Rhinoceros sondaicus, atau yang lebih di kenal dengan sebutan badak jawa ini merupakan salah satu jenis badak dari 5 jenis badak yang masih ada di dunia saat ini. di indonesia sendiri memiliki 2 jenis badak yang masih ada, yaitu badak sumatera (Dicerorhinus sumatrensis fischer) dan badak jawa (Rhinoceros sondaicus), keduanya sudah sangat langka dan hampir punah.
Kini badak Jawa hanya bisa di temukan di Taman Nasional Ujung Kulon dengan populasinya pun hanya berkisar antara 40-50 ekor, dan pada tahun 2007 di catat tidak lebih 8 ekor populasi Badak Jawa yang ada di Taman Nasional Cat Tien, Vietnam. Meskipun namanya badak jawa, tetapi dulu populasi ini tersebar di wilayah asia tenggara, india juga tiongkok.
(sumber: google) |
Uniknya, badak Jawa ini merupakan keturunan dari spesies hewan Ceratotherium yang hidup pada masa pilocene dan Dicerorhinus yang hidup pada masa Miocene, yang keduanya hidup pada sekitar tahun 25-10 juta tahun lalu.
Badak Jawa atau badak bercula satu kecil ini memiliki tubuh yang kecil jika di bandingkan dengan saudaranya badak bercula satu besar atau Badak India, tinggi rata-rata dari Badak Jawa hanya sekitar 1,4 m - 1,6 m, dan panjangnya 2 m - 3,5 m di tambah cula nya 30cm.
Badak Jawa memiliki sifat tenang kecuali jika waktu nya berkembang biak, kadang juga mereka berkumpul untuk mendapatkan mineral di kubangan lumpur, ini adalah salah satu sifat alami semua badak. Hewan ini tidak menciptakan kubangan lumpur sendiri melainkan mencari kubangan lumpur yang telah ada atau tercipta secara alami.
Sang jantan memberikan tanda-tanda wilayahnya melalui tumpukan kotoran dan percikan urine serta jejak kakinya. Badak Jawa sangat jarang ber suara atau memiliki sedikit suara jika di bandingkan dengan badak lainnya.
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar