Bedanya Rohis dan Teroris

Bookmark and Share
"Kok R o h i s dikatain t e r o r i s di TV papa?," kata Anakku protes berat.

Penjelasan : Dari berita dalam salah satu tayangannya, Metro TV menyebut bahwa organisasi Rohani Islam (Rohis) sebagai sarang teroris. Tayang ini pun segera menuai kecaman. Forum Komunikasi Alumni Rohis (FKAR) meminta Metro TV meminta maaf atas hal tersebut. Menanggapi hal tersebut, Metro TV membantah telah menyebut Rohis sebagai sarang teroris.

"Metro TV kembali ingin menegaskan bahwa tidak benar jika dikatakan telah menyebutkan Rohis sebagai sarang teroris. Ketiga narasumber yang hadir juga tidak pernah menyebutkan bahwa Rohis adalah sarang teroris dalam dialog tersebut. MetroTV segera menyampaikan surat resmi dan tayangan lengkap ke KPI dan Dewan Pers," demikian tanggapan resmi Metro TV yang dimuat dalam metrotvnews.com,Sabtu (15/9).  (http://www.merdeka.com/peristiwa/minta-maaf-metrotv-bantah-rohis-sebagai-sarang-teroris.html)

Media berita akhir-akhir ini kita mendengar kata "Kerohanian Islam (Rohis)" dihubung-hubungkankan dengan kata "t e r o r i s". Tentu ini tidak benar, tetapi faktanya pun ada sebagian aktivis Islam yang memang terseret dalam arus terorisme. Hal ini menunjukkan kebodohan terhadap pemahaman ajaran Islam. Sungguh memprihatinkan! Maka kami hadirkan kembali tulisan ini untuk meluruskan tentang hal itu.

- Meluruskan kesalahpahaman tentang jihad perang
- Memberikan wacana komprehensif dari banyak nash
- Menyatakan dengan tegas kesalahan para terorisme dalam memahami Islam
- Larangan dan ancaman keras terhadap siapapun yang memahami ayat (as sunnah) dengan nafsu dan atau secara parsial (sepotong-sepotong).



LATAR BELAKANG :

- Disinyalir adanya situs-situs pendukung / mengajak ke arah terorisme


- Pemberitaan di media bahwa mereka mulai menyesatkan melalui ‘facebook’ untuk kaderisasi awal,


- Disinyalir sangat-sangat banyaknya situs penghina Islam dan penghina Nabi Muhammad saw, baik di f a c e b o o k maupun b l o g,


- Sebagian muslim yang masih salah paham, bahkan sampai ada anggota DPR yang mendukung dan 


- Islamphobia (keengganan belajar Islam) yang mulai merajalela

 
- Keengganan masyarakat untuk menuntut ilmu dalam majelis / kajian  dan bahkan larangan orang tua untuk anak yang ingin mendalami ilmu agama karena takut terseret arus terorisme yang sedang marak.

Karenanya, penulis sungguh tidak tahan lagi, bahkan hampir seluruh dunia sekarang membenci dan memusuhi Islam (kita tahu Islam bukanlah agama mayoritas di dunia), bahkan sebuah kisah yang menanyakan cita-cita pada anak kecil, bukanlah ingin menjadi ilmuwan atau insinyur tetapi cita-citanya ialah M E N G H A N C U R K A N  I S L A M   D A R I  D A L A M (karena Islam sudah sangat identik dengan kekerasan di mata non-muslim), bahkan di Eropa pun telah beredar berita “Kekejaman Islam terhadap Umatnya”

Dengan satu wacana ini, insya Allah umat muslim tidak akan dapat terseret dalam arus terorisme meskipun dihasut dengan 1001 cara. Dan untuk para orang tua, ijinkan dan doronglah putra-putrinya untuk mempelajari Islam lebih dalam di forum / majelis / pesantren / ma’had. Maka marilah kita luangkan waktu untuk mempelajari banyak ayat Quran tentang ini, dengan penjelasan paling aman, yaitu tafsir ayat dengan ayat.

Sungguh perintah j i h a d dengan maksud perang (membunuh orang kafir) sangatlah banyak dijumpai, baik dalam nash Al Quran maupun Hadits (jihad tidak dimaknai hanya untuk ‘p e r a n g’, hal ini telah disabdakan Rasulullah saw sendiri dalam beberapa haditsnya, meskipun memang tingkatan tertinggi jihad ialah perang). Namun, ada beberapa syarat yang memperbolehkan dilakukannya jihad perang. Mari kita langsung merujuk ke firman-firman Allah :

BEBERAPA NASH (DALIL) YANG MEREKA GUNAKAN :

Dalam Al Quran terdapat cukup banyak ayat-ayat yang amat berbahaya dampaknya bila dilihat / dipahami secara berdiri sendiri. Bahkan ini dipakai oleh orang kafir sebagai b o o m e r a n g bagi umat muslim agar murtad, bagi semua orang, dan bagi orang Islam yang masih awam. Ayat-ayat tersebut antara lain adalah dalam hal "j i h a d | p e r a n g".

- "Diwajibkan atas kamu berperang, padahal berperang itu adalah sesuatu yang kamu benci. Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui". (QS 2:216)

- "Dan berperanglah kamu sekalian di jalan Allah ...."(QS. 2:244)

- "Karena itu hendaklah orang-orang yang menukar kehidupan dunia dengan kehidupan akhirat berperang di jalan Allah". (QS. 4:74)

- "Maka berperanglah kamu pada jalan Allah ...."(QS. 4:84)

- " ... Maka jika mereka berpaling, tawan dan BUNUHLAH MEREKA DI MANA SAJA KAMU MENEMUINYA, dan janganlah kamu ambil seorang pun di antara mereka pelindung, dan jangan (pula) menjadi penolong, ".(QS 4:89).===> Ini termasuk ayat yang populer bagi mereka

- "... dan berjihadlah pada jalan-Nya, supaya kamu mendapat keberuntungan". (QS. 5:35)

- "Dan perangilah mereka, supaya jangan ada fitnah dan supaya agama itu semata-mata untuk Allah.  Jika mereka berhenti (dari kekafiran), maka sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang mereka kerjakan". (QS. 8:39)

- "Apabila sudah habis bulan-bulan Haram itu, maka BUNUHLAH ORANG-ORANG MUSYRIKIN ITU DI MANA SAJA KAMU JUMPAI MEREKA, DAN TANGKAPLAH MEREKA. Kepunglah mereka dan intailah di tempat pengintaian. Jika mereka bertobat dan mendirikan salat dan menunaikan zakat, maka berilah kebebasan kepada mereka untuk berjalan. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". (QS. 9:5) ===> Ini termasuk ayat yang populer bagi mereka.

- "Perangilah orang-orang yang tidak kepada Allah dan tidak (pula) kepada hari kemudian dan mereka tidak mengharamkan apa yang telah diharamkan oleh Allah dan Rasul-Nya dan tidak beragama dengan agama yang benar (agama Allah), (yaitu orang-orang) yang diberikan Al Kitab kepada mereka, sampai mereka membayar jizyah dengan patuh sedang mereka dalam keadaan tunduk". (QS. 9:29).

- "Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin, diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. Mereka berperang pada jalan Allah; lalu mereka membunuh atau terbunuh". (QS. 9:111).

- "Tidak sepatutnya bagi orang-orang yang mukmin itu pergi semuanya (ke medan perang). Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya". (QS. 9:122).

- "Hai orang-orang yang beriman, PERANGILAH ORANG-ORANG KAFIR YANG DI SEKITAR KAMU ITU, dan HENDAKLAH MEREKA MENEMUI KEKERASAN DARIPADAMU, dan ketahuilah, bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa". (QS 9:123).

- "...dalam keadaan terlaknat. Di mana saja mereka dijumpai, mereka ditangkap dan dibunuh dengan sehebat-hebatnya".(QS, 33:61)

- "Apabila kamu bertemu dengan orang-orang kafir (di medan perang) maka pancunglah batang leher mereka".(QS. 47:4)

- "Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh". (QS. 61:4)

- "Hai Nabi, perangilah orang-orang kafir dan orang-orang munafik dan bersikap keraslah terhadap mereka. Tempat mereka adalah neraka Jahanam dan itu adalah seburuk-buruk tempat kembali". (QS 66:9).

Contoh hadits yang mereka gunakan:

- "...“Apakah jihad itu?” beliau bersabda, “Engkau perangi orang-orang kafir jika engkau bertemu dengan mereka.”..."(penggalan H.R Ahmad)

- Dari Ibnu Umar ra., bahwasanya Rasulullah saw. bersabda: "Aku diperintah untuk memerangi manusia sampai mereka bersaksi bahwa tiada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Allah dan bahwasanya Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat. dan menunaikan zakat. Maka apabila mereka telah mengerjakan yang sedemikian itu, terpeliharalah daripadaku darah dan harta mereka, kecuali menurut hukum Islam, sedang perhitungan amal mereka terserah pada Allah Ta’ala." (Muttafaq 'alaih, termasuk Hadits Arba’in)

Maka celakalah yang mengamalkan ayat-ayat dan hadits-hadits tersebut tanpa memahaminya lebih dalam. celakalah yang hanya memahaminya secara harfiah saja. Ini menjadi pelajaran bagi para penuntut dan pengajar ilmu, sebanyak apapun dalil yang engkau jadikan hujjah, namun engkau harus meninggalkan sifat fanatik dan bersedia memandang secara komprehensif serta tidak mengabaikan latar belakang historis / kondisi nash itu muncul. Oleh karena itu, ayat-ayat dan hadits di atas harus ditafsirkan dan dijelaskan lebih lanjut, dan tafsir paling baik dan paling tepat adalah tafsir ayat dengan ayat :

Imam Ibnu Katsir berkata :
Kalau ada orang bertanya, manakah jalan terbaik dalam ilmu tafsir? Jawabnya adalah: Sesungguhnya jalan terbaik dalam ilmu tafsir adalah Quran ditafsirkan dengan ayat. Yang mujmal (global) dalam 1 ayat maka akan diperinci dalam ayat lain. Apabila belum cukup jelas, maka dengan As-Sunnah atau hadits.

Adapun ayat-ayat kitab Al Quran dan ketentuan j i h ad  telah jelas dalam Al Quran itu sendiri, dan jumlah ayat tentang persyaratan / kondisi diperbolehkannya jihad perang disinyalir justru jauh lebih banyak daripada ayat-ayat yang mereka jadikan hujjah. Mari kita simak beberapa prinsip berikut :

PRINSIP KE-1  :

- "Dan perangilah di jalan Allah ORANG-ORANG YANG MEMERANGI KAMU, (TETAPI) JANGANLAH KAMU MELAMPAUI BATAS, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas". (QS 2:190).

- "Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan USIRLAH MEREKA DARI TEMPAT MEREKA TELAH MENGUSIR KAMU (MEKKAH); dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan, dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidilharam, kecuali jika mereka MEMERANGI KAMU di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), maka bunuhlah mereka. Demikianlah balasan bagi orang-orang kafir". (QS. 2:191). lihat pula ===>QS.  2:217, 9:13, 22:40


Keterangan : Mungkin ada yang berhujjah bahwa Penaklukan kota Makkah merupakan bukti dan ajaran Rasulullah untuk melakukan ekspansi (offensif) ke negara / wilayah lain. Janganlah tergesa-gesa memutuskan hal itu. Bukankah di Al Quran juga sudah jelas bahwa ekspansi ke Makkah adalah karena merebut haknya, karena muslim telah dizalimi terlebih dahulu, bahkan diusir terang-terangan. Maka ekspansi (offensif) seperti ini MASIH DALAM SATU KAIDAH / PRINSIP ISLAM, YAITU DEFENSIF (menyerang hanya jika diserang / diganggu). Karena Islam adalah agama rahmat untuk semesta alam, sudah pasti Islam mengajarkan perdamaian.  Tidakkah mereka mengerti.

- "Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. JIKA MEREKA BERHENTI (DARI MEMUSUHI KAMU), MAKA TIDAK ADA PERMUSUHAN (LAGI), kecuali terhadap ORANG-ORANG YANG LALIM". (QS 2:193).
Keterangan : Ayat ayat yang berisi perintah perang, dalam riwayatnya turun ketika Nabi Muhammad sedang diserang terus menerus pada zaman dahulu, namun Nabi pun nyatanya masih belum mau memerangi orang yang memerangi sebelum perintah Allah turun.

- "Oleh sebab itu barang SIAPA YANG MENYERANG KAMU, MAKA SERANGLAH IA, seimbang dengan serangannya terhadapmu". (QS. 2:194).

- "Mereka bertanya kepadamu tentang berperang pada bulan Haram. Katakanlah: "Berperang dalam bulan itu adalah dosa besar; tetapi MENGHALANGI (MANUSIA) DARI JALAN ALLAH, kafir kepada Allah, (menghalangi masuk) Masjidilharam dan MENGUSIR PENDUDUKNYA DARI SEKITARNYA, lebih besar (dosanya) di sisi Allah. Dan berbuat fitnah lebih besar (dosanya) daripada membunuh. MEREKA TIDAK HENTI-HENTINYA MEMERANGI KAMU SAMPAI MEREKA (dapat) mengembalikan kamu dari agamamu (kepada kekafiran), seandainya mereka sanggup. Barang siapa yang murtad di antara kamu dari agamanya, lalu dia mati dalam kekafiran, maka mereka itulah yang sia-sia amalannya di dunia dan di akhirat, dan mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya". (QS. 2:217).

- "Apakah kamu tidak memperhatikan pemuka-pemuka Bani Israel sesudah Nabi Musa, yaitu ketika mereka berkata kepada seorang Nabi mereka: "Angkatlah untuk kami seorang raja supaya kami berperang (di bawah pimpinannya) di jalan Allah". Nabi mereka menjawab: "Mungkin sekali jika kamu nanti diwajibkan berperang, kamu tidak akan berperang." Mereka menjawab: "Mengapa kami tidak mau berperang di jalan Allah, padahal sesungguhnya KAMI TELAH DIUSIR DARI KAMPUNG HALAMAN KAMI DAN DARI ANAK-ANAK KAMI?" Maka tatkala perang itu diwajibkan atas mereka, mereka pun berpaling, kecuali beberapa orang saja di antara mereka. Dan Allah Maha mengetahui orang-orang yang lalim". (QS. 2:246).

- "... Maka orang-orang yang BERHIJRAH, YANG DIUSIR DARI KAMPUNG HALAMANNYA, YANG DISAKITI PADA JALAN-KU, yang berperang dan yang dibunuh, pastilah akan Ku-hapuskan kesalahan-kesalahan mereka dan pastilah Aku masukkan mereka ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya sebagai pahala di sisi Allah. Dan Allah pada sisi-Nya pahala yang baik." (QS. 3:195).

- "Mengapa kamu tidak mau berperang di jalan Allah dan (membela) orang-orang yang lemah baik laki-laki, wanita-wanita maupun anak-anak yang semuanya berdoa: "Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami dari NEGERI INI (MEKKAH) YANG LALIM PENDUDUKNYA dan berilah kami pelindung dari sisi Engkau, dan berilah kami penolong dari sisi Engkau!". (QS. 4:75).

- "..kecuali orang-orang yang meminta perlindungan kepada sesuatu kaum, yang antara kamu dan kaum itu telah ada perjanjian (damai) atau orang-orang yang datang kepada kamu sedang hati mereka merasa keberatan untuk memerangi kamu dan memerangi kaumnya.  Kalau Allah menghendaki, tentu Dia memberi kekuasaan kepada mereka terhadap kamu, lalu pastilah mereka memerangimu. TETAPI JIKA MEREKA MEMBIARKAN KAMU, DAN TIDAK MEMERANGI KAMU SERTA MENGEMUKAKAN PERDAMAIAN KEPADAMU MAKA ALLAH TIDAK MEMBERI JALAN BAGIMU (UNTUK MENAWAN DAN MEMBUNUH) MEREKA". (QS 4:90).

- "Kelak kamu akan dapati (golongan-golongan) yang lain, yang bermaksud supaya mereka aman daripada kamu dan aman (pula) dari kaumnya. Setiap mereka diajak kembali kepada fitnah (syirik), mereka pun terjun ke dalamnya. Karena itu JIKA MEREKA TIDAK MEMBIARKAN KAMU DAN (TIDAK) MAU MENGEMUKAKAN PERDAMAIAN KEPADAMU, SERTA (TIDAK) MENAHAN TANGAN MEREKA (DARI MEMERANGIMU), MAKA TAWANLAH MEREKA DAN BUNUHLAH MEREKA DI MANA SAJA KAMU MENEMUI MEREKA, dan merekalah orang-orang yang KAMI BERIKAN KEPADAMU ALASAN YANG NYATA (untuk menawan dan membunuh) mereka". (QS 4:91).

- "Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu pergi (berperang) di jalan Allah, MAKA TELITILAH dan janganlah kamu mengatakan kepada orang yang mengucapkan "salam" kepadamu: "Kamu bukan seorang mukmin" (lalu kamu membunuhnya), dengan maksud mencari harta benda kehidupan di dunia, karena di sisi Allah ada harta yang banyak. Begitu jugalah keadaan kamu dahulu, lalu Allah menganugerahkan nikmat-Nya atas kamu, maka telitilah". (QS. 4:94).

- "Sesungguhnya pembalasan terhadap ORANG-ORANG YANG MEMERANGI Allah dan Rasul-Nya dan membuat kerusakan di muka bumi, hanyalah mereka dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka dengan bersilangan, atau dibuang dari negeri (tempat kediamannya). Yang demikian itu (sebagai) suatu penghinaan untuk mereka di dunia, dan di akhirat mereka beroleh siksaan yang besar,"(QS. 5:33).

- "Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bertemu dengan orang-orang yang kafir YANG SEDANG MENYERANGMU, maka janganlah kamu membelakangi mereka (mundur)".(QS. 8:15).

- "Mereka MENUKARKAN AYAT-AYAT ALLAH dengan harga yang sedikit, LALU MEREKA MENGHALANGI (MANUSIA) DARI JALAN ALLAH. Sesungguhnya amat buruklah apa yang mereka kerjakan itu". (QS. 9:9).

- "Mereka TIDAK MEMELIHARA (HUBUNGAN) KERABAT TERHADAP ORANG-ORANG MUKMIN DAN TIDAK (PULA MENGINDAHKAN) PERJANJIAN. Dan mereka  itulah orang-orang yang melampaui batas". (QS. 9:10).

- "Jika mereka merusak sumpah (janji) nya sesudah mereka berjanji, dan mereka mencerca agamamu, maka perangilah PEMIMPIN-PEMIMPIN ORANG-ORANG KAFIR ITU, karena sesungguhnya mereka itu adalah orang-orang yang tidak dapat dipegang janjinya, agar supaya mereka berhenti".(QS. 9:12).

- "Mengapakah kamu tidak memerangi orang-orang yang merusak sumpah (janjinya), padahal mereka telah keras kemauannya untuk MENGUSIR RASUL DAN MEREKALAH YANG PERTAMA KALI MEMULAI MEMERANGI KAMU? Mengapakah kamu takut kepada mereka padahal Allah-lah yang berhak untuk kamu takuti, jika kamu benar-benar orang yang beriman". (QS. 9:13).

- "Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah ialah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan PERANGILAH KAUM MUSYRIKIN ITU SEMUANYA SEBAGAIMANA MEREKA PUN MEMERANGI KAMU SEMUANYA; dan ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa". (QS. 9:36).

- "TELAH DIIZINKAN (BERPERANG) BAGI ORANG-ORANG YANG DIPERANGI, karena sesungguhnya mereka telah dianiaya. Dan sesungguhnya Allah, benar-benar Maha Kuasa menolong mereka itu".(QS. 22:39).

- "...(yaitu) orang-orang yang TELAH DIUSIR DARI KAMPUNG HALAMAN MEREKA TANPA ALASAN YANG BENAR,..."(QS. 22:40).

- "Sesungguhnya JIKA TIDAK BERHENTI orang-orang munafik, orang-orang yang berpenyakit dalam hatinya dan orang-orang yang menyebarkan kabar bohong di Madinah (DARI MENYAKITIMU), NISCAYA KAMI PERINTAHKAN KAMU (UNTUK MEMERANGI) MEREKA, kemudian mereka tidak menjadi tetanggamu (di Madinah) melainkan dalam waktu yang sebentar,.. "(QS. 33:60).

- "... mereka MENGUSIR RASUL DAN (MENGUSIR) KAMU karena kamu beriman kepada Allah,.."(QS. 60:1).

- "Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu ORANG-ORANG YANG MEMERANGI KAMU KARENA AGAMA DAN MENGUSIR KAMU DARI NEGERIMU DAN MEMBANTU (ORANG LAIN) UNTUK MENGUSIRMU. Dan barang siapa menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka itulah orang-orang yang LALIM". (QS. 60:9).


PRINSIP KE-2 :

- "Janganlah kamu jadikan (nama) Allah dalam sumpahmu sebagai penghalang untuk berbuat kebajikan, bertakwa dan MENGADAKAN ISHLAH DIANTARA MANUSIA. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui". (QS. 2:224). Lihat ayat lain yang senada ===> QS. 4:114, QS. 8:1.

- "DAN JIKA MEREKA CONDONG KEPADA PERDAMAIAN, MAKA CONDONGLAH KEPADANYA dan bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui". (QS. 8:61).

- "Dan jika seorang di antara orang-orang MUSYRIKIN ITU MEMINTA PERLINDUNGAN KEPADAMU, MAKA LINDUNGILAH ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah ia ke TEMPAT YANG AMAN BAGINYA. Demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak mengetahui". (QS. 9:6).

- "... MAKA SELAMA MEREKA BERLAKU LURUS TERHADAPMU, HENDAKLAH KAMU BERLAKU LURUS (PULA) TERHADAP MEREKA.  Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa". (QS. 9:7).

- "Maka karena itu serulah (mereka kepada agama itu) dan tetaplah sebagaimana diperintahkan kepadamu dan janganlah mengikuti hawa nafsu mereka dan katakanlah: "Aku beriman kepada semua Kitab yang diturunkan Allah dan AKU DIPERINTAHKAN SUPAYA BERLAKU ADIL DI ANTARA KAMU. Allah-lah Tuhan kami dan Tuhan kamu. BAGI KAMI AMAL-AMAL KAMI DAN BAGI KAMU AMAL-AMAL KAMU. TIDAK ADA PERTENGKARAN ANTARA KAMI DAN KAMU, Allah mengumpulkan antara kita dan kepada-Nya lah kembali (kita)" (QS 42:15).

- "Katakanlah kepada orang-orang yang beriman hendaklah mereka MEMAAFKAN orang-orang yang tiada takut akan hari-hari Allah karena Dia akan membalas sesuatu kaum terhadap apa yang telah mereka kerjakan". (QS. 45:14).

- "Dan BERSABARLAH TERHADAP APA YANG MEREKA UCAPKAN dan JAUHILAH MEREKA DENGAN CARA YANG BAIK". (QS. 73:10).

"Allah tiada melarang kamu untuk BERBUAT BAIK DAN BERLAKU ADIL TERHADAP ORANG-ORANG YANG TIADA  MEMERANGIMU KARENA AGAMA DAN TIDAK (PULA) MENGUSIR KAMU DARI NEGERIMU. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil". (QS. 60:8). 


 
PRINSIP K E-3 :

- "Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam". (QS. 21:107).
Keterangn : Apakah membunuh orang-orang walaupun kafir merupakan perbuatan rahmat bagi sekalian alam?

- Hadits riwayat Muslim dari dari Abu Hurairah, dikatakan , “Wahai Rasulullah, berdoalah kejelekan kepada orang-orang musyrik.” Beliau pun menjawab, “Aku tidak diutus sebagai pelaknat, hanyalah aku diutus sebagai rahmat.”


- "Maka dengan rahmat Allah Engkau berbuat lemah lembut kepada mereka. Jikalau Engkau kasar ucapannya dan kasar kalbunya, mereka akan lari dari sisimu".(QS. 3:159).

 
PRINSIP KE-4 :

Bahkan ini telah banyak dilupakan dan ditinggalkan oleh kebanyakan da’i, kurang mengajak / berdakwah kepada non muslim, hanya terlalu fokus pada dakwah muslim saja. Padahal ini sama sekali bukan hanya tugas peneliti / lembaga lintas Agama atau mantan pendeta saja. Mengapa ‘mereka’ tidak melakukan diskusi atau kajian lintas agama saja, mengapa mereka lebih memilih perang? Astaghfirullah.


- "Kemudian jika mereka mendebat kamu (tentang kebenaran Islam), maka katakanlah: "Aku menyerahkan diriku kepada Allah dan (demikian pula) orang-orang yang mengikutiku". Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi Al Kitab dan kepada orang-orang yang ummi: "Apakah kamu (mau) masuk Islam?" Jika mereka masuk Islam, sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk, DAN JIKA MEREKA BERPALING, MAKA KEWAJIBAN KAMU HANYALAH MENYAMPAIKAN (ayat-ayat Allah). Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya". (QS. 3:20).

- "Dan JANGANLAH KAMU BERDEBAT DENGAN AHLI KITAB, MELAINKAN DENGAN CARA YANG PALING BAIK, kecuali dengan orang-ORANG LALIM di antara mereka, dan katakanlah: "Kami telah beriman kepada (kitab-kitab) yang diturunkan kepada kami dan yang diturunkan kepadamu; Tuhan kami dan Tuhanmu adalah satu; dan kami hanya kepada-Nya berserah diri". (QS. 29:46).



PRINSIP KE-5 :

Satu lagi kaidah yang sangat p e n t i n g...

- "TIDAK ADA PAKSAAN UNTUK (MEMASUKI) AGAMA (ISLAM)". (QS. 2:256).

"Dan jika Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi seluruhnya.  Maka apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orang-orang yang beriman semuanya? (QS. 10:99).

- Dan katakanlah: "Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barang siapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir". (QS. 18:29).

- "Untukmulah agamamu dan untukkulah agamaku". (QS. 109:6).

- "Barangsiapa yang membunuh seseorang manusia bukan karena sebagai hukuman membunuh orang atau dengan sebab membuat kerusakan di bumi - merampok dan lain-lain, maka ia seolah-olah membunuh manusia seluruhnya dan barangsiapa memelihara kehidupan seseorang manusia, maka seolah-olah ia telah memelihara kehidupan manusia seluruhnya." (Al Maidah : 32)

Mengapa mereka masih tak henti-hentinya dalam aksi teroris itu, padahal Nabi mengingkari pembunuhan terhadap wanita dan anak-anak kaum musyrikin, sungguh miris kaum muslimin pun menjadi korban aksi mereka. Sunguh tak bisa dinalar!

Jihad perang itu memang wajib, namun ada saatnya dan ada kondisinya, dan saat ini Indonesia bukanlah medan perang karena Indonesia adalah negara yang damai, mengapa harus melakukan kekerasan pertumpahan darah?! Hal ini berlaku untuk seluruh negeri yang tidak dijajah / diserang, adapun negeri Palestina barulah dapat menjadi medan perang yang diperbolehkan. Maka jika ingin berperang, datanglah ke Palestina dan itu pun namanya bukanlah teroris.

DiSINYALIR ADA TIPU DAYA YAHUDI :

- "Dan (di antara orang-orang munafik itu) ada orang-orang yang mendirikan mesjid untuk menimbulkan kemudaratan (pada orang-orang mukmin), untuk kekafiran dan UNTUK MEMECAH BELAH ANTARA ORANG-ORANG MUKMIN serta menunggu kedatangan orang-orang yang telah memerangi Allah dan Rasul-Nya sejak dahulu.  Mereka sesungguhnya bersumpah: "Kami tidak menghendaki selain kebaikan."Dan Allah menjadi saksi bahwa sesungguhnya mereka itu adalah pendusta (dalam sumpahnya)". (QS.9:107).  Mengapa sebagian muslim sampai begitu yakin dan terdoktrin dengan tipu muslihat mereka. Disaat mereka melakukan teroris dimana-mana, bangsa yahudi tertawa di balik layar.

- MASALAH KEKERASAN DAN ANIAYA

- "Dan jika ada DUA GOLONGAN DARI ORANG-ORANG MUKMIN berperang maka damaikanlah antara keduanya.  Jika salah satu dari kedua golongan itu BERBUAT ANIAYA terhadap golongan yang lain maka PERANGILAH GOLONGAN YANG BERBUAT ANIAYA ITU SEHINGGA golongan itu kembali kepada perintah Allah; jika golongan itu telah kembali (kepada perintah Allah), maka damaikanlah antara keduanya dengan adil dan berlaku adillah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil". (QS.49:9).
 
Keterangan : Jadi bukanlah orang kafir yang lalim saja yang harus diperangi, tetapi setiap manusia yang membuat kerusakan dan aniaya di muka bumi. Dari ayat ini maka jelas siapalah sebenarnya yang harus diperangi.

- Abu Bakar menjawab : "Demi Allah, niscayalah saya akan memerangi orang yang memperbedakan antara shalat dan zakat, sebab sesungguhnya zakat adalah haknya harta. Demi Allah andaikata orang-orang itu enggan memberikan kepadaku ikatan-ikatan -yang berhubungan dengan ketentuan zakat - yang dulu pernah mereka tunaikan kepada Rasulullah saw., niscayalah saya akan memerangi mereka sebab keengganan memberikannya itu." (penggalan Hadits Muttafaq ‘alaih)

Keterangan : Ini dapat menunjukkan keprihatinan kita sebagai umat muslim, dimana ramai media menginformasikan berbagai gerakan teroris, berbagai tuduhan bid’ah, berbagai ikhtilaf fiqh yang memicu perpecahan, NAMUN alangkah bodohnya masih banyak umat muslim yang tidak mendirikan sholat atau mendirikan shalat namun tidak menunaikan zakat. Ini sungguh kesalahan prioritas yang amat fatal. Jika generasi Abu Bakar dan Umar bin Khatthab masih ada, maka sebenarnya siapalah yang harus diperangi.

Agar tidak terlalu panjang, kami hadirkan beberapa hadits saja yang sangat penting untuk menguatkan prinsip-prinsip yang telah disebutkan:

- Ali ra. berkata : "Ya Rasulullah, apakah saya wajib memerangi mereka hingga mereka menjadi seperti kita semua - yakni masuk Islam?" Beliau saw. menjawab: "BERJALANLAH PERLAHAN-LAHAN DAN TIDAK TERGESA-GESA, sehingga engkau datang di halaman perkampungan mereka. Kemudian ajaklah mereka itu untuk masuk Islam dan beritahukanlah kepada mereka apa-apa yang wajib atas diri mereka dari hak-haknya Allah Ta'ala yang perlu dipenuhi. (penggalan hadits muttafaq ‘alaihi)

- Dari Jabir ra. bahwasanya ia berperang bersama Nabi saw. di daerah dekat Najad - yakni perang Dzatur Riqa'. Setelah Rasulullah saw. kembali – dari perjalanannya – ia pun kembali pula beserta mereka, kemudian mereka sama memperoleh tidur siang dalam suatu lembah yang banyak pohon durinya. Rasulullah saw. turun dan orang-orang lainpun sama berteduh di bawah pohon. Rasulullah saw. itu turun di bawah pohon samurah kemudian menggantungkan pedangnya di situ.

- Kita semua tidur, tiba-tiba Rasulullah saw. memanggil-manggil kita dan di sisinya ada seorang A'rab - orang Arab dari pegunungan, lalu beliau saw. bersabda: "Orang ini telah mengacungkan pedangku padaku, sedang saya tidur tadi, kemudian saya bangun, sedangkan pedang itu terhunus di tangannya, ia berkata: "Siapakah yang dapat menghalanghalangi engkau dari perbuatanku ini?" Saya menjawab: "Allah" sampai tiga kali. Tetapi beliau saw. tidak menghukum orang - yang akan membunuhnya  tadi dan beliaupun duduklah. (Muttafaq 'aiaih)

- Dalam riwayat Abu Bakar Al-lsma'ili dalam kitab shahihnya demikian: Orang itu berkata: "Siapakah yang dapat menghalang-halangi engkau dari perbuatanku ini." Beliau saw. bersabda: "Allah," kemudian jatuhlah pedang itu dari tangannya. Selanjutnya pedang itu diambil oleh Rasulullah saw., lalu bersabda: "Siapakah yang dapat menghalang-halangi engkau dari padaku ini?" Orang tadi berkata: "Jadilah engkau - hai Muhammad -sebaik-baiknya orang yang dimintai perlindungan." Rasulullah saw. bersabda pula: "Sukakah engkau menyaksikan bahwa tiada Tuhan melainkan Allah dan bahwasanya saya ini utusan Allah?" Ia menjawab: "Tidak suka aku demikian, tetapi saya berjanji padamu bahwa SAYA TIDAK AKAN MEMERANGI LAGI PADAMU DAN TIDAK PULA AKAN MENYERTAI KAUM YANG MEMERANGI ENGKAU." Oleh Rasulullah saw. orang tersebut dilepaskan jalannya dan dibebaskan, ....


PRINSIP KE-6

- “Barangsiapa membunuh mu’ahad (orang kafir yang terikat perjanjian) tidak pada waktu / tempatnya maka Allah MENGHARAMKAN SURGA untuknya.” (Hadits shahih dikeluarkan oleh Abu Dawud dalam Sunan-nya no. 2760, An-Nasai dalam Sunan-nya no. 4761 dari shahabat Abu Bakrah radhiallahu 'anhu)

- "Barangsiapa membunuh seorang kafir ‘ahdi, maka dia TIDAK AKAN MENCIUM BAU SURGA, sedang bau surga itu tercium sejauh perjalanan 40 tahun." (H.R Bukhari, An-Nasa’I, dan Ibnu Majjah)

- “Barang siapa mengganggu seorang dzimmi [kafir yang tidak memerangi dan hidup berdamai dengan Islam], SUNGGUH IA TELAH MENGGANGGUKU dan barang siapa menggangguku SUNGGUH IA TELAH MENGGANGGU ALLAH!” (HR. Thabrani dengan Isnad Hasan)

- “Barangsiapa yang melakukan kezaliman terhadap orang kafir [dzimmi] yang ada perjanjian dengan pemerintah islam, atau membatalkan haknya, memberatkan kepadanya [beban] lebih dari kadar kesanggupannya, mengambil daripadanya dengan cara yang tidak baik [bagus], maka aku akan mempertahankannya di hari Kiamat”

- Rasulullah bersabda, "Barang siapa bertindak zalim terhadap seorang yang terikat perjanjian keamanan dengan kamum muslimin atau mengurangi haknya atau membebani lebih dari kemampuannya atau mengambil sesuatu darinya tanpa ridlonya, maka akulah yang akan menjadi lawan si zalim itu kelak di hari kiamat." (H.R Abu Daud & Baihaqi).

- Imam Baihaqi mengeluarkan hadis dari Abdurrahman al-Bilmani, “Rasulullah saw. telah membunuh seorang muslim yang membunuh kafir mua’hid. Kemudian beliau bersabda, ‘Aku telah memuliakan darah orang yang memohon perlindungan”.

- Pernah juga dihadapkan kepada Ali r.a seorang muslim yang telah membunuh seorang Dzimmi. Ketika terbukti kesalahannya itu, Ali memerintahkan agar ia dibunuh. Akan tetapi, sebelum hal itu terlaksana, datanglah keluarga si korban dan berkata: "Saya mengampuninya." Ali bertanya kepadanya: " Jangan-jangan ada orang yang telah mengancam atau mempertakutimu?" "Tidak," kata orang itu, "Tapi saya pikir pembunuhan terhadap si pembunuh tidak akan menyebabkan saudaraku itu hidup kembali. Berilah aku uang tebusan, aku rela sepenuhnya."Ali berkata: "Anda lebih mengetahui. Barang siapa terikat dengan dzimma kami, maka darahnya sama seperti darah kami (kaum muslimin) dan diyat (uang tebusannya) seperti diyat kami," (HR Thabrani dan Baihaqi).



K E S I M P U L A N :

Telah diizinkan (BERPERANG) bagi ORANG-ORANG YANG DIPERANGI (QS. 22:39) ===> Jika MEREKA MEMBIARKAN KAMU, dan  TIDAK MEMERANGI KAMU serta  MENGEMUKAKAN PERDAMAIAN KEPADAMU maka ALLAH TIDAK MEMBERI JALAN BAGIMU (UNTUK MENAWAN DAN MEMBUNUH) MEREKA (4:90) ===> Jika MEREKA condong KEPADA PERDAMAIAN, maka condonglah KEPADANYA (QS. 8:61) Dan adakanlah ISHLAH diantara MANUSIA, lihat ===> QS. 2:224, QS. 4:114 dan  QS. 8:1.

Dan BERSABARLAH terhadap APA YANG MEREKA UCAPKAN dan JAUHILAH MEREKA DENGAN CARA YANG BAIK (73:10) ===> Kewajiban  KAMU  hanyalah  MENYAMPAIKAN (QS. 3:20) ===> Dan jika berdebat HARUS DENGAN CARA YANG PALING BAIK (QS. 29:46) KARENA TIDAK ADA PAKSAAN UNTUK MEMASUKI AGAMA ISLAM (QS. 2:256)


Namun Kamipun Bukan Anti Jihad Seperti Halnya Sesatnya A H M A D I Y A H Baca DISINI dan DISINI yang mengakui Allah sebagai satu-satunya Tuhan dan nabi Muhammad sebagai utusan Allah namun juga memandang Mirza Ghulam ahmad sebagai rasul lagi meskipun mengakui kitabnya al Quran, tetapi mereka tidak mau ikut menanggung beban perjuangan awal Islam ditegakkan. Islam lahir dengan berbagai peristiwa besar yang mempengaruhinya. Islam lahir dari darah para syuhada yang dengan gigih mempertahankan sebuah ideologi akan konsep hidup yang lebih diharapkan oleh Allah. Bagaimanapun Konsep Jihad sangat besar pengaruhnya dalam pertumbuhan Islam.

Dari Abi Nijih ‘Irbadh bin Sariyah r.a. ‘Rasullullah saw telah menasihati kami dengan satu nasehat yang menggetarkan hati kami dan menitik air mata kami ketika mendengarnya, lalu kami berkata, ‘Ya Rasulullah! Seolah-olah ini adalah nasihat yang terakhir, maka berilah pesan kepada kami.’ Lalu baginda pun bersabda, ‘Aku berwasiat akan kamu supaya sentiasa bertakwa kepada Allah swt. dan mendengar serta taat (kepada pemimpin) sekalipun yang memimpin kamu itu hanya seorang hamba. Sesungguhnya sesiapa yang panjang umurnya diantara kamu pasti ia akan melihat banyak perselisihan. Maka hendaklah kamu berpegang teguh dengan sunnahku dan sunnah para khulafaar Rasyidin al Mahdiyin (khalifah-khalifah yang mengetahui kebenaran dan mendapat petunjuk ke jalan yang benar) dan gigitlah sunnah-sunnah itu dengan gigi geraham dan jauhilah perkara-perkara yang baru (bid’ah) yang diada-adakan, karena sesungguhnya tiap-tiap bid’ah itu adalah sesat.’ (HR. Abu Daud dan Tirmizi)


I s l a m telah sempurna dan tidak perlu ditambah atau dikurangkan apabila mengikuti al Quran dan as sunnah. Dan setiap pekara baru itu adalah bid'ah dan setiap bid'ah dholalah adalah sesat. 


Contohnya : A h m d i y a h ada Kitab T a k d z i r a h sebagai pegangan Qodian ahmadiyah yang bukan berasal dari al Quran maupun as Sunnah.  

Kalau sekedar membandingkan agama diperbolehkan karena kita akan lebih tahu kebenanaran al Quran dan as sunnah.

Wallahu alam bishowab

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar