Cerita Sebenarnya Medan Itu ....

Bookmark and Share
Medan Kota terbesar di luar pulau jawa atau kota terbesar ke tiga setelah Jakarta dan Surabaya. Kalau dengar kota Medan, apa yang anda pikirkan?  Batak, Durian, Jeruk, Keras, Horas, Danau Toba .

Kesuksesan Medan ini pun sebenarnya tidak lepas dari dukungan daerah di sekitarnya, walau nama daerah itu sering terbaikan.

Saat Berkunjung Ke medan Bisa Jadi anda  miss communication karena beberapa bahasa Medan, ditekanin ya Bahasa Medan, Bukan Bahasa Batak atau yang beda dengan bahasa nasional kita, Indonesia.

Kesalahan terbesar anda memvonis Medan asalnya Orang Batak  

A= Asal dari Mana Mas?
B= Medan
A= Marga apa bang?
B= Engga, aku Orang Melayu..  ( x )

Nah Ini dia, jadi jika seseorang mengaku berasal dari Medan, maka orang” akan menanyakan marga atau minimal nanya,”orang batak ya?” Berkunjunglah ke medan, tidak semudah itu menemukan orang Batak disana,

Dari data BPS, malah Penduduk Medan itu suku Jawanya paling banyak sedikit menyusul Batak , belum lagi Tionghoa, Aceh, Minangkabau, Nias dan India. Belum juga suku pendatang lainnya, bahkan Medan itu dulunya adalah Tanah Deli, yang dalam artian penduduk asli Medan adalah Suku Melayu. Bisa dibilang Suku Melayu Medan semacam Betawi nya Jakarta.

Nah, pertanyaannya mengapa terjadi pradigma seperti di atas ?, Mem Branding Medan itu dengan batak adalah kesalahan terbesar karena Medan adalah Kota Multikultural dan Penduduk aslinya adalah Melayu, Liat saja Istana Maimun yang berdiri kokoh di Pusat kota.

Sebenarnya tidak bisa disangkal orang beranggapan Medan dengan Bataknya, karena Orang Batak yang sebenarnya berasal dari daerah Tapanuli dan Tanah Karo itu bangsa perantau, mereka banyak sukses di Perantauan baik jadi pejabat dan pengusaha, artis, pengacara tentu juga supir angkot.

Medan itu layaknya Miniatur Indonesia, beragam suku, agama hidup berdampingan dan sangat jarang terjadi pertikaian. Kemarilah, maka anda di satu angkot bisa mendengar orang lagi berbahasa Chinese serasa di Taiwan, berbahasa Batak serasa di Tapanuli, berbahasa Jawa, Padang ataupun Aceh, dan juga bahasa Medan.

Gak semua juga orang Medan itu  keras, kasar atau apalah, dan jangan terlalu cepat menyimpulkan orang Medan orang batak dari pada anda Malu atau tidak enakan jika anda salah.

Satu lagi. Kalau sudah denger Batak ataupun Medan otomatis orang menduga dia adalah Kristen. Itulah kesalahan terbesar kedua Kebanyakan orang.

Survey membuktikan sekitar 60% orang Medan adalah Muslim. Tidak enak banget kan kalau ketika kejadian kita salah duga apalagi masalah yang privasi seperti ini.

Mending bertanya daripada memastikan ataupun melayangkan pertanyaan retoris yang totally wrong. Nah, ini berimbas ke Batak tadi yang sering digeneralisir dengan Kristen.

Batak itu banyak loh sub suku nya kayak Toba, simalungun, Karo, Pakpak,Sidempuan, Angkola. Tidak seperti jawa tengah dan jawa timur, walau bahasa sedikit berbeda tapi masih bisa saling mengerti lah.

A= Aku orang batak loh..
B= Marga apa?
A= Sinaga
B= Kalo Sinaga Kristen ya? Kalau Nasution Muslim bukan Kalo Napitupulu..

Paradigma Seperti ini  yang paling annoying banget, menggeneralisir Batak dengan Kristen bahkan mengkastakan marga dengan agama.

Marga ya marga, Agama ya agama. Batak itu bawa lahir, tidak bisa diganggu gugat karena darah Batak sudah mengalir di tubuhnya, Batak Lahir maka Matinya pun Batak sedangkan Agama itu hakiki, pilihan Hidup bisa saja lahir dan mati nya seseorang menganut agama yang berbeda.

Post Ini tidak bermaksud Rasis,SARA atau memojokkan suku atau agama apapun, tetapi hanya berusaha Menjelaskan secara rinci.

By : Sudirman Napitupulu http://princeofporsea.blogspot.com

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar