TOMCAT : Apa Itu dan Bahayanya

Bookmark and Share

 Baru-baru ini di televisi sering disiarkan mengenai serangan serangga tomcat, utamanya di acara berita. Kabarnya tomcat ini sedang berkembang dengan hebat di wilayah Jawa Timur (untung bukan Jawa Tengah, Ikhwan masih selamat...). Banyak korban yang terkena wabah ini, gak kenal usia, mulai dari bayi sampai orang dewasa. Semuanya kena! (Prok prok prok... Tomcatnya hebat ya, bisa ngalahin semua orang! J). Nah, di sini Ikhwan cuma mau ngrangkum kabar-kabar yang sudah Ikhwan dengar lewat TV dan radio (wah, jadul amat) juga lewat bacaan seperti koran.

Tomcat (Paederus littoralis) walaupun bentuknya seperti semut besar, tetapi sebenarnya ia bukan kelompok semut. Tomcat merupakan kelompok kumbang-kumbangan. Hewan kecil ini memiliki tubuh belang-belang merah-hitam. Hewan ini berhabitat di tempat-tempat yang lembab, seperti selokan, atap rumah, dan lain-lain. Makanya, kalian sekarang harus lebih waspada kalau ke tempat-tempat tersebut. Selain itu, hewan ini biasa juga hidup di persawahan (atau semak-semak).
Bagi petani, sebenarnya hewan ini menguntungkan, karena yang hewan yang bisa hidup di air, daratan, dan udara ini merupakan salah satu predator serangga wereng yang, katanya, merupakan serangga padi paling mematikan (kalau di komputer, seperti trojan itu lah. Atau kalau padi itu orang, maka penyakit hama werengnya adalah tumor atau kanker). Tetapi karena sekarang si tomcat ini merajalela tak terkendalikan, maka tomcat justru merugikan manusia. Sudah banyak korban terluka akibat si tomcat ini.
Usut demi usut, ternyata luka yang timbul ini bukan karena gigitan si tomcat. Tapi karena cairan yang dikeluarkannya saat ia dipukul, dipencet, dan dibunuh dengan kulit secara langsung. Cairan ini kabarnya kalau sampai masuk ke pembuluh darah, racunnya12 kali lebih berbahaya daripada racun kobra! Nah lo? Tapi semua itu juga dipengaruhi oleh ketahanan tubuh masing-masing terhadap toxin. Nah, bagi kamu yang ketempelan tomcat ini (ya mudah-mudahan jangan, lah), jangan dipencet sampai kulit luar tomcat terkelupas, karena begitu terkelupas sedikit saja, maka semua cairannya akan keluar. Sebaiknya, kalian mengambilnya dengan hati-hati, sangat hati-hati, lalu masukkan ke dalam plastik. Nah kalau sudah di plastik, terserah kalaian mau diapain dia. Bejek-bejek kek, injek kek, aniaya sekalipun, BOLEH! Gak bakal ada yang menghukum! Hehe... Tapi ingat, jangan sampai cairan itu kena kulit. Karena kalau sampai kena, wuih bahaya tuh! Kulit bisa iritasi! Awalnya sih cuma kaya kegigit serangga biasa, tapi dalam jangka waktu 24 jam, kulit akan terasa panas! Berwarna merah, melepuh, dan lama-lama mengeluarkan nanah. Kalau sudah seperti itu, luka akan melebar! Bahaya kan? Tapi kalau memang sudah terlanjur melepuh, Ikhwan sarankan kamu coba kasih salep yang pake antiseptik. Atau jika kamu khawatir, bawa saja ke pusat kesehatan terdekat, seperti puskesmas atau rumah sakit.

Oke, itu info dari Ikhwan mengenai serangga tomcat. Selamat berwaspada!

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar