Phobia yang Paling Fatal

Bookmark and Share
Ada banyak jenis gangguan phobia, mulai dari yang ringan, aneh dan terdengar konyol sampai yang benar-benar fatal dan berpotensi merusak kualitas hidup penderitanya.
Setiap orang pasti memiliki rasa takut tertentu akan sesuatu, yang jenis dan intensitasnya tentu saja berbeda-beda dan bervariasi. Dalam taraf yang cukup tinggi, rasa takut ini menjelma menjadi apa yang disebut gangguan phobia. Ada banyak jenis phobia yang telah diketahui seperti agoraphobia yaitu rasa takut akan ruang terbuka dan berada di tempat ramai, atau thanatophobia yaitu rasa takut akan kematian. Ada juga jenis phobia yang tergolong sangat aneh dan konyol seperti arachibutyrophobia yaitu rasa takut akan "selai kacang yang menempel di langit-langit mulut".
Di artikel berikut akan kita bahasa jenis-jenis phobia yang bersifat sangat fatal, dengan kata lain jenis-jenis phobia yang bersifat fundamental dan berpotensi merusak kualitas hidup penderitanya hingga ke taraf ekstrim. Walaupun akan terdengar aneh, harap diingat bahwa di luar sana memang benar-benar ada sesama kita yang menderita phobia ini. Dengan mengetahui jenis-jenis phobia ini diharapkan kita akan turut dapat merasakan dan bersimpati kepada mereka. Mari kita lihat satu per satu.

Ambulophobia (Rasa takut untuk berjalan atau berdiri)
Bayangkan jika hanya dengan berjalan atau berdiri saja membuat seseorang takut. Jelas penderitaambulophobia tidak akan dapat hidup normal, tidak setiap saat mereka dapat bepergian dengan menggunakan kursi roda elektrik. Sayangnya hingga saat ini belum ada teknologi yang mampu membuat manusia dapat terbang melayang dengan sendirinya untuk berpindah tempat. Penderita phobia ini tidak akan dapat menghindar untuk berhadapan dengan rasa takutnya setiap hari.

Decidophobia (Rasa takut untuk mengambil keputusan)
Secara teknis decidophobia didefinisikan sebagai "rasa kurang keberanian atau keinginan dari seseorang untuk memilih dari beberapa alternatif yang berbeda-beda untuk mengetahui kebenaran". Penderitanya cenderung untuk menyerahkan keputusan mana yang benar kepada pihak lain, biasanya adalah orang tua atau pasangan mereka. Atau bisa juga mereka menyerahkan keputusan kepada pemimpin keagamaan mereka atau partai politik favorit mereka, dalam skala yang lebih luas.

Epistemophobia (Rasa takut akan ilmu pengetahuan)
Epistemophobia atau sering juga disebut gnosiophobia, rasa takut untuk belajar dan ilmu pengetahuan, menyebabkan penderitanya tidak dapat belajar hal-hal baru kecuali bagi mereka yang mau melawan rasa takut tersebut dengan memaksakan dirinya menerima hal baru. Bahkan dengan melakukan hal tersebut saja sudah akan mempersulit mereka dalam menerima hal baru tersebut.
Gejala epistemophobia bervariasi antara tiap orang dan tergantung dari intensitasnya, antara lain meliputi rasa gugup dan takut, juga gejala-gejala kepanikan yang umum seperti jantung berdebar, susah berkata-kata, gemetar, susah bernafas, dan lain-lain.

Cibophobia (Rasa takut akan makanan)
Cibophobia atau rasa takut akan makanan adalah jenis phobia yang sangat kompleks dan dapat dengan cepat berkembang menjadi sebuah bentuk obsesi. Cibophobia seringkali disalahpahami dan dicampuradukkan dengan anorexia, sebuah gangguan dalam kebiasaan makan. Perbedaan utamanya adalah pada anorexia, penderitanya memiliki rasa takut dan kecemasan akan akibat dari makanan yang ia makan terhadap tubuhnya. Sedangkan cibophobia adalah rasa takut akan makanan itu sendiri.

Somniphobia atau Hypnophobia (Rasa takut untuk tidur)
Somniphobia, ketakukan untuk tidur, dikatakan fatal karena dapat menyebabkan penderitanya mengalami kelelahan baik fisik dan mental. Gejalanya meliputi rasa panik yang melanda baik sebelum atau selama tidur. Penderita somniphobia seringkali berpikiran jika ia pergi tidur maka ia akan mati dan tidak akan terbangun lagi. Rasa takut ini mungkin saja tidak ada hubungannya dengan kondisi kesehatannya yang lain, selain tentu saja penyakit-penyakit yang diakibatkan oleh kurang tidur seperti rasa lelah, kurangnya kesadaran, mudah teriritasi dan lain-lain.
Penyebabnya juga dapat bermacam-macam, namun yang paling umum adalah mimpi buruk. Penderita somniphobia kebanyakan sering mengalami mimpi buruk yang datang secara terus-menerus dan menyebabkannya takut untuk pergi tidur.

Acousticophobia (Rasa takut yang aneh akan suara, termasuk suaranya sendiri)
Penderita acousticophobia merasa takut akan suara, baik segala jenis suara maupun satu jenis suara yang spesifik seperti suara teriakan, siulan, ledakan, gumaman dan lain-lain. Seperti kebanyakan phobia yang lain, acousticophobia memiliki gejala-gejala yang sama meliputi rasa cemas, gugup, gemetar, jantung berdebar dan lain-lain.
Penyebab seseorang menderita bermacam-macam, dan seringkali bersifat unik antara satu penderita dengan penderita yang lainnya. Salah satu yang umum adalah disebabkan oleh kondisi mental penderitanya, banyak penderita schizophrenia didiagnosis juga menderita acousticophobia.

Chronophobia (Rasa takut akan bergulirnya waktu, atau rasa takut akan waktu)
Rasa takut akan waktu atau chronophobia meliputi juga rasa takut akan segala konsep yang berhubungan dengan waktu, seperti masa lalu, masa sekarang dan masa depan. Dalam taraf ekstrim, penderitanya akan merasa takut hanya dengan mendengar seseorang berkata kepadanya kata-kata seperti "besok", "nanti", "kemarin", dan sebagainya. Suara detak jarum jam juga dapat mengganggunya.
Penyebab chronophobia kebanyakan adalah akibat pengalaman buruk penderitanya di masa lalu, selain dapat juga disebabkan dari kondisi kejiwaan penderitanya.

Phobophobia (Rasa takut akan rasa takut itu sendiri)
Phobophobia didefinisikan sebagai rasa takut akan rasa takut itu sendiri, atau lebih spesifik lagi adalah sensasi rasa takut yang timbul di dalam diri penderitanya tentang sesuatu yang membuatnya takut atau gelisah. Sumber masalah phobophobia kebanyakan berasal dari dalam diri penderita itu sendiri, karena rasa takutnya seringkali terlihat tidak beralasan dan bersifat semu.
Penderita phobophobia juga memiliki rasa takut jika ternyata dirinya sendiri menderita phobia. Dengan kata lain, penderita phobophobia seringkali tidak sadar jika dirinya menderita phobia. Inilah sebabnya mengapa phobophobia digolongkan sebagai jenis phobia yang bersifat fatal, dan jika tidak ditangani dengan tepat rasa takut ini akan berkembang menjadi semakin bersifat permanen.

Pantophobia (Rasa takut akan segala hal)
Telah cukup jelas dari definisinya betapa fatalnya jenis phobia ini. Sulit dibayangkan bagaimana menderitanya seseorang yang memiliki gangguan pantophobia di dalam dirinya. Sebuah sumber mendefinisikan pantophobia sebagai "rasa takut yang semu dan terus-menerus akan sesuatu yang tidak diketahui dan jahat". Pada taraf ekstrim penderitanya akan jatuh ke suatu kondisi kegilaan. Namun yang unik adalah seorang penderita pantophobia dapat saja menjalani hidup dengan normal dan bersosialisasi seperti biasa, namun tidak ada seorangpun yang tahu bahwa sebenarnya di dalam dirinya mengalami suatu ketakutan yang dia sendiri pun tidak tahu penyebabnya.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar