Golongan Manusia Yang Jauh dan Yang Dekat Dari Rahmat Allah SWT

Bookmark and Share

GOLONGAN MANUSIA YANG JAUH DARI RAHMAT ALLAH

Perjalanan hidup manusia tidaklah berlangsung lama, sebahagian dari apa-apa yang mereka terbitkan dalam kehidupannya niscaya itulah suatu pilihan baginya. Ada di antara manusia yang bersuka ria dengan kehidupan dunianya dan adalah ia tiada hendak berbicara tentang akhirat..dan mereka itulah yang jauh dari Rahmad ALLAH serta merta mereka teramat cinta kepada dunia..sekalian kehendak mereka didunia dan adalah ALLAH Tabaraka wa Ta’ala cukupkan atas mereka, akan tetapi di akhirat tiadalah.. melainkan adalah mereka termasuk daripada golongan orang-orang yang merugi.

Firman ALLAH Ta’ala : 


قُلْ هَلْ نُنَبِّئُكُمْ بِالْأَخْسَرِينَ أَعْمَالاً الَّذِينَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعاً 

Katakanlah: “Apakah akan Kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi perbuatannya?” Yaitu orang-orang yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya. Al-Kahfi : 103-104.


مَن يَهْدِ اللّهُ فَهُوَ الْمُهْتَدِي وَمَن يُضْلِلْ فَأُوْلَـئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ 

Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa yang disesatkan Allah, maka merekalah orang-orang yang merugi. Al-A’raaf : 178.


مَّن كَانَ يُرِيدُ ثَوَابَ الدُّنْيَا فَعِندَ اللّهِ ثَوَابُ الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَكَانَ اللّهُ سَمِيعاً بَصِيراً 

Barangsiapa yang menghendaki pahala di dunia saja (maka ia merugi), karena di sisi Allah ada pahala dunia dan akhirat. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat. An-Nisaa’:134.

Adapun diantara ciri-ciri manusia yang jauh dari Rahmad ALLAH Tabaraka wa Ta’ala yaitu :

1. Orang-orang yang lalai

Adalah mereka golongan manusia yang jauh dari Rahmad ALLAH, oleh karena didunia ALLAH telah mengunci mati akan hati, pendengaran dan penglihatan mereka daripada kebaikan dan kemuliaan lagi apabila ALLAH memberi atas diri-diri mereka masa untuk bertaubat..niscaya tiadalah..melainkan mereka tetap dengan kesesatannya sehingga menyebabkan mereka lalai dari mengingat ALLAH dan dalam beribadah kepada-Nya sehingga merugilah mereka dengan sebenar-benar kerugian.

Firman ALLAH Ta’ala :


أُولَـئِكَ الَّذِينَ طَبَعَ اللّهُ عَلَى قُلُوبِهِمْ وَسَمْعِهِمْ وَأَبْصَارِهِمْ وَأُولَـئِكَ هُمُ الْغَافِلُونَ لاَ جَرَمَ أَنَّهُمْ فِي الآخِرَةِ هُمُ الْخَاسِرونَ

Mereka itulah orang-orang yang hati, pendengaran dan penglihatannya telah dikunci mati oleh Allah dan mereka itulah orang-orang yang lalai. Pastilah bahwa mereka di akhirat nanti adalah orang-orang yang merugi. An-Nahl : 108-109.

2. Golongan Syaithan (Lupa Pada ALLAH)

Yaitu golongan manusia yang menuruti hawa nafsunnya, sedang mereka berkawankan syaithan dalam kehidupannya. Ketahuilah..bahwasanya syaithan itu mengkhiaskan sesuatu yang buruk itu agar terlihat baik daripadanya, yang menyebabkan mereka lupa kepada ALLAH dan jauh daripada Rahmad-Nya.

Firman ALLAH Ta’ala :


اسْتَحْوَذَ عَلَيْهِمُ الشَّيْطَانُ فَأَنسَاهُمْ ذِكْرَ اللَّهِ أُوْلَئِكَ حِزْبُ الشَّيْطَانِ أَلَا إِنَّ حِزْبَ الشَّيْطَانِ هُمُ الْخَاسِرُونَ

Syaitan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah; mereka itulah golongan syaitan. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan syaitan itulah golongan yang merugi. Al-Mujaadilah : 019.

3. Berburuk sangka kepada ALLAH

Oleh karena mereka mengira bahwa ALLAH Tabaraka wa Ta’ala telah memberi mereka keburukan dan menjauhkan daripada mereka kebaikan yang mereka kehendaki, dan itulah seburuk-buruk persangkaan kepada ALLAH. Maka ketahuilah..bahwa sesungguhnya ALLAH Tabaraka wa Ta’ala senantiasa memberi kebaikan kepada sekalian manusia bahkan kepada manusia yang tiada menyembah-Nya sekalipun (kafir)..jika kamu memikirkan, namun..sedikit jua di antara kamu yang berterima kasih.

Firman ALLAH Ta’ala :


وَذَلِكُمْ ظَنُّكُمُ الَّذِي ظَنَنتُم بِرَبِّكُمْ أَرْدَاكُمْ فَأَصْبَحْتُم مِّنْ الْخَاسِرِينَ

Dan yang demikian itu adalah prasangkamu yang telah kamu sangka terhadap Tuhanmu, prasangka itu telah membinasakan kamu, maka jadilah kamu termasuk orang-orang yang merugi. Fushslhilat : 023.

4. Mengada-Adakan Dusta Kepada Allah

Yaitu mereka yang didunia bersusah payah untuk mengkhiaskan kepada manusia, bahwa adalah ia orang yang paling baik ucapannya dan perbuatannya dan yang mengatakan  sesuatu yang baik sedang sesuatu yang baik yang ia sampaikan itu tiadalah pada dirinya, atau seumpama pemimpin yang memiliki kekuasaan yang dengan kekuasaannya ia berbuat dengan sekehendaknya dan tiada berbuat adil kepada ummatnya sedang di hatinya tidak ada ALLAH, dan padahal sesungguhnya ALLAH Maha Mengetahui atas sekalian gerangan yang ia sembunyikan didalam hatinya.

Firman ALLAH Ta’ala :


وَمِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ مَنْ إِن تَأْمَنْهُ بِقِنطَارٍ يُؤَدِّهِ إِلَيْكَ وَمِنْهُم مَّنْ إِن تَأْمَنْهُ بِدِينَارٍ لاَّ يُؤَدِّهِ إِلَيْكَ إِلاَّ مَا دُمْتَ عَلَيْهِ قَآئِماً ذَلِكَ بِأَنَّهُمْ قَالُواْ لَيْسَ عَلَيْنَا فِي الأُمِّيِّينَ سَبِيلٌ وَيَقُولُونَ عَلَى اللّهِ الْكَذِبَ وَهُمْ يَعْلَمُونَ
 
Di antara Ahli Kitab ada orang yang jika kamu mempercayakan kepadanya harta yang banyak, dikembalikannya kepadamu; dan di antara mereka ada orang yang jika kamu mempercayakan kepadanya satu Dinar, tidak dikembalikannya padamu, kecuali jika kamu selalu menagihnya. Yang demikian itu lantaran mereka mengatakan: “Tidak ada dosa bagi kami terhadap orang-orang ummi. Mereka berkata dusta terhadap Allah, padahal mereka mengetahui. Ali-Imraan : 075.


فَمَنِ افْتَرَىَ عَلَى اللّهِ الْكَذِبَ مِن بَعْدِ ذَلِكَ فَأُوْلَـئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ 

Maka barangsiapa mengada-adakan dusta terhadap Allah sesudah itu, maka merekalah orang-orang yang zalim. Ali-Imraan : 094.

5. Aniaya

Yaitu mereka yang tiada berlaku adil terhadap sesama, yang cenderung merugikan orang lain demi keuntungan yang ia akan peroleh untuk dirinya sendiri atau seumpama manusia berbuat kecurangan yang nyata dalam kehidupannya dan manusia yang kerap menganiaya orang lain dan dirinya sendiri walaupun karena kesalahan-kesalahan yang diakibatkan oleh perbuatannya.

Firman ALLAH Ta’ala :


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تَأْكُلُواْ أَمْوَالَكُمْ بَيْنَكُمْ بِالْبَاطِلِ إِلاَّ أَن تَكُونَ تِجَارَةً عَن تَرَاضٍ مِّنكُمْ وَلاَ تَقْتُلُواْ أَنفُسَكُمْ إِنَّ اللّهَ كَانَ بِكُمْ رَحِيماً وَمَن يَفْعَلْ ذَلِكَ عُدْوَاناً وَظُلْماً فَسَوْفَ نُصْلِيهِ نَاراً وَكَانَ ذَلِكَ عَلَى اللّهِ يَسِيراً 

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. Dan barangsiapa berbuat demikian dengan melanggar hak dan aniaya, maka Kami kelak akan memasukkannya ke dalam neraka. Yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. An-Nisaa’ : 029-030.

6. Mentaati pemimpin yang zhalim

Sesungguhnya..daripada kehidupan duniamu, mestilah engkau menunjuki imam yang terbaik agamanya di antara kamu untuk engkau ikuti dan yang kamu dapat memaintainya kemashlahatan yang banyak bagi kehidupanmu. Namun..sekali-kali janganlah kamu mengikuti pemimpin yang zhalim, yang tiada hendak berlaku baik di antara sesama kamu dan yang menyerui kamu untuk terjun kepada lembah kebinasaan, karena sesungguhnya ia  adalah musuhmu, maka hendaklah kamu menasehatinya dan mengembalikannya kepada jalan kebenaran. Namun jika ia masih bersikeras dengan atas apa-apa yang ada padanya, niscaya binasalah kamu sebelum itu..sedang ia adalah orang yang paling buruk disisimu.

Firman ALLAH Ta’ala :


وَلَئِنْ أَطَعْتُم بَشَراً مِثْلَكُمْ إِنَّكُمْ إِذاً لَّخَاسِرُونَ 

Dan sesungguhnya jika kamu sekalian mentaati manusia yang seperti kamu, niscaya bila demikian, kamu benar-benar (menjadi) orang-orang yang merugi. Al-Mu’minuun : 034.

7. Percaya pada kebatilan dan ingkar kepada ALLAH

Padahal ALLAH Tabaraka wa Ta’ala telah menetapkan sesuatu putusan itu atas kamu, bahwa yang sedemikian ini dan sedemikian itu..maka beginilah hukumnya. Namun..sebahagian kamu lebih menyukai untuk mengingkari putusan ALLAH, sedang kamu lebih menyukai segala putusan yang bathil yang ada pada manusia sedang kamu berkata bahwa itulah suatu putusan yang sebaik-baiknya.

Firman ALLAH Ta’ala :


قُلْ كَفَى بِاللَّهِ بَيْنِي وَبَيْنَكُمْ شَهِيداً يَعْلَمُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالَّذِينَ آمَنُوا بِالْبَاطِلِ وَكَفَرُوا بِاللَّهِ أُوْلَئِكَ هُمُ الْخَاسِرُونَ 

Katakanlah: “Cukuplah Allah menjadi saksi antaraku dan diantara kamu. Dia mengetahui apa yang di langit dan di bumi. Dan orang-orang yang percaya kepada yang batil dan ingkar kepada Allah, mereka itulah orang-orang yang merugi. Al-Ankabuut’ : 052.

Dan akibat daripada mereka yang senantiasa jauh daripada Rahmad ALLAH, niscaya adalah mereka termasuk pada golongan orang-orang ahli neraka yang telah kehilangan diri dan keluarga mereka pada hari kiamat, oleh karena mereka telah berlaku zhalim sesama mereka sehingga mereka beroleh siksa lagi azab yang kekal dan selama-lamanya.


وَتَرَاهُمْ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا خَاشِعِينَ مِنَ الذُّلِّ يَنظُرُونَ مِن طَرْفٍ خَفِيٍّ وَقَالَ الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ الْخَاسِرِينَ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنفُسَهُمْ وَأَهْلِيهِمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَلَا إِنَّ الظَّالِمِينَ فِي عَذَابٍ مُّقِيمٍ 

Dan kamu akan melihat mereka dihadapkan ke neraka dalam keadaan tunduk karena (merasa) hina, mereka melihat dengan pandangan yang lesu. Dan orang-orang yang beriman berkata: “Sesungguhnya orang-orang yang merugi ialah orang-orang yang kehilangan diri mereka sendiri dan (kehilangan) keluarga mereka pada hari kiamat. Ingatlah, sesungguhnya orang-orang yang zalim itu berada dalam azab yang kekal. Asy – Syuura : 045.

8. Dan lain sebagainya


 
GOLONGAN MANUSIA YANG  DEKAT KEPADA RAHMAT ALLAH

Adalah mereka golongan manusia yang senantiasa meminta kepada ALLAH akan sekalian Rahmat-Nya apabila suatu perkara kebaikan maupun keburukan menghampiri mereka, dan mereka senantiasa tiada berhenti untuk meminta Rahmat daripada ALLAH. Sedang ALLAH Tabaraka wa Ta’ala akan menghapuskan Murka-Nya demi Rahmat-Nya.

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :

Dari abu hurairah ra.  ia berkata ; rasulullah saw bersabda; tatkala Alloh menciptakan makhluk, ia menulis pada suatu  kitab, kitab itu berada di sisiNya di atas “Arasy, bertuliskan ; Sesungguhnya rahmat-Ku mengalahkan murka-Ku (Hr Bukhari dan muslim)

dan sesungguhnya Rahmat ALLAH itu meliputi luasnya langit dan bumi beserta sekalian apa-apa yang ada di antara keduanya..

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :

Dari Abu hurairah ra.  ia berkata ; saya mendengar rasulullah saw bersabda; Alloh telah menjadikan rahmat itu seratus bagian. sembilan puluh sembilan ditahan disis- Nya, satu bagian Ia turunkan ke bumi, dari satu bagian itulah semua makhluk saling menyayangi sampai binatang itu mengangkat kakinya karena khawatir menginjak anaknya;

Dalam riwayat lain dikatakan rasulullah saw bersabda; sesungguhnya Allah mempunyai seratu rahmat dan ia menurunkan satu di antaranya itu untuk jin, manusia binatang dan serangga. dengan satu rahmat itulah mereka saling menyayangi dan dengan satu rahmat itulah binatang buas mempunya rasa kasih sayang terhadap anaknya. Adapun rahmat yang sembilan puluh sembilan . Alloh menyimpannya untuk diberikan pada hari kiamat, sebagai rasa sayang terhadap hamba-hambaNya (Hr Bukhari dan muslim)

Adapun ciri-ciri daripada orang-orang yang dekat kepada Rahmat ALLAH itu adalah sebagai berikut :

1. Mengerjakan Amal Ibadah Kepada ALLAH

Yaitu adalah mereka yang senantiasa taat lagi patuh pada perintah ALLAH, senantiasa membaca kitab ALLAH, mengerjakan shalat wajib lima waktu maupun yang sunnah serta yang membayarkan zakat, infaq dan sadaqah yang menyantuni fakir miskin dan lagi karena akan segala kasih sayang sesama mereka.

Firman ALLAH Ta’ala :


إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرّاً وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَّن تَبُورَ لِيُوَفِّيَهُمْ أُجُورَهُمْ وَيَزِيدَهُم مِّن فَضْلِهِ إِنَّهُ غَفُورٌ شَكُورٌ 

Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi, agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karuniaNya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri. Faathir:029-030.

2. Bersyukur kepada ALLAH

Yaitu apabila seorang manusia yang beroleh rezeki dan harta yang banyak, niscaya ia menyadari bahwa sekalian daripada harta yang ia kumpulkan adalah karunia daripada ALLAH semata, dan menyadari bahwa sekalian daripada hartanya bukanlah miliknya sepenuhnya melainkan adalah harta daripada kaum dhuafa lagi yang fakir dan miskin itulah sebahagiannya.

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :

Dari annas ra  ia berkata rasulullah saw bersabda ; Sesungguhnya Alloh sangat ridha kepada orang yang apabila makan ia memuji kepada – Nya  atau apabila minum ia memuji kepada Nya  karena merasa telah mendapatkan rahmat (Hr Muslim)

Firman ALLAH Ta’ala :


وَكَذَلِكَ فَتَنَّا بَعْضَهُم بِبَعْضٍ لِّيَقُولواْ أَهَـؤُلاء مَنَّ اللّهُ عَلَيْهِم مِّن بَيْنِنَا أَلَيْسَ اللّهُ بِأَعْلَمَ بِالشَّاكِرِينَ 

Dan demikianlah telah Kami uji sebahagian mereka (orang-orang yang kaya) dengan sebahagian mereka (orang-orang miskin), supaya (orang-orang yang kaya itu) berkata: “Orang-orang semacam inikah di antara kita yang diberi anugerah oleh Allah kepada mereka?” (Allah berfirman): “Tidakkah Allah lebih mengetahui tentang orang-orang yang bersyukur (kepada-Nya)?”. Al-An’aam:053.

Sedang daripada perjalanannya guna beroleh rezeki daripada ALLAH, niscaya apabila ia beroleh rezeki yang baik daripada ALLAH adalah ia bersyukur sepenuhnya atas segala karunia lagi Rahmad-Nya. Sedang  apabila ia beroleh rezeki yang tiada semestinya baginya, tetaplah ia dengan segala kesyukurannya kepada ALLAH melainkan baginya memohonkan kepada ALLAH agar memberikan rahmad lagi karunia-Nya pada hari yang lain.

Firman ALLAH Ta’ala :


اللّهُ يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَنْ يَشَاءُ وَيَقَدِرُ وَفَرِحُواْ بِالْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا فِي الآخِرَةِ إِلاَّ مَتَاعٌ

Allah meluaskan rezki dan menyempitkannya bagi siapa yang Dia kehendaki. Mereka bergembira dengan kehidupan di dunia, padahal kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan (yang sedikit).Ar-Ra’d:026.

Dan senantiasa mensyukuri sekalian keadaan yang ia hadapi, apabila ia beroleh suatu keadaan yang baik dalam perjalanan hidupnya..niscaya amatlah besar rasa syukurnya pada ALLAH, dan apabiila ia beroleh keadaan yang buruk maupun sulit dalam perjalan hidupnya, niscaya adalah ia tetap dalam kesyukurannya kepada ALLAH melainkan hanya baginya memohon kepada ALLAH agar meringankan segala urusan dunianya demi kelancaran urusannya di negeri akhirat kelak.

Firman ALLAH Ta’ala :

Dialah Tuhan yang menjadikan Kamu dapat berjalan di daratan, (berlayar) di lautan. Sehingga apabila kamu berada di dalam bahtera, dan meluncurlah bahtera itu membawa orang-orang yang ada di dalamnya dengan tiupan angin yang baik, dan mereka bergembira karenanya, datanglah angin badai, dan (apabila) gelombang dari segenap penjuru menimpanya, dan mereka yakin bahwa mereka telah terkepung (bahaya), maka mereka berdo`a kepada Allah dengan mengikhlaskan keta`atan kepada-Nya semata-mata. (Mereka berkata): “Sesungguhnya jika engkau menyelamatkan kami dari bahaya ini, pastilah kami akan termasuk orang-orang yang bersyukur”.  Yunus : 022.

Dan ALLAH Tabaraka wa Ta’ala senantiasa menambahkan nikmat-Nya kepada orang yang bersyukur, sedang bagi orang-orang yang ingkar kepada ALLAH dari rasa bersyukur kepada-Nya, niscaya tiadalah diringankan segala siksa dan dosanya melainkan siksa ALLAH-lah bagi mereka baik didunia maupun di negeri akhirat kelak.

Firman ALLAH Ta’ala :


وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ

Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu mema`lumkan: “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (ni`mat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (ni`mat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”. Ibrahim : 007.

3. Berterima kasih Kepada ALLAH

Yaitu mereka yang senantiasa berterima kasih kepada ALLAH, bahwasanya terdapat limpahan nikmat ALLAH dibalik daripada kesusahan mereka. Apabila mereka ditimpa kemelaratan dan kesusahan dalam perkara urusan dunianya, lalu mereka hadapi dengan keikhlasan dan kesabaran dan kemudian ALLAH menghilangkan kemelaratan yang ada pada mereka hingga tiadalah luput atas hati dan lisan mereka untuk berterima kasih kepada ALLAH.

Firman ALLAH Ta’ala :


وَإِذَا مَسَّكُمُ الْضُّرُّ فِي الْبَحْرِ ضَلَّ مَن تَدْعُونَ إِلاَّ إِيَّاهُ فَلَمَّا نَجَّاكُمْ إِلَى الْبَرِّ أَعْرَضْتُمْ وَكَانَ الإِنْسَانُ كَفُوراً 

Dan apabila kamu ditimpa bahaya di lautan, niscaya hilanglah siapa yang kamu seru kecuali Dia. Maka tatkala Dia menyelamatkan Kamu ke daratan, kamu berpaling. Dan manusia adalah selalu tidak berterima kasih. Al-Israa’:067.


إِنَّ الْإِنسَانَ لِرَبِّهِ لَكَنُودٌ 

sesungguhnya manusia itu sangat ingkar tidak berterima kasih kepada Tuhannya, Al-Aadiyaat:006.

4. Cinta kepada ALLAH

Yaitu mereka yang senantiasa berbaik sangka kepada ALLAH, yang patuh lagi taat akan segala perintah-Nya lagi meninggalkan segala apa-apa yang dilarang-Nya. Menjauhkan diri akan sekalianperkara kemaksiatan yang dibenci oleh ALLAH lagi condong dengan sebenar-benar condong kepada syari’at ALLAH dan menerima segala apa-apa yang ALLAH tetapkan ke atas dirinya.

Firman ALLAH Ta’ala :


وَمِنَ النَّاسِ مَن يَتَّخِذُ مِن دُونِ اللّهِ أَندَاداً يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ اللّهِ وَالَّذِينَ آمَنُواْ أَشَدُّ حُبّاً لِّلّهِ وَلَوْ يَرَى الَّذِينَ ظَلَمُواْ إِذْ يَرَوْنَ الْعَذَابَ أَنَّ الْقُوَّةَ لِلّهِ جَمِيعاً وَأَنَّ اللّهَ شَدِيدُ الْعَذَابِ

Dan di antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang beriman sangat cinta kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat zalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal). Al-Baqarah : 165.


وَاعْلَمُوا أَنَّ فِيكُمْ رَسُولَ اللَّهِ لَوْ يُطِيعُكُمْ فِي كَثِيرٍ مِّنَ الْأَمْرِ لَعَنِتُّمْ وَلَكِنَّ اللَّهَ حَبَّبَ إِلَيْكُمُ الْإِيمَانَ وَزَيَّنَهُ فِي قُلُوبِكُمْ وَكَرَّهَ إِلَيْكُمُ الْكُفْرَ وَالْفُسُوقَ وَالْعِصْيَانَ أُوْلَئِكَ هُمُ الرَّاشِدُونَ 
 
Dan ketahuilah olehmu bahwa di kalangan kamu ada Rasulullah. Kalau ia menuruti (kemauan) kamu dalam beberapa urusan benar-benarlah kamu akan mendapat kesusahan tetapi Allah menjadikan kamu cinta kepada keimanan dan menjadikan iman itu indah dalam hatimu serta menjadikan kamu benci kepada kekafiran, kefasikan dan kedurhakaan. Mereka itulah orang-orang yang mengikuti jalan yang lurus. Al-Hujuraat : 007.

5. Menjalin Silaturrahim

Yaitu mereka yang senantiasa menjalin hubungan yang baik dengan saudara seiman di antara mereka, karena sesungguhnya seluruh muslim itu adalah bersaudara oleh karena kecintaan mereka terhadap sesama dan menjalin silaturrahim bukan hanya karena dunia yang ada pada mereka melainkan adalah karena akhirat yang terdapat di antara mereka serta merta dengan persaudaraan yang tiada akan terputus baik didunia maupun di negeri akhirat kelak. Yang senantiasa nasehat menasehati dalam kebenaran dan saling tolong menolong apabila dalam kesusahan.

Firman ALLAH Ta’ala :


يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُواْ رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيراً وَنِسَاء وَاتَّقُواْ اللّهَ الَّذِي تَسَاءلُونَ بِهِ وَالأَرْحَامَ إِنَّ اللّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيباً

 
Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan isterinya; dan daripada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu. An-Nisaa’ : 001.

6. Dan lain sebagainya

Wallahu Ta’ala A’lam bish showab

Artikel ini hanya merupakan kajian penulis (admin), karenanya mohon maaf akan segala kekhilafan dan kekurangan yang terdapat didalamnya.


Jika terdapat suatu perkataan yang tiada berkenan bagimu, maka kepada ALLAH aku memohon ampun sedang kepada kamu sekalian aku memohon maaf.

Jazzakumullahu khoiraan katsiraa.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar