Sistem global dunia dewasa ini menghasilkan rangkaian fitnah menjelang muncul dan berkuasanya oknum Dajjal. Ini merupakan kondisi penuh fitnah yang lebih dikhawatirkan Rasulullah saw daripada munculnya fitnah Dajjal itu sendiri. Bukan suatu kebetulan jika ada hadits berbunyi sebagai berikut: Suatu ketika ihwal Dajjal dibicarakan di hadapan Rasulullah saw. Kemudian beliau bersabda: ”Sungguh fitnah yang terjadi di antara kalian lebih aku takuti dari fitnah Dajjal, dan tiada seseorang yang dapat selamat dari rangkaian fitnah sebelum fitnah Dajjal melainkan akan selamat pula darinya (fitnah Dajjal). Dan tiada fitnah yang dibuat sejak adanya dunia ini –baik kecil ataupun besar- kecuali dalam rangka menyongsong fitnah Dajjal.”(HR Ahmad)
Sementara itu pada lembaran uang satu dollar Amerika terdapat gambar yang disebut ”The Great Seal” atau ”Tanda yang Agung”. Di dalamnya ada gambar piramida yang tidak sempurna dimana pucuknya raib laksana nasi tumpeng yang terpotong bagian atasnya. Piramida tersebut merepresentasikan struktur dan sistem dunia dewasa ini. Dunia diarahkan menjadi bak satu struktur dengan sistem piramida. Namun sistem itu belum memiliki pimpinan. Yang penting mempersiapkan sistem semaksimal mungkin. Di bawah piramida tertulis Novus Ordo Seclorum, bahasa Latin yang berarti ”A New Order of the Ages” atau lebih populer dengan sebutan ”New World Order”. Mereka bermaksud membangun sebuah kehidupan berupa satu “Tatanan Dunia Baru”.
Di atas piramida tertera Annuit Coeptis yang berarti ”The Eye (Providence) favors our undertakings” atau “Usaha/persembahan kita direstui Mata Tunggal”. Mereka sangat yakin bahwa semua upaya mewujudkan Tatanan Dunia Baru mendatangkan keridhaan si Mata Tunggal. Artinya sistem dunia yang bertentangan dengan nilai-nilai kenabian justru bakal memuluskan kemunculan Dajjal.
Pimpinan piramida digambarkan berupa sebuah ”mata tunggal” dalam segitiga yang diletakkan berjarak sedikit di atas pucuk piramida tersebut, seolah menyatakan bahwa pimpinan belum ada tapi sudah jelas bakal segera datang. Sekeliling segitiga bermata tunggal itu dibuat garis-garis yang seolah mengisyaratkan bahwa si mata tunggal merupakan sumber cahaya (the source of light). Nabi Muhammad saw bersabda: "Dan sesungguhnya Dajjal itu bermata satu; sebelah matanya tidak nampak. Di antara kedua matanya tertulis "kafir" yg terbaca oleh setiap mu'min yg mengerti baca-tulis ataupun tidak."(HR Ahmad) Syarat untuk sanggup mendeteksi kebatilan Dajjal dan sistemnya bukanlah intelektual atau tidaknya seseorang, melainkan murni atau tidaknya iman di dada.
kita akan saksikan bahwa pengambilalihan sedang berjalan lancar, nampaknya saat kemunculan si Dajjal sudah sangat dekat, alasannya sangat sederhana: karena sistem-sistem dan para pengurusnya, yaitu sistem kafir, yaitu sistem Dajjal, telah memperoleh kekuasaan yang cukup di seluruh dunia, sehingga begitu si Dajjal dikenali dan diakui, Dajjal bisa langsung dinobatkan sebagai pimpinan yang dinanti-nanti.”
Sementara itu di bidang ekonomi dan keuangan ummat dipaksa tunduk pada tiga pilar setan, yaitu Bunga Bank (baca: Riba), Uang Fiat (baca: uang kertas) dan Money Creation yaitu sistem yang memberi kekuasaan pada bank untuk melakukan proses penciptaan uang. Padahal Islam memiliki konsep yang sangat baku tentang uang dan segala bentuk transaksi yang melibatkan uang. Bukan hanya sebatas teori tetapi blue print keuangan Islam memang pernah diwujudkan dalam bentuk nyata sejak masa awal ke-Khalifahan Islam dan terbukti hasilnya berupa kemakmuran bagi seluruh rakyat. Itulah yang diisyaratkan dalam Al-Qur’an sebagai dhzahab(emas) dan fidhdhoh(perak) dan secara empiris berupa dinar dan dirham. Suatu jenis mata uang yang memiliki intrinsic value serta aman dari inflasi.
Di bidang hukum ummat dipaksa tunduk pada nilai-nilai legal dan illegal (baca: halal dan haram) berdasarkan hawa nafsu para law-makers. Kita bisa menyaksikan suatu saat perilaku homoseksual dan lesbianisme dicap illegal-haram namun pada lain waktu dianggap legal-halal. Padahal Allah berfirman: ”Barangsiapa yang tidak berhukum menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir.” (QS Al-Maidah 44). Bahkan sistem Dajjal mencap kebanyakan orang-orang beriman pejuang tegaknya agama Allah sebagai teroris. Dan menempatkan para kriminal pelanggar berat HAM sebagai pimpinan negara-negara maju.
Di bidang pertahanan keamanan ummat dipaksa tunduk pada konsep ashobiyyah (fanatisme kelompok). Angkatan militer berbagai negara dewasa ini dibentuk untuk mempertahankan spirit ”right or wrong is my country”. Tidak ada satupun kekuatan hankam yang dibentuk dengan cita-cita menegakkan kalimat Allah atau mati syahid. Kebanyakan prajurit militer modern menjadi budak jalur komandonya. Mereka tidak pernah dibina untuk menjadi hamba Allah sejati. Allah berfirman: ”Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran” (QS At-Taubah 111)
Sedangkan seni dan budaya telah menjadi industri syahwat. Sangat langka dijumpai produk di bidang ini yang bila dinikmati membawa manusia menjadi lebih dekat dan mengingat Allah Yang Maha Indah. Hampir semua film, tontonan, nyanyian, tarian maupun novel menyeret manusia kepada pemuasan syahwat semata tanpa pandang halal-haramnya.
Sungguh, nilai-nilai Dajjal (Dajjalic Values) telah mendominasi segenap lini kehidupan ummat manusia dewasa ini. Sangat boleh jadi kedatangan oknum Dajjal sudah sangat dekat. Sistem Dajjal telah memperoleh kekuasaan yang cukup di seluruh dunia, sehingga begitu si Dajjal dikenali dan diakui, Dajjal (makhluk bermata satu) bisa langsung dinobatkan sebagai pimpinan yang dinanti-nanti sebagaimana diisyaratkan dalam ”the great seal” yang tergambar di lembar uang satu dollar Amerika Serikat. Sekaranglah saatnya kita bersikap dan memilih. Apakah kita mau ikut genderang tarian mengawetkan babak keempat Sistem Dajjal ini? Ataukah kita secara aktif mempersiapkan diri menyongsong babak kelima, yakni babak Khilafatun ‘ala Minhaj An-Nubuwwah (kekhalifahan mengikuti pola Kenabian)?
Yang pasti, kondisi (baca: sitem yang mewujud) menjelang muncul dan berkuasanya oknum Dajjal merupakan kondisi penuh fitnah yang lebih dikhawatirkan Rasulullah saw daripada fitnah Dajjalnya itu sendiri.
Sementara itu pada lembaran uang satu dollar Amerika terdapat gambar yang disebut ”The Great Seal” atau ”Tanda yang Agung”. Di dalamnya ada gambar piramida yang tidak sempurna dimana pucuknya raib laksana nasi tumpeng yang terpotong bagian atasnya. Piramida tersebut merepresentasikan struktur dan sistem dunia dewasa ini. Dunia diarahkan menjadi bak satu struktur dengan sistem piramida. Namun sistem itu belum memiliki pimpinan. Yang penting mempersiapkan sistem semaksimal mungkin. Di bawah piramida tertulis Novus Ordo Seclorum, bahasa Latin yang berarti ”A New Order of the Ages” atau lebih populer dengan sebutan ”New World Order”. Mereka bermaksud membangun sebuah kehidupan berupa satu “Tatanan Dunia Baru”.
Di atas piramida tertera Annuit Coeptis yang berarti ”The Eye (Providence) favors our undertakings” atau “Usaha/persembahan kita direstui Mata Tunggal”. Mereka sangat yakin bahwa semua upaya mewujudkan Tatanan Dunia Baru mendatangkan keridhaan si Mata Tunggal. Artinya sistem dunia yang bertentangan dengan nilai-nilai kenabian justru bakal memuluskan kemunculan Dajjal.
Pimpinan piramida digambarkan berupa sebuah ”mata tunggal” dalam segitiga yang diletakkan berjarak sedikit di atas pucuk piramida tersebut, seolah menyatakan bahwa pimpinan belum ada tapi sudah jelas bakal segera datang. Sekeliling segitiga bermata tunggal itu dibuat garis-garis yang seolah mengisyaratkan bahwa si mata tunggal merupakan sumber cahaya (the source of light). Nabi Muhammad saw bersabda: "Dan sesungguhnya Dajjal itu bermata satu; sebelah matanya tidak nampak. Di antara kedua matanya tertulis "kafir" yg terbaca oleh setiap mu'min yg mengerti baca-tulis ataupun tidak."(HR Ahmad) Syarat untuk sanggup mendeteksi kebatilan Dajjal dan sistemnya bukanlah intelektual atau tidaknya seseorang, melainkan murni atau tidaknya iman di dada.
kita akan saksikan bahwa pengambilalihan sedang berjalan lancar, nampaknya saat kemunculan si Dajjal sudah sangat dekat, alasannya sangat sederhana: karena sistem-sistem dan para pengurusnya, yaitu sistem kafir, yaitu sistem Dajjal, telah memperoleh kekuasaan yang cukup di seluruh dunia, sehingga begitu si Dajjal dikenali dan diakui, Dajjal bisa langsung dinobatkan sebagai pimpinan yang dinanti-nanti.”
Sementara itu di bidang ekonomi dan keuangan ummat dipaksa tunduk pada tiga pilar setan, yaitu Bunga Bank (baca: Riba), Uang Fiat (baca: uang kertas) dan Money Creation yaitu sistem yang memberi kekuasaan pada bank untuk melakukan proses penciptaan uang. Padahal Islam memiliki konsep yang sangat baku tentang uang dan segala bentuk transaksi yang melibatkan uang. Bukan hanya sebatas teori tetapi blue print keuangan Islam memang pernah diwujudkan dalam bentuk nyata sejak masa awal ke-Khalifahan Islam dan terbukti hasilnya berupa kemakmuran bagi seluruh rakyat. Itulah yang diisyaratkan dalam Al-Qur’an sebagai dhzahab(emas) dan fidhdhoh(perak) dan secara empiris berupa dinar dan dirham. Suatu jenis mata uang yang memiliki intrinsic value serta aman dari inflasi.
Di bidang hukum ummat dipaksa tunduk pada nilai-nilai legal dan illegal (baca: halal dan haram) berdasarkan hawa nafsu para law-makers. Kita bisa menyaksikan suatu saat perilaku homoseksual dan lesbianisme dicap illegal-haram namun pada lain waktu dianggap legal-halal. Padahal Allah berfirman: ”Barangsiapa yang tidak berhukum menurut apa yang diturunkan Allah, maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir.” (QS Al-Maidah 44). Bahkan sistem Dajjal mencap kebanyakan orang-orang beriman pejuang tegaknya agama Allah sebagai teroris. Dan menempatkan para kriminal pelanggar berat HAM sebagai pimpinan negara-negara maju.
Di bidang pertahanan keamanan ummat dipaksa tunduk pada konsep ashobiyyah (fanatisme kelompok). Angkatan militer berbagai negara dewasa ini dibentuk untuk mempertahankan spirit ”right or wrong is my country”. Tidak ada satupun kekuatan hankam yang dibentuk dengan cita-cita menegakkan kalimat Allah atau mati syahid. Kebanyakan prajurit militer modern menjadi budak jalur komandonya. Mereka tidak pernah dibina untuk menjadi hamba Allah sejati. Allah berfirman: ”Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh. (Itu telah menjadi) janji yang benar dari Allah di dalam Taurat, Injil dan Al Quran” (QS At-Taubah 111)
Sedangkan seni dan budaya telah menjadi industri syahwat. Sangat langka dijumpai produk di bidang ini yang bila dinikmati membawa manusia menjadi lebih dekat dan mengingat Allah Yang Maha Indah. Hampir semua film, tontonan, nyanyian, tarian maupun novel menyeret manusia kepada pemuasan syahwat semata tanpa pandang halal-haramnya.
Sungguh, nilai-nilai Dajjal (Dajjalic Values) telah mendominasi segenap lini kehidupan ummat manusia dewasa ini. Sangat boleh jadi kedatangan oknum Dajjal sudah sangat dekat. Sistem Dajjal telah memperoleh kekuasaan yang cukup di seluruh dunia, sehingga begitu si Dajjal dikenali dan diakui, Dajjal (makhluk bermata satu) bisa langsung dinobatkan sebagai pimpinan yang dinanti-nanti sebagaimana diisyaratkan dalam ”the great seal” yang tergambar di lembar uang satu dollar Amerika Serikat. Sekaranglah saatnya kita bersikap dan memilih. Apakah kita mau ikut genderang tarian mengawetkan babak keempat Sistem Dajjal ini? Ataukah kita secara aktif mempersiapkan diri menyongsong babak kelima, yakni babak Khilafatun ‘ala Minhaj An-Nubuwwah (kekhalifahan mengikuti pola Kenabian)?
Yang pasti, kondisi (baca: sitem yang mewujud) menjelang muncul dan berkuasanya oknum Dajjal merupakan kondisi penuh fitnah yang lebih dikhawatirkan Rasulullah saw daripada fitnah Dajjalnya itu sendiri.
ذُكِرَ الدَّجَّالُ عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَقَالَ لَأَنَا لَفِتْنَةُ بَعْضِكُمْ أَخْوَفُ عِنْدِي مِنْ فِتْنَةِ الدَّجَّالِ
وَلَنْ يَنْجُوَ أَحَدٌ مِمَّا قَبْلَهَا إِلَّا نَجَا مِنْهَا وَمَا صُنِعَتْ فِتْنَةٌ
مُنْذُ كَانَتْ الدُّنْيَا صَغِيرَةٌ وَلَا كَبِيرَةٌ إِلَّا لِفِتْنَةِ الدَّجَّالِ
Suatu ketika ihwal Dajjal dibicarakan di hadapan Rasulullah saw. Kemudian beliau bersabda: ”Sungguh fitnah yang terjadi di antara kalian lebih aku takuti dari fitnah Dajjal, dan tiada seseorang yang dapat selamat dari rangkaian fitnah sebelum fitnah Dajjal melainkan akan selamat pula darinya (Dajjal). Dan tiada fitnah yang dibuat sejak adanya dunia ini –baik kecil ataupun besar- kecuali dalam rangka menyongsong fitnah Dajjal.”(HR Ahmad V/389)
Novus Ordo Seclorum
Dalam sebuah hadits Nabi Muhammad saw menyebutkan setidaknya ada dua pra-kondisi yang mengindikasikan bakal munculnya Dajjal untuk menebar fitnah dan kekacauan di seantero dunia.
" Dajjal tidak akan muncul sehingga manusia melupakannya dan para Imam meninggalkan untuk mengingatnya di atas mimbar-mimbar ".
(HR.Ahmad)
Pra-kondisi pertama ialah ketika kebanyakan orang awam sudah tidak ada lagi yang membicarakan perkara Dajjal.Keadaan ini tampaknya sudah menjadi kenyataan.
Pra-kondisi kedua ialah ketika para Imam di mimbar-mimbar sudah tidak lagi mengingatkan umat akan bahaya fitnah Dajjal.Keadaan ini pun tampaknya juga telah dapat kita rasakan pada saat ini.Praktis tidak ada seorang pun muballigh, penceramah atau pun ustadz dewasa ini yang mengangkat tema Dajjal dalam khutbahnya.Padahal Rasulullah saw telah bersabda :
" Allah tidak menurunkan ke muka bumi sejak penciptaan Adam as hingga hari kiamat, fitnah yang lebih dahsyat dari fitnah Dajjal ".
(HR.Thabrani)
Sistem global dunia dewasa ini menghasilkan rangkaian fitnah menjelang muncul dan berkuasanya Dajjal.Ini merupakan kondisi penuh fitnah yang lebih di khawatirkan Rasulullah saw dari pada munculnya Dajjal itu sendiri.Untuk itu lihatlah pada lembaran uang satu dollar Amerika di mana terdapat gambar yang di sebut "The Great Seal" atau "Tanda yang Agung".Di dalamnya ada gambar piramida yang tidak sempurna di mana puncaknya raib, bagaikan nasi tumpeng yang terpotong bagian atasnya.
Piramida tersebut merepresentasikan struktur dan sistem dunia dewasa ini.Dunia di arahkan menjadi satu struktur dengan sistem piramida.Namun sistem itu sendiri belum-lah memiliki pimpinan.Di bawah piramida tertulis "Novus Ordo Seclorum", bahasa latin yang berarti "A New Order of the Ages" atau lebih populer dengan sebutan "New World Order".Mereka bermaksud membangun sebuah kehidupan berupa satu "Tatanan Dunia Baru".Inilah yang di katakan sebagai sistem Dajjal.Suatu peradaban yang nilai-nilainya secara diameteral bertentangan dengan nilai-nilai kenabian.Suatu dunia di mana segenap lini kehidupan berjalan dan tunduk kepada nilai-nilai yang telah di tentukan Dajjal.
Di atas piramida tertulis "Annuit Coeptis" yang berarti "The Eye (providence) favors our undertakings" atau "Usaha / persembahan kita di restui Mata tunggal".Mereka sangat yakin bahwa semua upaya mewujudkan tatanan dunia baru akan mendatangkan keridhaan si Mata Tunggal.Artinya sistem dunia yang bertentangan dengan nilai-nilai kenabian justru bakal memuluskan kemunculan Dajjal.
Pimpinan piramida di gambarkan berupa sebuah "Mata Tunggal" dalam segi tiga yang di letakkan berjarak sedikit di atas puncak piramida tersebut, seolah menyatakan bahwa sang pimpinan belum ada, tetapi bakal segera datang.Sekeliling segi tiga bermata tunggal itu di buat garis-garis yang seakan-akan mengisyaratkan bahwa si mata tunggal adalah sumber cahaya (Source of Light).
Nabi Muhammad saw bersabda :
" Dan sesungguhnya Dajjal itu bermata satu, sebelah matanya tidak nampak.Di antara kedua matanya tertulis "kafir" yang terbaca oleh setiap mu'min yang mengerti baca tulis ataupun tidak "
(HR.Ahmad)
Jadi syarat untuk sanggup mendeteksi kebatilan Dajjal dan sistemnya bukan hanya tergantung pada intelektual atau tidaknya seseorang semata, melainkan harus di sertai dengan murni atau tidaknya iman di dalam dada.
Fitnah yang di lancarkan oleh para pengikut Dajjal menjelang kedatangannya akan semakin gencar kita rasakan.Mereka terus berupaya mempercantik kehidupan dunia ini. Padahal para Nabi dan Rasul sudah mengingatkan kepada kita bahwa kehidupan dunia ini sesungguhnya adalah khayalan dan angan-angan yang bersifat sementara, namun Dajjal dengan sistemnya akan mengatakan sebaliknya : bahwa kehidupan berikutnya-lah yang merupakan khayalan dan angan-angan, sehingga kita lupa dan lalai akan adanya kehidupan di akhirat, tempat kita mempertanggung-jawabkan segala amal perbuatan selama hidup di dunia.
Dalam bukunya "Dajjal the Anti-Christ", Ahmad Thompson menulis :
"Kita akan saksikan bahwa pengambilalihan sedang berjalan dengan lancar, nampaknya saat kemunculan si Dajjal sudah sangat dekat, alasannya sederhana ; karena semua sistem dan para pengurusnya, yaitu sistem kafir / Dajjal telah memperoleh kekuasaan yang cukup di seluruh penjuru dunia, sehingga pada saat Dajjal di kenali dan di akui, ia bisa dengan segera, langsung di nobatkan sebagai pimpinan yang di nanti-nantikan ".
Wallahu'alam bishawab, semoga bermanfat.
Novus Ordo Seclorum
Dalam sebuah hadits Nabi Muhammad saw menyebutkan setidaknya ada dua pra-kondisi yang mengindikasikan bakal munculnya Dajjal untuk menebar fitnah dan kekacauan di seantero dunia.
" Dajjal tidak akan muncul sehingga manusia melupakannya dan para Imam meninggalkan untuk mengingatnya di atas mimbar-mimbar ".
(HR.Ahmad)
Pra-kondisi pertama ialah ketika kebanyakan orang awam sudah tidak ada lagi yang membicarakan perkara Dajjal.Keadaan ini tampaknya sudah menjadi kenyataan.
Pra-kondisi kedua ialah ketika para Imam di mimbar-mimbar sudah tidak lagi mengingatkan umat akan bahaya fitnah Dajjal.Keadaan ini pun tampaknya juga telah dapat kita rasakan pada saat ini.Praktis tidak ada seorang pun muballigh, penceramah atau pun ustadz dewasa ini yang mengangkat tema Dajjal dalam khutbahnya.Padahal Rasulullah saw telah bersabda :
" Allah tidak menurunkan ke muka bumi sejak penciptaan Adam as hingga hari kiamat, fitnah yang lebih dahsyat dari fitnah Dajjal ".
(HR.Thabrani)
Sistem global dunia dewasa ini menghasilkan rangkaian fitnah menjelang muncul dan berkuasanya Dajjal.Ini merupakan kondisi penuh fitnah yang lebih di khawatirkan Rasulullah saw dari pada munculnya Dajjal itu sendiri.Untuk itu lihatlah pada lembaran uang satu dollar Amerika di mana terdapat gambar yang di sebut "The Great Seal" atau "Tanda yang Agung".Di dalamnya ada gambar piramida yang tidak sempurna di mana puncaknya raib, bagaikan nasi tumpeng yang terpotong bagian atasnya.
Piramida tersebut merepresentasikan struktur dan sistem dunia dewasa ini.Dunia di arahkan menjadi satu struktur dengan sistem piramida.Namun sistem itu sendiri belum-lah memiliki pimpinan.Di bawah piramida tertulis "Novus Ordo Seclorum", bahasa latin yang berarti "A New Order of the Ages" atau lebih populer dengan sebutan "New World Order".Mereka bermaksud membangun sebuah kehidupan berupa satu "Tatanan Dunia Baru".Inilah yang di katakan sebagai sistem Dajjal.Suatu peradaban yang nilai-nilainya secara diameteral bertentangan dengan nilai-nilai kenabian.Suatu dunia di mana segenap lini kehidupan berjalan dan tunduk kepada nilai-nilai yang telah di tentukan Dajjal.
Di atas piramida tertulis "Annuit Coeptis" yang berarti "The Eye (providence) favors our undertakings" atau "Usaha / persembahan kita di restui Mata tunggal".Mereka sangat yakin bahwa semua upaya mewujudkan tatanan dunia baru akan mendatangkan keridhaan si Mata Tunggal.Artinya sistem dunia yang bertentangan dengan nilai-nilai kenabian justru bakal memuluskan kemunculan Dajjal.
Pimpinan piramida di gambarkan berupa sebuah "Mata Tunggal" dalam segi tiga yang di letakkan berjarak sedikit di atas puncak piramida tersebut, seolah menyatakan bahwa sang pimpinan belum ada, tetapi bakal segera datang.Sekeliling segi tiga bermata tunggal itu di buat garis-garis yang seakan-akan mengisyaratkan bahwa si mata tunggal adalah sumber cahaya (Source of Light).
Nabi Muhammad saw bersabda :
" Dan sesungguhnya Dajjal itu bermata satu, sebelah matanya tidak nampak.Di antara kedua matanya tertulis "kafir" yang terbaca oleh setiap mu'min yang mengerti baca tulis ataupun tidak "
(HR.Ahmad)
Jadi syarat untuk sanggup mendeteksi kebatilan Dajjal dan sistemnya bukan hanya tergantung pada intelektual atau tidaknya seseorang semata, melainkan harus di sertai dengan murni atau tidaknya iman di dalam dada.
Fitnah yang di lancarkan oleh para pengikut Dajjal menjelang kedatangannya akan semakin gencar kita rasakan.Mereka terus berupaya mempercantik kehidupan dunia ini. Padahal para Nabi dan Rasul sudah mengingatkan kepada kita bahwa kehidupan dunia ini sesungguhnya adalah khayalan dan angan-angan yang bersifat sementara, namun Dajjal dengan sistemnya akan mengatakan sebaliknya : bahwa kehidupan berikutnya-lah yang merupakan khayalan dan angan-angan, sehingga kita lupa dan lalai akan adanya kehidupan di akhirat, tempat kita mempertanggung-jawabkan segala amal perbuatan selama hidup di dunia.
Dalam bukunya "Dajjal the Anti-Christ", Ahmad Thompson menulis :
"Kita akan saksikan bahwa pengambilalihan sedang berjalan dengan lancar, nampaknya saat kemunculan si Dajjal sudah sangat dekat, alasannya sederhana ; karena semua sistem dan para pengurusnya, yaitu sistem kafir / Dajjal telah memperoleh kekuasaan yang cukup di seluruh penjuru dunia, sehingga pada saat Dajjal di kenali dan di akui, ia bisa dengan segera, langsung di nobatkan sebagai pimpinan yang di nanti-nantikan ".
Wallahu'alam bishawab, semoga bermanfat.
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar