Imam Al Ghazali |
Diriwayatkan bahwa ada seorang laki-laki yang lupa membaca shalawat kepada Rasulullah Saw. Lalu pada suatu malam ia bermimpi melihat Rasulullah Saw. tidak mau menoleh kepadanya, dia bertanya: “Ya Rasulullah, apakah Engkau marah kepadaku?”
Beliau Saw. menjawab: “Tidak.”
Dia bertanya lagi: “Lalu sebab apakah Engkau tidak memandang kepadaku?” Beliau Saw. menjawab: “Karena aku tidak mengenalmu.”
Laki-laki itu bertanya: “Bagaimana Engkau tidak mengenaliku, sedang aku adalah salah satu dari umatmu? Para ulama meriwayatkan bahwa sesungguhnya Engkau lebih mengenali umatmu dibanding seorang ibu mengenali anaknya?”
Rasulullah Saw. Menjawab: “Mereka benar, tetapi engkau tidak pernah mengingat aku dengan shalawat. Padahal kenalku dengan umatku adalah menurut kadar bacaan shalawat mereka kepadaku.”
Terbangunlah laki-laki itu dan mengharuskan dirinya untuk bershalawat kepada Rasulullah Saw. setiap hari 100 kali. Dia selalu melakukan itu hingga ia melihat kembali Rasululah Saw. dalam mimpinya. Dalam mimpinya tersebut Rasulullah Saw. Bersabda: “Sekarang aku mengenalmu dan akan memberi syafa’at kepadamu.” Yakni karena orang tersebut telah menjadi orang yang cinta kepada Rasulullah Saw. dengan memperbanyak shalawat kepada beliau.
(Mukasyafat al-Qulub bab 9 halaman 55 karya Hujjatul Islam al-mam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al-Ghazali Ra.)
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar