Si pacar suka bersikap sesuka hati tanpa memandang kehadiran kamu. Selain itu, pada saat diberi saran oleh kamu si dia malah marah, tak mau menerimanya, dan ingin menang sendiri. Jika sudah begitu, maka bisa diartikan bahawa si pacar memiliki sifat keras kepala. Walaupun hal tersebut tidak setiap hari ditunjukkannya, namun cukup membuat hati kamu kesal. Memiliki pacar yang arogan atau keras kepala memang cukup menguji kesabaran. Jika tak ada satu yang mengalah, maka hubungan asmara yang dijalani bisa hancur. Apakah pacar kamu keras kepala? Alangkah baiknya, kamu harus bisa menghadapinya dengan tepat. Bagaimana? Berikut cara tepat menghadapi pacar keras kepala:
1. Berusaha berbicara jujur kepadanya tentang apa yang kamu inginkan darinya, berbicara jujur lebih baik dari pada anda hanya memendam dalam hati saja.Jika anda tetap diam bagaimana dia akan sadar tentang keinginan anda untuk merubah sifat keras kepalanya tersebut.
2. Adakan Komunikasi dengan mengungkapkan isi hati masing-masing, cari waktu yang tepat untuk melakukan hal ini agar terjadi komunikasi yang efektif, hal ini dilakukan untuk mencari tahu seperti apa sebenarnya pasangan kita, dan apa yang sebenarnya dia inginkan dari diri kita.
3. Cobalah untuk mengalah, pada saat si dia tidak bisa mengerti dirimu cobalah untuk mengalah, jika keadaanya sudah membaik coba bicarakan secara halus kalau kamu sebenarnya tidak suka dengan apa yang dia inginkan.
4. Tanya padanya apa yang sebenarnya dia inginkan darimu, jika dia sudah memberikan jawaban coba kamu pikirkan sejenak apakah kamu bisa melakukanya. Jika tidak bilang saja baik-baik denganya tetapi jangan sampai terpancing emosi.
Disamping itu, agar diskusi Anda berdua tidak selalu berakhir dengan pertengkaran, beberapa tips yang bisa dicoba:
a. Bila ingin membicarakan sesuatu, cari waktu saat kedua belah pihak sedang dalam kondisi cukup baik dan ada waktu yang cukup untuk berkomunikasi (minimal 15 menit tanpa ada interupsi). Hindari memilih topik yang sensitif, yang selama ini menjadi langganan pertengkaran hebat Anda berdua.
b. Mulai berbicara dengan nada rendah, mengungkapkan topik yang ingin dibicarakan secara singkat dan jelas. Jangan memulai diskusi dengan keluhan panjang lebar apalagi menyalahkan pasangan.
c. Bila pembicaraan mulai “memanas”, hentikan dulu untuk beberapa saat. Masing-masing sebaiknya menenangkan diri dengan makan snack ringan, membasuh muka, berjalan ke luar rumah.
d. Lanjutkan kembali diskusi dengan lebih tenang. Bila sesudah beberapa lama tidak juga tercapai penyelesaian masalah, hentikan pembicaraan dengan saling menerima bahwa ada perbedaan diantara Anda berdua. Jadi sepakatlah untuk tidak memaksakan kehendak.
e. Tutup pembicaraan dengan kata-kata positif. Misalnya, “Aku lebih lega sesudah bisa bicara” atau “Terima kasih ya atas bantuannya”.Tujuan utama diskusi ini bukan untuk bisa mencari penyelesaikan masalah atau mengambil keputusan dalam satu kali pertemuan. Target awalnya sederhana, yaitu untuk berlatih membicarakan suatu topik dengan cara yang lebih baik. Nantinya diharapkan Anda berdua akan lebih baik lagi dalam pemecahan masalah. Tetapi bila ternyata usaha memperbaiki komunikasi yang Anda dan pasangan lakukan tidak juga kelihatan hasilnya, lebih baik Anda meminta bantuan psikolog.
sumber:ciricara.com
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar