu? Tuhanku adalah Allah.  Apa agamamu? Islam. Siapa nabimu? Muhammad S.A.W.  Dan Allah berfirman "Kami mengirim pada setiap bangsa di bumi, seorang utusan, dan semuanya menyampaikan pesan yang sama sembahlah Allah dan hindari Tuhan yang salah.
Jadi kau tidak akan pergi kemanapun selain “Inna Lillahi wa inna ilaihi raji'un”, kalian akan berpulang kembali kepada Allah. Itulah tujuan terakhir kalian. Ketika Allah menentukan bahwa waktumu di dunia sudah habis, maka selesai sudah, meskipun kau sedang berada dalam pelukan istrimu tersayang.
Kalian tahu, kalian selalu berkata besok saja, minggu depan. Aku masih muda, umurku masih panjang. Bagaimana kalian tahu umur kalian masih panjang? Berencanalah untuk masa depan sebenarnya, kematianmu. Itulah perencanaan yang paling benar.  Berencanalah mulai dari sekarang, jangan menunda-nundanya.

Rasulullah S.A.W. pernah menggambar sebuah garis kemudian dia menggambar sebuah lingkaran, dan dia bersabda “Ini adalah hasrat seorang manusia dan lingkaran ini pemutus hasratnya.” Lingkaran itu adalah kematian.

Jadi saya berharap semoga tulisan ini bisa lebih mengingatkan kita pada kenyataan yang sebenarnya, karena kebanyakan dari kita terlalu sibuk dengan urusan duniawi sehingga lalai dalam urusan akhirat. Semoga Allah S.W.T. menjauhkan kita semua dari sifat lalai dan kemalasan. Aamiin.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar