Antara Badai Sandy dengan perubahan iklim memang tidak mudah disimpulkan. Kejadian ini juga mencengangkan dunia tentang bencana alam,
Namun, beberapa ilmuwan percaya bahwa perubahan iklim memengaruhi faktor-faktor yang membantu melahirkan badai, membuat Badai Sandy lebih kuat.
Faktor perubahan iklim juga bisa dilihat pada semakin banyaknya badai yang terjadi menjelang akhir bahkan sesudah musimnya. Studi pada tahun 2008 menunjukkan bahwa musim badai Atlantik dimulai lebih awal dan berakhir lebih lama, walau tak dinyatakan secara eksplisit kaitannya dengan perubahan iklim.
Jumlah badai yang terjadi pun semakin banyak. Normalnya, di Atlantik terbentuk 11 badai. Namun, dalam dua tahun ini saja, sudah ada masing-masing 19 dan 18 badai. Hingga 2 bulan sebelum tahun 2012 berakhir, sudah ada 18 badai termasuk Sandy.
Michael Bloomberg, Walikota New York mengatakan, "Yang jelas adalah bahwa badai yang kita alami tahun lalu dan saat ini di negara ini dan seluruh dunia lebih parah dari sebelumnya. apakah ini pemanasan global atau apapun, kita harus memperhatikan isu itu."
Gubernur New York, Andrew Cuomo, menyebutkan bencana yang terjadi sebagai realitas baru. "Siapa pun yang mengatakan tak ada perubahan dramatis pada pola cuaca, saya pikir dia sedang mengingkari realitas. Saya mengatakan pada presiden, ada 100 banjir dalam 2 tahun."
Adanya banjir besar yang menghancurkan New York sebenarnya telah diramalkan. Pakar iklim Michael Oppenheimer dalam publikasinya tahun 2012 ini mengatakan bahwa banjir besar akan terjadi setiap tiga hingga 20 tahun. Perubahan iklim yang meningkatkan ketinggian muka air laut dan merubah pola badai dituding sebagai penyebabnya. New York memang rentan bencana.
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar