Aku akan menceritakanmu sebuah kisah dari pengalaman pribadiku sendiri. Beberapa tahun yang lalu, aku biasa menghabiskan waktu hari Minggu soreku di sebuah tempat yang bernama Speaker's Corner. Speaker's Corner berada di pojok taman Hyde Park di London. Dan ada tempat disana dimana kau bisa membicarakan segala macam hal yang kau sukai. Selama 10 tahun, aku sering ke sana dan membicarakan Islam. Dan dalam tahun-tahun yang kuhabiskan disana, aku menjadi kenal dengan seorang Rabbi Yahudi. Dia seorang yang sangat baik, dia sering mendengarkan aku bicara, dan dia sangat ramah dalam membicarakan Islam.
Setelah beberapa tahun aku kenal dengannya, kupikir sudah waktunya untuk mengundangnya masuk Islam. Jadi aku berkata padanya "Kau tahu teman, kita telah berbincang-bincang selama beberapa tahun dan bahkan kau tahu bahwa Muhammad memang benar seorang rasul. Jadi mengapa kau tidak masuk Islam?" Dia berkata padaku "Kami sebagai orang Yahudi, kami tak pernah mengubah agama kami." Kukatakan "Tapi setengah dari semua Rabbi di Madinah menjadi muslim." Dia berkata "Itu benar tapi tetap saja, kami sebagai Yahudi tidak akan pernah mengubah agama kami." Aku berpikir "Apa yang bisa kukatakan padanya?" Jadi aku berkata padanya "Kau tahu teman, tidakkah kau ingin masuk surga dan menikah dengan salah satu bidadari perawan bermata jelita?" Sebenarnya dia orang yang sudah tua tetapi ketika aku berkata begitu, terlihat matanya berbinar dan dia sedikit terpesona, namun kemudian dia menatapku dan berkata "Tidak, satu-satunya yang orang Yahudi inginkan adalah menguasai." Aku berkata padanya "Meskipun jika itu yang kau inginkan, bukankah kemenangan hanya datang dari Allah dengan menuruti perintah-Nya?" Dia menatapku dan berkata "Dengarkan aku teman, Tuhan bahkan mengirimkan kami Nabi Musa dan kami tidak menghiraukannya, kau pikir kami akan menuruti nabi sesudahnya dari suku yang lain dan dari kaum yang lain?" Ketika dia berucap begitu, aku tidak dapat berkata apa-apa lagi. Dia tahu bahwa Muhammad adalah seorang nabi, bahkan rabbi Yahudi yang lain datang padaku dan berkata "Kami tahu Muhammad adalah nabi" dan dia mengutip ayat dari bible.
Dan hal ini yang akan kita bahas sekarang, karena aku ingin membicarakan tentang beberapa ayat dalam Bible yang menunjukkan kedatangan Nabi Muhammad.
Pertama-tama, mari kita mulai dari Abraham (Ibrahim A.S.). Kita mulai dengan Abraham (Ibrahim A.S.) karena Nabi Abraham A.S. (Ibrahim A.S.) adalah nabi yang dikenal oleh Yahudi, Muslim, dan Kristen. Itulah mengapa sebagian orang menjulukinya "Ayah dari 3 kepercayaan Abrahamic." Dan Abraham disebutkan berulang kali di dalam Alqur'an dan agamanya disebut sebagai agama yang benar. Alqur'an mengatakan "Tidak ada yang berpaling dari agama Abraham, kecuali seseorang yang bodoh dan dia menjadi bodoh." Jadi agama Abraham (Ibrahim A.S.) dan Abraham sendiri, merupakan suri tauladan yang baik tentang bagaimana kita seharusnya menjalani hidup dalam ketakwaan pada Tuhan.
Hal ini menarik karena dalam Kitab Kejadian dimana salah satu kisah Abraham diceritakan, dalam Kitab Kejadian disebutkan
"Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyhur; dan engkau akan menjadi berkat. Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau, dan mengutuk orang-orang yang mengutuk engkau, dan olehmu semua kaum di muka bumi akan mendapat berkat."(Bible: Kejadian 12:2-3)
Sebuah ayat yang sangat menarik. Ini sebelum Abraham punya anak, Tuhan berjanji bahwa Dia akan memberkati Abraham (Ibrahim A.S.) dan memberkati orang-orang yang memberkati Abraham dan seluruh keluarga di bumi akan diberkati melalui Abraham.
Pertama-tama, lihatlah kehormatan besar yang telah Tuhan berikan kepada kekasih-Nya, Abraham. Sebagaiman Alqur'an juga menyatakan bahwa Abraham adalah Khalif Allah, seperti kekasih, orang yang sangat dekat dengan Allah S.W.T. dan Allah telah memberi kehormatan pada Abraham, bahkan disebutkan bahwa dialah satu-satunya orang di bumi yang benar-benar beriman pada Tuhan ketika dia masih hidup. Dia satu-satunya muslim, satu-satunya orang yang benar-benar beriman pada Allah pada masa itu, meskipun dia sendirian dan tak ada orang lain kecuali istrinya Sarah, saudara sepupunya Luth dan Hagar, dan anaknya. Allah memberi kehormatan pada Abraham dan hingga hari ini, dia adalah seseorang yang dihormati dan dikenang. Kupikir jika kita mengatakan aktor siapapun dari Roma atau Yunani atau penyanyi manapun pada waktu itu, kita tidak bisa menyebutkan satu nama pun dari aktor atau penyanyi Yunani atau Babilonia, tapi jika kita menyebut nama Abraham, namanya dikenal dimana saja. Lihatlah bagaimana Allah S.W.T. memberikan kehormatan pada hamba-Nya.
Ngomong-ngomong, mari kita kembali pada ayat di Kitab Kejadian, 12:2-3 "Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar."
Pertama-tama, ketika Tuhan berfirman dalam Bible atau ketika Tuhan berfirman tentang "kebesaran", kebesaran dan harga diri tidak berarti hanya dalam jumlah penduduk. Harga diri dan keagungan dalam kriteria Tuhan berarti sebuah bangsa yang mematuhi Tuhan dan mengikuti ajaran-Nya. Inilah yang membuat seseorang mulia di mata Tuhan. Inilah mengapa Abraham (Ibrahim) begitu terhormat, karena dia begitu patuh pada Sang Pencipta. Dan ini mengapa Tuhan memberi kehormatan dan membuatnya mashyur hingga hari ini. Jadi ketika Tuhan berfirman kepada Abraham "Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar" itu berarti dia akan membuat bangsa itu besar karena kepatuhan dan ketaatan mereka terhadap Tuhan. Merupakan kesalahan untuk berpikir bahwa Tuhan membicarakan kebesaran hanya dalam artian jumlah. Jumlah tidak penting ketika berhubungan dengan Tuhan. Yang penting adalah orang-orang mematuhi-Nya, menyembah-Nya, dan mengikuti perintah-Nya. Itulah yang penting.
Hal ini menarik karena Tuhan berfirman "engkau akan menjadi berkat” dan “Aku akan memberkati orang-orang yang memberkati engkau." Jadi biarkan aku bertanya padamu para pemirsa (yang Kristen). Siapakah orang-orang yang memberkati Abraham? Apakah kalian mengetahui tentang ucapan dalam shalat lima waktu? Salah satu yang muslim ucapkan dalam shalatnya adalah “Allahumma shalli ala Muhammad wa ala ali Muhammad. Kama shalaita ala Ibrahim wa ala ali Ibrahim. Innaka hamidun majid.” Artinya "Ya Allah, berikanlah kesejahteraan kepada Muhammad dan kepada keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah memberikan kesejahteraan kepada Ibrahim dan kepada keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia.”
Jadi5 kali dalam sehari ketika shalat, kami sebagai umat muslim mengirimkan salam kepada Abraham dan keluarga Abraham. Dan Tuhan berfirman bahwa Dia akan memberkati mereka yang memberkati Abraham dalam Kitab Kejadian ayat 12:2-3. Dan kurasa tidak ada umat yang memuji Abraham (Ibrahim A.S.) sebanyak yang muslim lakukan, bahkan ketika kami mendengar dan mengucapkan nama Abraham, setelahnya kami ucapkan Alaihissalam yang berarti "Semoga salam sejahtera senantiasa dilimpahkan Allah kepadanya." Jadi inilah satu ayat di dalam Kitab Kejadian.
Dan hal ini sangat penting, untuk memahami kejadian ketika istri Abraham melahirkan dua orang anak. Abraham mempunyai dua anak, yang satu adalah Ishmael (Ismail A.S.) dan yang satunya lagi adalah Isaac (Ishaq A.S.). Dan anak pertama Abraham adalah Ishmael (Ismail A.S.) yang berasal dari istrinya Hagar (Siti Hajar) dan aku katakan ISTRINYA, karena nyatanya Abraham menikah dengan Hagar (Siti Hajar) seperti yang dijelaskan dalam Alqur'an dan sabda Rasulullah. Di dalam Bible juga disebutkan bahwa Abraham memang menikahi Hagar. Jadi Ishmael adalah anak pertama dari Abraham.
Dan dalam Kitab Kejadian 17:4 difirmankan
".....Inilah perjanjian-Ku dengan engkau: Engkau akan menjadi bapa sejumlah besar bangsa." (Bible: Kejadian 17:4)
Dan dalam Kitab Kejadian 21:13 Tuhan menjanjikan
"Begitu juga kepada anak budak perempuan (bondwoman) akan Kuberikan banyak anak cucu supaya mereka menjadi suatu bangsa. Sebab ia anakmu juga." (Bible: Kejadian 21:13)
Mari kita baca lagi Kitab Kejadian 21:13 "Begitu juga kepada anak budak perempuan (bondwoman)." Budak perempuan itu adalah Hagar (Siti Hajar). Dia adalah seorang budak dari Sarah, dan Sarah memberikan Hagar kepada Abraham untuk dinikahinya dan dari pernikahan itu lahirlah Ishmael. Dan Tuhan berfirman dalam Kitab Kejadian 21:13 "Begitu juga kepada anak budak perempuan (bondwoman) akan Kuberikan banyak anak cucu supaya mereka menjadi suatu bangsa sebab ia anakmu juga." Dan aku sudah membicarakan apakah yang dimaksud bangsa yang besar dalam pengertian Tuhan. Itu bukan berarti jumlah penduduknya, melainkan ketaatan bangsa itu. Bangsa dari orang-orang yang beriman pada Tuhan. Dan lagi dalam Kitab Kejadian 21:18
"Bangunlah, angkatlah anak itu, dan bimbinglah dia, sebab Aku akan membuat dia menjadi bangsa yang besar." (Bible: Kejadian 21:18)
Dan sudah dikenal bahwa orang Arab adalah keturunan Ishmael (Ismail A.S.). Bahkan, Bible menyebut orang-orang Arab sebagai Ishmaelites. Para Ishmaelite adalah orang-orang Arab. Jadi orang Arab nyatanya adalah sepupu dari Bani Israel. Mereka adalah sepupu. Dan menurut Alqur'an, Ishmael adalah Nabi Tuhan, Abraham bersama Ishmael-lah yang membangun Ka'bah bersama-sama sebagai tempat untuk menyembah Tuhan Yang Maha Esa. Jadi tampaknya Yesus meramalkan bahwa masa lalu dari Bani Israel, batu yang dibuang oleh tukang-tukang bangunan, berarti nyatanya Ishmael akan menjadi landasan, seseorang yang menyatukan monoteisme (penyembahan terhadap Tuhan Yang Maha Esa). Karena orang-orang Yahudi menolaknya sebagai penyelamat mereka, dengan begitu 10 Perintah Allah berakhir dan diwariskan kepada keturunan Ishmael.
Dan pada zaman Yesus, tampak sangat jelas menurut gospel bahwa para Yahudi mengharapkan 3 kepribadian tertentu dan mereka menunjukkan hal ini ketika menanyakan John the Baptist. Hal ini dinyatakan dalam Kitab Yohanes dalam 1:21 bahwa mereka bertanya "Apakah kau Kristus?" Mereka bertanya pada Yohanes
"Apakah kau Kristus?" Apakah kau Elia? Apakah kau nabi itu?" (Bible: Yohanes 1:21)
Jadi sangat jelas 3 kepribadian yang mereka tanyakan "Sang Messiah, sang Elia yang seharusnya datang lagi, dan sang nabi." Dan tentu Yesus adalah seorang messiah. Yesus juga mengatakan bahwa John the Baptist adalah Elia. Dia tentu saja seorang penyelamat tapi dia bukan nabi itu. Siapa nabi itu? Itu berarti mereka sedang berharap akan nabi tertentu. Dan sangat sangat jelas bahwa mereka sedang berbicara dengan seseorang yang bukan messiah, bukan Elia karena dia mempunyai kepribadian berbeda.
Dan nabi itu merujuk pada ramalan dalam kitab Ulangan bab 18:18
"Lalu berkatalah TUHAN kepadaku: Apa yang dikatakan mereka itu baik. Seorang nabi akan Kubangkitkan bagi mereka dari antara keturunan mereka, seperti engkau ini; Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya. Orang yang tidak mendengarkan segala firman-Ku yang akan diucapkan nabi itu demi nama-Ku, dari padanya akan Kutuntut pertanggungjawaban."
" (Bible: Ulangan 18:18)
Jadi disini Tuhan memberitahu Musa "Seorang nabi akan Kubangkitkan lagi yang seperti kau Musa. Nabi ini akan seperti engkau ini dan akan Kubangkitkan bagi mereka di antara keturunan mereka. Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya. Orang yang tidak mendengarkan segala firman-Ku yang akan diucapkan nabi itu demi nama-Ku, dari padanya akan Kutuntut pertanggungjawaban."
Jadi Tuhan memberikan peringatan bahwa Dia akan mengirimkan seorang nabi, yang mirip seperti Musa, dia orang yang taat pada Tuhan, dan orang-orang yang tidak mengikutinya, maka Tuhan akan meminta pertanggung jawaban dari mereka dan Tuhan akan membalas dendam pada orang-orang itu jika mereka tidak mengikutinya. Jadi sangat jelas "Nabi itu" yang mereka harapkan. Jadi messiah telah datang, Elia telah datang, tapi tinggal satu lagi yang belum datang yaitu "Nabi itu", seseorang yang diramalkan dalam Kitab Ulangan 18:18.
Siapa nabi itu? Siapa nabi itu yang telah diramalkan di 18:18. Dikatakan bahwa “Dari keturunan mereka.” Siapa keturunan dari Bani Israel? Kita dapat mengetahuinya dari Kitab Kejadian 16:12 dan juga Kitab Kejadian 25:18. Semua ayat ini mengacu pada Israelites (Bani Israel) sebagai keturunan dari Ishmaelites. Jadi di dalam Bible sendiri, Para Ishmalites (keturunan Ishmael) mengacu pada keturunan Israelites (Bani Israel).
Dan dalam kamus Bahasa Ibrani Bible, dijelaskan bahwa “keturunan adalah personifikasi dari kumpulan orang yang mengacu pada kerabat dekat dari Israelites (Bani Israel).” Jadi sangat jelas bahwa “Seorang nabi akan Kubangkitkan lagi yang seperti kau Musa. Nabi ini akan seperti engkau ini dan akan Kubangkitkan bagi mereka di antara keturunan mereka. Aku akan menaruh firman-Ku dalam mulutnya, dan ia akan mengatakan kepada mereka segala yang Kuperintahkan kepadanya."
Mari kita baca Collins Dictionary of the Bible, ini adalah buku yang baik dan sangat menarik, kau bisa membeli buku ini dari internet atau di toko buku. Mari baca apa yang dikatakan di sini
“Sebagai negarawan dan pembuat hukum, Musa-lah yang membangkitkan orang-orang Yahudi. Dia menemukan komunitas orang-orang Semitik yang lemah dan hanya menjadi budak, yang pengetahuan agamanya dalam keadaan bingung. Dia membuat mereka bangkit dan dia membentuk mereka menjadi bangsa dengan hukum, rasa kebangsaan, dan rasa sebagai orang-orang pilihan Tuhan yang Maha Kuasa.” (Collins Dictionary of the Bible)
Dan ini dia, “Satu-satunya orang dalam sejarah yang satu-satunya bisa dibandingkan dengannya ADALAH Muhammad.” Pernyataan yang menakjubkan! Satu-satunya orang yang dapat disamakan dengan Musa adalah Muhammad.
Dari keturunan dari Israelites, dia akan membangkitkan seorang nabi. Setiap kali Alqur'an memulai surat baru, dimulai dengan ucapan "Bismillahirrahmanirrahim" (Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang) dan yang dikatakan Kitab Ulangan 18:18 "Dia akan menyebut nama-Ku, firman yang Kuucapkan, dia akan mengucapkannya." Alqur'an berfirman bahwa Nabi Muhammad tidak pernah bersabda dari hasratnya sendiri, dia tidak berbicara dari pikirannya, dia tidak mengarangnya sendiri, kecuali dari wahyu yang diturunkan Allah. Ketika dia bersabda tentang Allah, dia bersabda seperti yang diperintahkan Tuhan, tepat seperti yang telah diramalkan dalam Kitab Ulangan 18:18.
Tentu saja Yesus tidak seperti Musa. Berikut ini adalah kemiripan antara Muhammad dan Musa:
Yesus terlahir tanpa seorang ayah dan ini merupakan sebuah mukjizat, namun Muhammad dan Musa sama-sama mempunyai ayah.
Yesus diasuh oleh ibunya, tapi baik Musa dan Muhammad sudah tak punya ibu sejak masih kecil.
Yesus adalah pengikut dari hukum mosaic, dimana Musa membawa hukum baru dan tentu saja Muhammad S.A.W. juga membawa hukum yang baru.
Musa terasing dan Muhammad juga terasing, Musa merupakan pemimpin dari kaumnya dan juga penerima wahyu dari Tuhan, seorang nabi. Sama dengannya, Muhammad juga pemimpin dari kaumnya dan juga seorang nabi.
Jadi ketika kita membandingkan antara Musa dan Muhammad, maka kita tahu bahwa kedua nabi ini begitu mirip. Siapa lagi nabi yang mirip dengan Musa kalau bukan Muhammad? Sama-sama dari keturunan Ishmaelites seperti Musa, dan mereka masing-masing berdakwah bahwa hanya ada satu Tuhan, Tuhan tidak seperti ciptaan-Nya, dan kau seharusnya tunduk pada hukum Tuhan yang diwahyukan-Nya. Inilah yang Musa ajarkan, inilah yang Muhammad ajarkan, dan Yesus juga mengajarkan demikian.
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar