Sejarah Kitab-Kitab Allah SWT

Bookmark and Share
Jumlah kitab kitab suci menurut sebagian ulama di turunkan sesuai jumlah nabi dan rasul yan g di utus oleh allah swt, hanya saja di antara kitab-kitab allah swt, yang wajib kita imani ada empat yaitu sebagai berikut :

Kitab Taurat
Kitab taurat di wahyukan allah swt kepada nabi musa as, sebagai pedoman hidup bagi kaum bani israil, firman Allah swt :
kitab kitab allah
Artinya : dan kami berikan kepada musa kitab ( taurat ) dan kami jadikan kitab taurat itu petunjuk bagi bani israil ( dengan firman ) janganlah kalian mengambil penolong selain aku ( QS. Al-Isra 2 )
Kitab ini berisi beberapa syariat dan hukum agar sesuai dengan kondisi dan lingkunganya dalam masyarakat pada saat kitab ini di turunkan. Berisi juga tentang akidah yaitu ke Esa an allah, peringatan dan ancaman, serta berita gembira bagi yang mengikutinya. Dalam kitab taurat juga di kabarkan perihal Muhammad, nabi terahhir yang akan diutus kepada seluruh umat manusia kelak di kemudian hari. Kitab taurat di turunkan di bukit thuwa selama 40 hari.

Kitab Zabur
Kitab zabur di wahyukan allah swt, kepada nabi daud as, nabi daud hanya di perintahkan oleh allah swt untuk mengikuti syariat nabi Musa as. Maka pokok ajaran kitab zabur berisi tentang dzikir, nasihat dan hikmah tidak memuat syariat. Firman allah swt :
Artinya : dan kami berikan zabur kepada Daud A.S ( al-isra 55 )

Kitab Injil
Kitab injil di wahyukan oleh allah swt, kepada nabi isa a.s , kitab injil yang asli memuat keterangan-keterangan yang benar dan nyata yaitu perintah-perintah allah swt agar manusia mengesakan dan tidak menyekutukan-Nya dengan suatu apapun, juga menjelaskan bahwa di akhir zaman akan lahir nabi yang terakhir. Kitab Kitab injil yang bererdar sekarang hanyalah hasil pikiran manusia bukan wahyu allah, misalnya kitab injil matius , injil lukas dan injil johanes.
Antara injil tersebut banyak terdapat perbedaan dan bahkan bertentangan. Menurut para ahli , isi kitab injil adalah biografi Nabi Isa as dan keyakinan yang ada di dalam ajaranya merupakan pikiran Paulus, bukan pendapat orang-orang harawi ( pengikut-pengikut nabi isa as ) . ada juga yang di namakan injil bernabas , oleh para ulama di anggap sesuai dengan ajaran tauhid. Namun injil ini jenis tidak di pakai oleh orang – orang Kirsten ( Nasrani ) . dengan demikian , yang wajib kita imani / dipercayai oleh unat islam hanyalah injil yang diturunkan allah swt kepada nabi isa as, firman allah swt :
Artinya : dan kami telah memberikan kepadanya ( isa )kitab injill sedang di dalamya ( ada ) petunjuk dan cahaya ( yang menerangi ) …( QS. Al-Maidah 46 )

Al-Quran
Al-quran berasal dari kata qara’a ( fi’il Madhi ) yaqrau ( fi’il Mufhsrik ) quraanan ( masdar ) yang berarti bacaan. Alquran adalah firman allah yang di turunkan kepada nabi Muhammad saw secara berangsur-angsur sebagai rahmat dan petunjuk bagi manusia dan membacanya adalah ibadah.
kitab-kitab-allahAlquran di turunkan allah swt keapada nabi Muhammad saw melalui waktu turunnya selama 22 tahun 2 bulan 22 hari. Terdiri dari 30 juz , 144 surat , 6666 ayat, 74.437 kalimat, 324.345 ayat. Turunya alquran di sebut nuzulul quran, wahyu pertama berupa surat al-‘alaq.
Dalil Wahyu Tentang Kitab Kitab Allah
Perintah Allah Ta’ala untuk beriman kepada Kitab Kitab-Nya dan penjelasan Allah tentang kitab-kitab tersebut. Allah Ta’ala berfirman,
“Hai orang-orang yang beriman, tetaplah beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dna kepada kitab yang Allah turunkan kepada Rasul-Nya, serta kitab yang Allah turunkan sebelumnya.” (An-Nisa’: 136).
“Dia menurunkan Al-Kitab (Al-Qur’an) kepadamu dengan sebenarnya membenarkan kitab yang telah diturunkan sebelumnya dan menurunkan Taurat dan Injil. Sebelum (Al-Qur’an), menjadi petunjuk bagi manusia, dan Dia menurunkan Al-Furqan.” (Ali Imran: 3-4).
“Dan Kami telah turunkan kepadamu Al-Qur’an dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain.” (Al-Maidah: 48).
“Dan Kami berikan Zabur kepada Daud.” (An-Nisa: 163).
“Dan sesungguhnya Al-Qur’an ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta alam. Al-Qur’an dibawa turun oleh Ar-Ruh Al-Amin (Jibril). Ke dalam hatimu (Muhamma) agar kamu menjadi salah seorang di antara orang-orang yang memberi peringatan. Dengan bahasa Arab yang jelas. Dan sesungguhnya Al-Qur’an itu benar-benar (tersebut) dalam Kitab-kitab orang yang dahulu.” (Asy-Syua’ra’: 192-196).
“Sesunguhnya ini benar-benar terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu. (Yaitu) Kitab-kitab Ibrahim dan Musa.” (Al-A’la: 18-19).
Penjelasan Rasulullah saw. tentang kitab-kitab tersebut dalam banyak sekali hadits, misalnya,
“Sesungguhnya keberadaan kalian terhadap orang-orang sebelum kalian ialah seperti waktu antara shalat Ashar dengan terbenamnya matahari. Pemeluk Kitab Taurat diberi Kitab Taurat, kemudian mereka mengamalkannya hingga pertengahan siang, kemudian mereka tidak mampu melaksanakannya kemudian diberi uang satu qirath satu qirath (pecahan uang dinar). Pemeluk Kitab Injil diberi Kitab Injil, kemudian mereka mengamalkannya hingga shalat Ashar dikerjakan, kemudian mereka tidak mampu mengamalkannya, kemudian mereka diberi uang satu qirath satu qirath. Kemudian kalian diberi Al-Qur’an, kemudian kalian mengamalkannya hingga matahari terbenam, kemudian kalian diberi uang dua qirath dua qirath. Para Ahli Kitab berkata, ‘Mereka lebih sedikit amal perbuatannya daripada kami, namun lebih banyak pahalanya,’ Allah berfirman, ‘Apakah Aku mengurangi sedikitpun dari hak kalian?’ Mereka menjawab, ‘Tidak’.
Allah berfirman, ‘Itulah karunia-Ku yang Aku berikan kepada siapa yang Aku kehendaki’. (Diriwayatkan Al-Bukhari).
“Bacaan diperingan bagi Nabi Daud, kemudian ia memeritnahkan hewannya diberi pelana, kemudian ia membaca Taurat atau Injil sebelum hewannya diberi pelana, dan ia tidak akan makan kecuali dari hasil kerja tangannya sendiri.” (Diriwayatkan Al-Bukhari).
“Tidak boleh dengki, kecuali kepada dua orang: Orang yang diberi Al-Qur’an oleh Allah, kemudian ia membacanya di pertengahan malam, dan pertengahan siang. Dan orang yang diberi harta, kemudian ia menginfakkannya di pertengahan malam, dan di pertengahan siang.” (Diriwayatkan Al-Bukhari).
“Aku tinggalkan pada kalian selagi kalian berpegang teguh padanya, kalian tidak akan sesat, yaitu Kitabullah, dan Sunah Rasul-Nya.” (Diriwayatkan Al-Hakim. Hadits ini shahih).
“Kalian jangan membenarkan Ahli Kitab, dan jangan mendustakan mereka. Namun ucapkanlah, ‘Kami beriman kepada apa yang diturunkan kepada kami dan diturunkan kepada kalian, Tuhan kita, dan Tuhan kalian adalah satu, dan kita menyerahkan diri kepada-Nya’.” (Diriwayatkan Al-Bukhari).
Keimanan jutaan ulama, orang-orang bijak, dan orang-orang beriman di setiap zaman dan tempat, dan keyakinan kuat mereka bahwa Allah Ta’ala telah menurunkan kitab-kitab yang diwahyukan kepada rasul-rasul-Nya, manusia terbaik pilihan-Nya.
 Dalil Akal Yang Menjelaskan Pentingnya Kitab kitab Allah
Kelemahan manusia dan kebutuhannya kepada Tuhan mereka dalam memperbaiki jasmani dan ruhaninya. Itu menghendaki penurunan kitab kitab Allah, yang berisi undang-undang dan hukum-hukum, yang mewujudkan kesempurnaan pada manusia dan apa yang mereka butuhkan dalam kehidupan dunia mereka dan kehidupan akhirat mereka.
Para rasul adalah mediator antara Allah Ta’ala dengan hamba-hamba-Nya. Para rasul tersebut tidak berbeda dengan manusia lainnya yang hidup pada zaman tertentu, kemudian meninggal dunia. Jika mereka tidak memiliki risalah yang dikandung kitab tertentu, pastilah risalah mereka hilang begitu saja bersamaan dengan kematian mereka. Dan manusia sepeninggal mereka hidup tanpa risalah dan tanpa mediator. Akibatnya, hilanglah tujuan utama wahyu dan risalah. Tidak diragukan lagi, bahwa kondisi ini menghendaki penurunan kitab-kitab Ilahiyah.
Jika rasul menyeru kepada Allah Ta’ala tidak membawa Kitab dari Tuhannya, yang di dalamnya terdapat undang-undang, petunjuk, dan kebaikan, maka dengan mudah manusia mendustakannya dan mengingkari risalahnya. Jadi, kondisi ini menghendaki penurunan Kitab-Kitab Ilahiyah untuk menegakkan hujjah pada manusia.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar