"Redenominasi itu prosesnya akan dibicarakan dulu dengan pemerintah dan presiden dan harus melalui Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) baru kita sosialisasikan," ujar Gubernur Bank Indonesia terpilih Darmin Nasution di Gedung Bank Indonesia, Jalan MH Thamrin.
Mengapa? Hal ini karena uang rupiah memiliki nol yang terlalu banyak!
Uang rupiah saat ini tercatat mempunyai pecahan terbesar kedua di dunia, terbesar pertama adalah mata uang Vietnam yang mencetak 500.000 Dong. Namun tidak memperhitungkan negara Zimbabwe, negara tersebut pernah mencetak 100 miliar dollar Zimbabwe dalam satu lembar mata uang.
Untuk bisa melakukan penyederhanaan satuan uang tersebut membutuhkan sejumlah persyaratan. Setidaknya ada tiga syarat yang mutlak dipenuhi yaitu kondisi perekonomian yang stabil, inflasi rendah dan stabil, serta adanya jaminan stabilitas harga.
Jadi, jika ayahmu sekarang memiliki gaji Rp3 juta per bulannya, nanti akan menjadi hanya Rp3000.
Tapi tenang, pemerintah akan memberlakukan ini dalam kurun 5 tahun prosesnya, yang dimulai dari tahun 2011. Berarti ini sudah masuk tahun kedua pemrosesan.
"Prosesnya tidak singkat, harus membutuhkan 4 sampai 5 tahun," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia, S. Budi Rochadi.
Dalam kurun 5 tahun tersebut, akan dibagi menjadi dua fase. Fase pertama adalah fase sosialisasi, yaitu fase memberitahu kepada masyarakat melalui media. Ya seperti di blog ini juga fase sosialisasi. Kemudian tahap berikutnya adalah fase transisi selama tiga tahun. Di sini, uang baru mulai ada dan digunakan. Jadi, nanti di toko-toko atau di tempat penjuala lainnya, akan dipatok dua harga yaitu harga untuk uang baru, dan harga untuk uang yang sekarang kita gunakan. Sehingga nanti harapannya, uang yang sekarang biasa kita gunakan ini sedikit demi sedikit dapat ditarik dari masyarakat, sehingga pada tahun 2017 nanti, sudah bersih semuanya. Tinggal uang yang sudah mengalami redenominasi.
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar