Penentang kuat Islam yang Masuk Islam: Daniel Streich

Bookmark and Share
Pembaca mungkin masih ingat dengan nama Joseph Cohen, seorang mata-mata Yahudi. Namun, akhirnya ia memeluk Islam. Kisah serupa kembali terulang.

Seseorang yang sebelumnya getol melarang berdirinya menara masjid di Swiss sekarang justru menjadi seorang Muslim. Inilah hidayah Allah.

Ya, pembaca mungkin masih ingat dengan Daniel Streich. Namanya kerap mewarnai berbagai pemberitaan seputar usulan pelarangan pembangunan menara masjid di Swiss. Usulan kontroversial yang mulai mencuat pertengahan 2009 itu datang dari Partai Rakyat Swiss (SVP).

Streich merupakan politikus SVP yang paling getol mengampanyekan usulan tersebut. Bahkan, dia disebut-sebut termasuk orang pertama yang melontarkan gagasan tersebut di negaranya. Lebih ekstrem lagi, dia pun dikabarkan memiliki ide untuk menutup semua masjid di Swiss.

SVP bisa dibilang sukses mengegolkan idenya. Melalui sebuah referendum (jajak pendapat) yang diselenggarakan pada 29 November 2009 lalu, mayoritas masyarakat Swiss memilih untuk mendukung ide pelarangan pembangunan menara masjid ini.

Hasil referendum menunjukkan lebih dari 57,5 persen pemilih dari 2,67 juta warga yang memberikan suara mendukung pelarangan itu, sedangkan 42,5 persen lainnya menentang. Sementara itu, sebanyak 22 dari 26 provinsi di Swiss memilih pelarangan pembangunan menara masjid.

Namun, setelah referendum berakhir, tersiar kabar bahwa sang politikus penentang menara itu telah menjadi penganut Islam. Kabar itu datang pada awal tahun 2010. Kontan, deklarasi masuk Islam yang disampaikan Streich itu pun menggegerkan partai dan rakyat Swiss.
Nidia Zuraya

Perihal masuk Islamnya Streich tersebut pertama kali diturunkan oleh surat kabar Swiss berbahasa Jerman, 20 Minuten, edisi 23 November 2009.

Pengakuan Streich yang dimuat oleh 20 Minuten itu kemudian dikutip oleh tabloid Swiss, Blick, pada hari berikutnya.

Sementara dalam edisi bahasa Inggris, kisah Streich ini pertama kali muncul di surat kabar Tikkun Daily edisi 4 Desember 2009.

Selama minggu-minggu berikutnya, kabar mengenai keislaman Streich beredar luas di berbagai blog dan situs berita Muslim meski dalam berbagai versi.

Hingga akhirnya kisah tersebut muncul di situs surat kabar Pakistan, The Nation, pada tanggal 30 Januari 2010. Di surat kabar The Nation, Streich digambarkan sebagai politikus utama di Swiss yang aktif terlibat propaganda anti-Islam yang kemudian tiba-tiba menyadari kesalahannya dan memilih untuk masuk Islam.

Laporan yang diturunkan The Nation ini sontak membuat gempar publik Swiss selain menciptakan kehebohan dalam politik di negara itu. Namun, hanya kepada 20 Minuten Streich mengungkapkan kisah sebenarnya bagaimana perjalanannya dalam menemukan hidayah.

Kepada 20 Minuten, Streich mengungkapkan sebelum referendum digelar, ia telah mengundurkan diri sebagai politisi SVP di Kota Bulle. Alasan pengunduran dirinya adalah karena ia memeluk Islam.

Keyakinan barunya ini, menurut Streich, telah dianutnya sejak dua tahun lalu. Selama dua tahun itu, Streich merahasiakan identitas agamanya kepada SVP. Dan meskipun menjadi anggota SVP, ia tidak ikut mengusulkan larangan pendirian menara masjid di Swiss.

Namun, diakui instruktur militer ini, ketika sentimen anti-Islam semakin gencar di Swiss, ia tidak bisa menahannya lagi. Akhirnya, Streich pun memilih untuk mengundurkan diri dari partai pada tanggal 10 November 2009 dan mengumumkan secara terbuka tentang keislamannya. Setelah tidak lagi bergabung dengan SVP, kini Streich ikut serta membangun Partai Demokrat Konservatif di wilayah Freiburg.

Sebelum memeluk Islam, Streich adalah seorang anggota SVP sejati dan penganut Kristen yang taat. Ia membaca Bibel dan pergi ke gereja secara teratur.

Kini, ia adalah anggota dewan masyarakat yang membaca Alquran, shalat lima waktu, dan pergi ke masjid.

Streich bergabung dengan SVP sejak 2003 sebagai pendiri sekaligus pimpinan SVP wilayah Gruyeres. Ia menempati posisi tersebut hingga tahun 2007 setelah pada bulan Juni mengajukan surat pengunduran dirinya.

Sebagaimana dikutip dari website SVP, alasan pengunduran diri Streich kala itu adalah karena ketidaknyamanan yang ia rasakan menyusul kampanye untuk melarang menara masjid yang mulai gencar dilakukan para koleganya di SVP.

Pada tahun yang sama, untuk kali pertama, secara terang-terangan Streich menyatakan bahwa dirinya telah memiliki banyak teman dari kalangan Muslim.

Kedekatannya dengan dunia Islam kembali disorot manakala pada awal November 2009 lalu ia menyatakan kepada publik Swiss perihal perpindahan keyakinannya ke agama Islam. Pernyataan tersebut menyusul keputusannya untuk keluar dari SVP.

Streich sendiri tidak mengetahui secara pasti kapan dirinya mulai tertarik dengan agama Islam. Tapi, yang pasti awalnya dia mencoba memahami ajaran Islam dengan mempelajari Alquran.

Sejak saat itu, dia kian memahami Islam dan kemudian mengakui bahwa Alquran memberikan ajaran yang benar. “Islam menawarkan saya jawaban logis untuk pertanyaan-pertanyaan penting dalam hidup yang pada akhirnya tidak pernah saya temukan dalam ajaran Kristen,” ungkap Streich kepada 20 Minuten.

Bahkan, Streich bercita-cita ingin membangun sebuah masjid yang terindah di Eropa di negaranya. Karena menurutnya, Swiss justru sangat membutuhkan lebih banyak masjid. “Tidak pantas Swiss memaksa Muslim untuk menjalankan perintah agama mereka di gang belakang,” ujarnya.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar