Bubaran bioskop Metropole pada tahun 1951.
Nona-nona saat itu punya gebetan sinyo Belande
Berasal dari buku tua, kumpulan foto The Ministry of Information (Kementerian Penerangan) pada waktu dipimpin oleh Menteri Penerangan Roeslan Abdoelgani, berjudul:
Indonesia: Country, People Transition and Future yang dipublikasikan th.1951
Indonesia: Country, People Transition and Future yang dipublikasikan th.1951
Bioskop Metropole pada th.1955
Bioskop Metropole
adalah sebuah gedung bioskop bersejarah yang dibangun pada tahun 1932 dengan nama Bioscoop Metropool, sesuai dengan ejaan bahasa Belanda pada waktu itu.
Bioskop yang terletak di sudut Jalan Pegangsaan dan Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat dan berkapasitas 1.700 penonton ini adalah salah satu bioskop terbesar dan tertua di Jakarta yang masih bertahan hingga sekarang.
adalah sebuah gedung bioskop bersejarah yang dibangun pada tahun 1932 dengan nama Bioscoop Metropool, sesuai dengan ejaan bahasa Belanda pada waktu itu.
Bioskop yang terletak di sudut Jalan Pegangsaan dan Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat dan berkapasitas 1.700 penonton ini adalah salah satu bioskop terbesar dan tertua di Jakarta yang masih bertahan hingga sekarang.
Pada th.1951, gedung dan lahan seluas 11.623m² ini dimiliki oleh PT Bioskop Metropole.
Pada th.1960, Presiden Soekarno memerintahkan penggantian semua nama yang berbau asing, karena itu Bioskop Metropool pun berganti nama menjadi Bioskop Megaria.
Pada 1989 gedung bioskop ini disewakan oleh PT Bioskop Metropole kepada jaringan 21 Cineplex, yang mengubah rancangan dalam gedung itu sehingga menjadi 6 bioskop mini dengan kapasitas tempat duduk sektiar 50 kursi setiap ruangannya.
Namanya pun berubah menjadi Megaria 21.
Warga Jakarta yang senang ke bioskop di tahun 1950-an sampai awal 1980-an, pasti mengenal nama Bioskop Megaria. Gedung tempat pementasan film yang terletak di perempatan antara Jalan Cikini Raya, Jalan Diponegoro, dan Jalan Pegangsaan Timur,
Jakarta Pusat, memang merupakan salah satu bioskop yang telah berusia cukup tua di Jakarta.
Bioskop yang pernah juga dinamakan Metropole itu bahkan sempat menjadi salah satu bioskop terbaik di tahun 1960-an sampai 1970-an.
Pada th.1960, Presiden Soekarno memerintahkan penggantian semua nama yang berbau asing, karena itu Bioskop Metropool pun berganti nama menjadi Bioskop Megaria.
Pada 1989 gedung bioskop ini disewakan oleh PT Bioskop Metropole kepada jaringan 21 Cineplex, yang mengubah rancangan dalam gedung itu sehingga menjadi 6 bioskop mini dengan kapasitas tempat duduk sektiar 50 kursi setiap ruangannya.
Namanya pun berubah menjadi Megaria 21.
Warga Jakarta yang senang ke bioskop di tahun 1950-an sampai awal 1980-an, pasti mengenal nama Bioskop Megaria. Gedung tempat pementasan film yang terletak di perempatan antara Jalan Cikini Raya, Jalan Diponegoro, dan Jalan Pegangsaan Timur,
Jakarta Pusat, memang merupakan salah satu bioskop yang telah berusia cukup tua di Jakarta.
Bioskop yang pernah juga dinamakan Metropole itu bahkan sempat menjadi salah satu bioskop terbaik di tahun 1960-an sampai 1970-an.
Pencinta film berbondong-bondong antre untuk membeli tiket dan menonton film di Bioskop Megaria. Namun cerita manis itu, kini tinggal kenangan.
Saat ini justru terdengar, gedung dan tanah bioskop itu sedang ditawarkan untuk dijual.
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar