Ilustrasi |
Pengalaman yang paling menyebalkan dan mengesalkan, salah satunya adalah ketika kamu mengetahui sesuatu, tetapi ketika ingin mengucapkannya, kamu secara mendadak lupa akan hal itu. Ini dialami oleh banyak orang, dan mungkin kamu mengalaminya lebih dari satu kali. Misalnya, ketika kamu sedang mengerjakan ujian mengenai suatu istilah dalam biologi yang kamu sebenarnya sangat hafal, tetapi tiba saja kamu melupakannya. Bagaimana ini bisa terjadi?
Kejadian seperti ini dikenal sebagai fenomena di ujung lidah. Fenomena ini merupakan suatu bentuk tersumbatnya pikiran atau hilangnya ingatan untuk sesaat. Fenomena ini telah diteliti oleh para psikolog mental sejak 1960-an. Meski para ahli masih harus memberikan penjelasan yang lebih lengkap tentang kejadian ini, teori yang berkembang saat ini mengatakan bahwa sebuah kata akan tersangkut di ujung lidah ketika isyarat pemanggilan untuk kata tersebut hilang. Teori ini dapat menjelaskan, mengapa dalam beberapa kasus kata yang hilang tersebut dapat diingat kembali setelah beberapa saat. Atau secara tidak sengaja, kamu dapat mengingatnya karena terdapat keterkaitan antara kegiatan yang kamu lakukan atau kata-kata yang kamu ucapkan dengan kata yang hilang tadi.
Stres sering kali menjadi penyebab kejadian ini. Hampir semua sobat ZoPi mungkin pernah merasa frustrasi ketika mengetahui jawaban suatu soal ujian, tetapi waktu terus berjalan, dan kita harus mengerjakan soal yang lain, dan soal yang kita tahu jawabannya kita tinggalkan dulu. Akan tetapi, payahnya adalah ketika kita hendak mengerjakan soal tadi, kita melupakan jawabannya. Dalam kondisi ini, sebaiknya kamu mengganti konteks yang kamu terapkan saat ini dan kemudian mencoba lagi. Membangun ulang rentetan kejadian dalam ingatanmu, memvisualisasikan suasana atau konsep yang terkait, atau membaca alfabet satu per satu sambil mengucapkan kata-kata yang mungkin memiliki keterkaitan, bisa membatu memicu munculnya isyarat yang hilang tersebut.
Penjelasan lain untuk fenomena di ujung lidah ialah hal ini hanyalah masalah pengaturan ingatan. Sebagai contoh, cobalah kamu bayangkan, betapa sulitnya mencari suatu informasi dalam sebuah buku tebal yang memiliki indeks buruk dan tanpa daftar isi. Nah, ingatan kita kemungkinan besar bekerja seperti itu. Kita merasa pasti mengetahui sesuatu, tetapi tidak bisa menemukannya. Misalkan, kamu diminta mengingat negara-negara yang dilalui Sungai Nil, mungkin kamu akan tidak berhasil menemukan jawabannya tanpa bantuan apapun. Apabila diberi beberapa pilihan jawaban, mungkin kamu baru akan mengingatnya. Jadi, bisa ada bagian-bagian tertentu yang didaftarkan secara buruk dalam perpustakaan ingatan kita. Tanpa ada isyarat atau kata kunci tertentu, mungkin saja ingatan kita tak akan berhasil menampikan informasi yang telah kita ketahui sebelumnya. Sebelumnya, apabila diberi sejumlah pilihan yang terbatas, kita akan segera mengetahui jawaban yang tepat.
Hindari terulangnya fenomena di ujung lidah dengan lebih waspada saat keadaanmu :
1. Merasa kacau atau terganggu
2. Cemas, stres, atau tergesa-gesa
3. Tegang atau tertekan
4. Lelah atau sakit
5. Kehilangan informasi yang dibutuhkan untuk memahami sesuatu
6. Diburu waktu sehingga kamu tak dapat menyimpan informasi dengan benar
Apabila hal-hal tersebut terjadi, cobalah :
1. Membuat potret pikiran tentang hal yang ingin kamu ingat
2. Alihkan dan bayangkan informasi tersebut dalam bentuk foto atau gambar-gambar yang saling terkait, dan kemudian terapkan metode pemicu ingatan dalam bentuk bunyi (misalnya, nama Mustofa Basar menjadi Musholla Besar)
3. Usahakan untuk tetap santai dan relax
4. Cobalah berkonsentrasi
5. Pahamilah kapan saat-saat yang baik untuk mengingat informasi baru
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar