RM. Djayeng Koesoemo di Demuk, Pulanglaban. RM. Djayeng Koesoemo adalah anak dari Adipati RMT.Djayaningrat, sedang istrinya bernama R. Ayu Endang Ratna Palupi putri Bupati Japanan Mojokerjo.
Menurut Ny. Sundari yang masih keturunan RM. Djayeng Koesoemo, semasa hidupnya RM. Djayeng Koesoemo sangat gigih berjuang melawan kolonial Belanda. Pada suatu ketika berhasil membunuh petinggi kolonial Belanda. Karena masih keturunan Bupati Ngrowo V maka tidak dipenjara namun dibuang di hutan belantara pada tahun 1866. Bersama 40 orang pengikutnya RM. Djayeng Koesoemo berada di hutan yang dikenal sangat angker. Orang Jawa sering menyebut Jalmo moro Jalmo Mati, Sato Moro Sato Mati. Dengan kesaktian RM. Djayeng Koesoemo dapat mengalahkan para dedemit yang mengamuk. Oleh karena itu hutan yang semula angker itu dinamakan desa Demuk.
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar