Duluan Mana Nabi Adam atau Manusia Purba

Bookmark and Share
Suatu ketika Anak anda bertanya kepada duluan mana manusia purba atau Nabi adam.

Siapa Yang lebih Dulu Nabi Adam atau Manusia Purba???

Seperti yang kita ketahui, Nabi Adam adalah manusia pertama kali yang Allah SWT ciptakan dan turunkan ke Bumi ini. Padahal kita tahu, bahwa ada kehidupan prasejarah, di mana di sana hidup manusia-manusia purba yang menurut teori adalah nenek moyang manusia atau manusia yang berevolusi.

Kajian saya :

1. Apabila nabi Adam yang duluan diturunkan ke bumi ini, berarti masa-masa kenabian berbarengan dengan zaman dinosaurus dan manusia purba? Hanya saja terdapat perbedaan tempat saja. Dan berarti manusia purba bukanlah nenek moyang manusia, karena memang sudah ada nabi adam. Dan jika hal ini benar, maka teori dan pelajaran yang ada pada kurikulum IPA adalah salah. Karena ternyata nenek moyang manusia bukanlah manusia purba, melainkan nabi Adam, karena pada kenyataannya manusia tidak pernah berevolusi.

2. Tapi, apabila m a n u s i a - p u r b a yang duluan, berarti nabi Adam bukanlah makhluk yang pertama kali diciptakan Allah. Dan makhluk apakah manusia purba itu?


Makhluk sebelum Adam

Dari al quran kita mengetahui penciptaan Adam sebagai khalifah di muka bumi diungkapkan dalam Al Qur'an :

“Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada Malaikat ; “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di bumi”. Mereka bertanya (tentang hikmat ketetapan Tuhan itu dengan berkata): “Adakah Engkau (Ya Tuhan kami) hendak menjadikan di bumi itu orang yang akan membuat bencana dan menumpahkan darah (berbunuh-bunuhan), padahal Kami senantiasa bertasbih dengan memuji-Mu dan mensucikan-Mu?” Tuhan berfirman: “Sesungguhnya Aku mengetahui akan apa yang kamu tidak mengetahuinya.” (Al-Baqarah 30)

Dari ayat ini sudah jelas tersirat bahwa sebelum Nabi Adam a.s ada mahluk yang membuat bencana dan menumpahkan darah (berbunuh-bunuhan). hal mengisyaratkan bahwa Nabi Adam a.s tidak diciptakan di Bumi, tetapi diturunkan dimuka bumi sebagai manusia dan diangkat / ditunjuk Allah sebagai Khalifah (pemimpin / pengganti / penerus) di muka bumi atau sebagai makhluk pengganti yang tentunya ada makhluk lain yang di ganti, dengan kata lain adalah Adam bukanlah makhluk berakal pertama' yang memipin di Bumi.

Dari ayat Al-Baqarah 30, banyak mengundang pertanyaan, siapakah makhluk yang berbuat kerusakan yang dimaksud oleh malaikat pada ayat di atas. Dalam Arkeologi, berdasarkan fosil yang ditemukan, memang ada makhluk lain sebelum manusia. Mereka nyaris seperti manusia, tetapi memiliki karakteristik yang primitif dan tidak berbudaya.

Volume otak mereka lebih kecil dari manusia, oleh karena itu, kemampuan mereka berbicara sangat terbatas karena tidak banyak suara vowel yang mampu mereka bunyikan.

Sebagai contoh Pithecanthropus Erectus memiliki volume otak sekitar 900 cc, sementara Homo sapiens memiliki volume otak di atas 1000 cc (otak kera maksimal sebesar 600 cc). Maka dari itu bisa diambil kesimpulan bahwa semenjak 20.000 tahun yang lalu, telah ada sosok makhluk yang memiliki kemampuan akal yang mendekati kemampuan berpikir manusia pada zaman sebelum kedatangan Adam.

Pertanyaan sederhana dan simple, tetapi tidak bisa semua orang mampu menjawabnya. Hal ini menjadikan semacam Polemik untuk menjawab keberadaan Adam dan Manusia Purba. Banyak pelajar yang menanyakan dalam hati mereka seperti ini “… lebih dulu Nabi Adam atau Manusia Purba?”. Pertanyaan ini seperti pertanyaan “Ayam dan telur duluan mana?”.

Manusia purba sudah ada sejak 1-2 juta tahun yang lalu, begitu pun dengan kehidupan para dinausourus (masa Jurasic). Sementara itu, Nabi Adam ditiupkan ruhnya sebelum 8000 tahun yang lalu. Dengan kata lain, secara eksplisit menunjukkan bahwa nabi Adam dan manusia purba lebih dulu tercipta manusia purba.

Di terangkan dalam al quran bahwa Nabi Adam adalah manusia yang diturunkan Allah ke bumi bersama Siti Hawa. Inti wahyu ini menegaskan bahwa manusia yang berakal hanyalah manusia. Nabi Adam sebagai khalifah pertama. Di dalam Alquran juga digambarkan wajah Nabi Adam syarat dengan kesempurnaan, sedangkan manusia purba seperti monyet.

Kemudian muncul pemikiran lain polemik mengenai eksistensi lebih dulu mana di antara keduanya. Muncul argumen, hal yang tidak mungkin dan mustahil jika keturunan monyet menjelma menjadi berparas tampan. Banyak spekulasi yang berkembang, beberapa media ada yang menyebutkan, lebih dulu Nabi Adam. Barulah timbullah manusia purba. Ternyata kenyataan ini masih ditentang keras dengan landasan tahun di atas.

“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, ‘Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi’. Mereka berkata, ‘Mengapa engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padannya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan menyucikan Engkau?’ Tuhan berfirman, ‘Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui’”. (Q.S. Al-Baqarah ayat 30).

Berdasarkan ayat tersebut, malaikat sempat bertanya kepada Allah mengapa Allah swt. ingin menciptakan manusia yang akan membuat kerusakan pada kehidupan dirinya dan saling membunuh. Pertanyaan malaikat ini hampir sama dengan gambaran kehidupan manusia purba. Di mana kehidupan manusia purba saling menyakiti, merusak bahkan saling membunuh.

Bukan tanpa alasan, manusia purba bertindak demikian karena tidak mempunyai nalar dan akal. Kalaupun ada, itu hanya sedikit. Tidak seperti manusia sekarang. Nabi Adam dan Manusia lebih awal Manusia Purba. Bukan berarti nabi Adam keturunan manusia Purba.

Kembali mengingat hukum Alam. Anda mengenal cerita musnahnya Kaum Soddom, dan musnahnya Dinosaurus? Mungkin seperti itulah cara Allah memusnahkan manusia purba sebelum diganti khalifah yang beradab dan berakal.

“Mengapa kamu kafir kepada Allah? Padahal kamu tadinya mati, lalu Allah menghidupkan kamu, kemudian kamu dimatikan dan dihidupkan-Nya kembali, kemudian kepada-Nya-lah kamu dikembalikan”. (Q.S. Al-Baqarah ayat 28).

Seperti itulah Allah swt. memiliki kekuasaan. Mudah bagi Allah swt. menjadikan sesuatu yang sulit menjadi mudah. Manusia Musnah, dan kemudian muncullah Khalifah Nabi Adam membawa kebenaran.

Darwin Teori Tidak Pernah Terbukti

Tanpa harus mengkonfrontir teori manusia purba dengan Al Quran, sebenarnya ilmu pengetahuan terbaru sudah mematahkannya. Beberapa temuan terakhir justru menunjukkan bahwa teori tentang Darwinisme semakin jelas kebohongannya. Bukti-bukti ilmiyah yang dahulu sering diajukan oleh kalangan evolusionis, satu per satu kini terbantahkan. Semakin hari semakin terkuak fakta bahwa teori manusia darwin adalah sebuah kebohongan paling besar. Adalah Harun yahya yang paling banyak bahwa  "teori evolusi" atau "Darwinisme" mungkin beranggapan bahwa konsep-konsep tersebut hanya berkaitan dengan bidang studi biologi dan tidak berpengaruh sedikit pun terhadap kehidupan sehari-hari. Anggapan ini sangat keliru sebab teori ini ternyata lebih dari sekadar konsep biologi. Teori evolusi telah menjadi pondasi sebuah filsafat yang menyesatkan sebagian besar manusia.


Silahkan dibuka Situsnya "KERUNTUHAN TEORI EVOLUSI" :

1. http://id.harunyahya.com/id/Buku/772/keruntuhan-teori-evolusi
2. http://www.evolutiondeceit.com/indonenesia

Kebanyakan manusia beranggapan bahwa teori evolusi rumusan Darwin adalah sebuah kebenaran ilmiah. Akan tetapi teori ini ternyata hanyalah sebuah dongeng abad ke-19 yang keabsahannya telah ditolak ilmu pengetahuan abad ini. Berbagai cabang ilmu pengetahuan seperti biokimia, mikrobiologi, genetika, paleontologi dan anatomi yang dirintis sejak kemunculan teori tersebut telah menunjukkan bahwa teori evolusi ternyata tidak lebih dari sebuah skenario khayalan belaka. Ketika ilmu pengetahuan menggugurkan teori evolusi, maka ini berarti teori tersebut menunjukkan asal usul kehidupan yang sesungguhnya: Penciptaan... Seluruh makhluk hidup diciptakan secara sempurna tanpa cacat oleh Allah, tanpa mengalami proses evolusi sedikit pun sejak pertama kali diciptakan.

Selama ini kita memang dicekoki teori manusia darwin dalam kurikulum pendidikan. Para evolusionis telah merekayasa skema khayalan dengan sangat fantastis. Bahkan seringkali dilengkapi dengan ilustrasi yang nampak sangat realistis. Konyolnya, semua itu masuk ke dalam kurikulum pendidikan di seluruh dunia, termasuk di dunia Islam.

Mereka memasukkan Australopithecus, ras kera yang telah punah sebagai ras ‘nenek moyang manusia’. Padahal ada jurang besar dan tak berhubungan antara kera dan manusia.

Adapun ras manusia primitif menurut mereka, sebenarnya hanya variasi dari ras manusia modern, namun dibesar-besarkan sebagai spicies yang berbeda. Faktanya, tidak ada urutan kronologis seperti itu. Banyak yang hidup pada periode yang sama yang berarti tidak ada evolusi, bahkan ada yang lebih tua dari jenis yang diklaim sebagai nenek moyangnya.

Tatkala para evolusionis tak juga menemukan satu fosilpun yang bisa mendukung teori mereka, terpaksa mereka melakukan kebohongan. Contoh yang paling terkenal adalah manusia Piltdown yang dibuat dengan memasangkan tulang rahang orang utan pada tengkorak manusia. Fosil ini telah membohongi dunia ilmu pengetahuan selama 40 tahun.

Kisahnya pada tahun 1912 seorang ahli palaentologi amatir bernama Charles Dawson mengklaim bahwa dia telah menemukan sebuah tulang rahang dan fragmen tengkorak di sebuah lubang dekat Piltdown, Inggris. Tulang itu mirip tulang rahang hewan namun gigi dan tengkoraknya seperti milik manusia. Spesimen ini dinamakan Manusia Piltdown dan diduga berumur 500.000 tahun.

Rekonstruksi terhadap manusia Piltdown dilakukan dan setelah dipajang di berbagai musium sebagai bukti nyata evolusi manusia. Selama lebih dari 40 tahun sejumlah penafsiran dan gambar dibuat. Banyak artikel ilmiyah tentang manusia piltdown ini, termasuk 500 tesis doktor tentangnya.

Namun pada tahun 1953, hasil pengujian secara menyeluruh terhadap fosil tersebut menunjukkan kepalsuannya. Tengkorak tersebut berasal dari manusia yang hidup beberapa ribu tahun yang lalu, sedangkan tulang rahangnya berasal dari bangkai kera yang baru terkubur beberapa tahun. Gigi-giginya ditambahkan kemudian agar terlihat mirip manusia lalu persendiannya disumpal. Setelah itu seluruh fosil diwarnai dengan potasium dokromat agar tampak kuno.

Jadi jawaban yang benar adalah bahwa manusia dari monyet adalah teori yang tidak pernah terbukti dan runtuh. Ada sejuta kejanggalan yang memaksa teori evolusi darwin termasuk teori harus dihapus dari kurikulum pendidikan sekolah.

Sumber : berbagai media online

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar