Kiamat Internet 9 Juli adalah Hoax, Bohong belaka

Bookmark and Share

Belakangan ini, santer terdengar kabar bahwa sekelompok atau seorang peretas komputer akan melakukan aksi besar-besaran pada hari ini, 9 Juli 2012. Menurut isu yang beredar, bila kamu tidak dapat menjamin keamanan komputermu, maka Federal Bureau of Investigation (FBI) akan “membantu” dengan memutus akses Kamu ke dalam jaringan internet.
Sayangnya, berita tersebut hanya separuh mengandung kebenaran, mirip dengan cerita-cerita mengenai serangan besar-besaran atau “kiamat” di dunia maya. Bila kamu ingat 12 tahun yang lalu, beredar kabar di seluruh dunia bahwa akan ada serangan besar-besaran dari “millennium bug” yang akan membuat komputermu kehilangan seluruh datanya dan berhenti bekerja. Namun bila Kamu adalah satu dari banyak pengguna Windows dan Mac, maka rasanya berita ini patut dijadikan perhatian.
Berita mengenai serangan ini berawal pada tahun 2007, ketika sekelompok “pasukan cyber” meluncurkan sebuah malware bernama DNSChanger. Malware tersebut berhasil menyerang dan menginfeksi jutaan komputer di ratusan negara. Dengan menggunakan sebuah kode yang sepertinya tidak akan dimengerti oleh orang awam, serangan tersebut bekerja dengan memanipulasi iklan-iklan di internet browser yang pada akhirnya menghasilkan jutaan dollar bagi si peretas komputer.
Secara umum, DNSChanger bekerja dengan sangat sederhana. Malware tersebut mengincar beberapa komputer yang bekerja dengan sistem operasi Windows atau Mac dengan memanipulasi Domain Name Servers (DNS).
Ketika kamu mengetik salah satu alamat situs, katakanlah “google.com”, maka kamu akan langsung diarahkan kepada server DNS oleh provider internetmu. Alamat yang kamu ketik tersebut akan langsung diubah menjadi sejumlah angka yang biasa disebut dengan IP address.
DNSChanger berkaitan erat dengan server DNS milik provider internet. Setelah satu komputer terinfeksi, maka malware tersebut akan mengubah jalur permintaan kita kepada server para peretas. Di sana, mereka menyabotase beberapa iklan-iklan yang biasa muncul saat kamu berselancar di dunia internet yang akan menghasilkan jutaan dollar bila kamu memutuskan untuk mengklik halaman tersebut.
Untuk mengatasi hal tersebut, FBI sempat menjalin kerja sama dengan pihak berwajib dari negara Estonia untuk mencari jejak para peretas tersebut. Hingga pada akhirnya, FBI berhasil menahan enam peretas komputer. Keenam peretas tersebut berkewarganegaraan Estonia.
Dalam proses tersebut, FBI juga sempat memutuskan untuk membiarkan server milik para peretas tersebut bekerja. Keputusan tersebut didasarkan atas perkiraan angka komputer yang telah terinfeksi malware, demi menghindari gangguan fungsi dari para pengguna internet yang tidak mengerti bahwa komputernya telah terinfeksi.
Sejak saat itu, FBI langsung meminta pihak pengadilan untuk merilis aturan yang mengijinkan Internet System Consortium (ISC) untuk membersihkan sisa-sisa dari malware yang telah beredar di seluruh dunia. ISC sendiri adalah sebuah lembaga nonprofit yang mendukung infrastruktur di dunia Internet. Sayangnya, operasi pembersihan ini menghabiskan uang yang cukup banyak, hingga akhirnya pihak berwenang memutuskan untuk menghentikan operasi ini pada hari ini.


{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar