bagaimana kabar hidup, mas?
hari ini nasi kembali basi
ikan-ikan membusuk dan
liur memanu di bibirku
mas, anak kita menangis
kemarin ia melihatmu menari
di sebuah rumah yang katanya bordil
aku tak percaya, dan ternyata anakmu
memang salah, sebab kau hanya
menggelinjang bersama seseorang yang
lidahnya serupa ular
kabarnya kau telah mendapat kerja ya, mas?
menjilat-jilat sepatu
milik petinggi sebuah negeri,
menghapus tunggakan rumah,
dan melupakan aturan-aturan
mas sekali lagi saja
aku ingin bertanya,
bagaimana kabar hidup,
setelah diri kau jual dengan
takar setetes ludah?
2012
Kepergian Embun
berangkatlah embun
sebelum matahari datang
dan meniadakan bening
di tubuhmu
2012
Sehabis Meneguk Kopi
sehabis meneguk kopi
gelas-gelas itu menghitam
menyisakan ampas yang segan
kauhisap sampai dalam
waktu seperti tersekat oleh noda
hitam. mengaburkan segala hari
yang kemudian kita kenal sebagai
memori.
tubuh cokelat sawo milikku pun kusut
menimpa tubuhmu.
menciptakan dunia yang pahit
sepadan rasa kopi
yang tinggal di gelas dan sendok
2012
Yang di Sana Terus Begini
yang di sana terus begini
menyimpan gelisah
menunggu kabar pulang
yang di sana terus begini
merangkai senyum
menyembunyikan rindu
yang di sana terus begini
mengantar tetanya
mengarak seluruh curiga
yang di sana terus begini
mendesak air mata
menuntaskan setiap doa
yang di sana terus begini
melagukan kenang
menghitung setiap sunyi
tentu,
yang di sana terus begini
mengajarkan kami
mengeja satu baris nama
Ibu….
2012
Sebuah Kisah
aku selalu ingin menjadi awan
agar kau tahu bahwa hujanku adalah bunga
tapi di taman ini selalu saja sepi
bocah-bocah yang pernah berlari riang
seperti hilang ditarik waktu yang silam
pelan-pelan rindu hadir dan memenuhi cakrawala
memangkas ritual senja dan semakin menghitamkan malam
beginilah rasa yang selalu memburuku
lalu, bagaimana menurutmu?
2012
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar