Suatu hari, Einstein berjalan-jalan di sebuah desa. Ia bertemu dengan dua anak yang sedang adu pendapat. Ia pun melerainya. "Sudah, jangan bertengkar lagi. Sekarang ceritakan padaku, apa masalah kalian?"
Kemudian, salah satu dari kedua anak tersebut menjawab, "Begini, Pak. Kami sedang beradu pendapat mengenai jarak matahari. Kapankah matahari lebih dekat dengan Bumi?"
Kemudian anak yang satunya berkata, "Kalau menurut saya, sih, ya lebih dekat pada siang hari. Karena, pada siang hari matahari terasa yang paling panas. Dalam hukum fisika, semakin dekat suatu benda yang panas dengan benda lain, maka semakin terasa panasnya."
Kemudian anak yang pertama tadi berkata lagi, "Tetapi menurut saya di pagi harilah matahari lebih dekat. Karena, di pagi hari matahari terlihat lebih besar. Bukankah dalam teori fisika, semakin dekat keberadaan suatu benda, maka semakin besarlah ia kelihatannya?"
Einstein pun bingung. Ia membutuhkan bantuan dari kita semua!
Ayo! Bantu dia.
Katanya, yang bisa menjawab IQ-nya 160 lebih!
Status ini pun banyak yang berkomentar, salah satu komentarnya adalah sebagai berikut.
Yustia Ekky Rahanjani : “Krn garis edar planet berbentuk elips, ada kalanya Bumi, sbg planet, terdapat pada titik terdekat n titik terjauh. Bumi berada pada titik terdekat dari matahari (Perihelium), pada 2 Januari kemarin.”
Tetapi yang dimaksud di sini bukanlah masalah revolusi bumi, melainkan siang dan pagi yang disebabkan rotasi. Kemudian ia melanjutkan, “Nek mnrtq sih bukan siang atau malam sama aja, dengan catatan yang dimaksud jarak antara matahari dg bumi adalah jarak antara kedua pusatnya. Bukan jarak dari permukaan bumi. Kalaupun permukaan, permukaan yang sebelah mana dulu. Yg terkena sinar mthri atau yang membelakangi (waktu malam).”
Selain Mas Ekky, ada juga yang berkomentar bahwa itu berkaitan dengan Hukum Keppler. Tapi lagi-lagi Keppler itu menyangkut revolusi, dan bukan rotasi.
Jadi bagaimana yang benar?
Nah, sekarang Sinyal Pintar menjawabnya. Sebenarnya, jarak matahari ke bumi, baik siang, maupun pagi, itu hampir sama, hanya beda sedikit. Matahari lebih dekat dengan bumi pada saat siang hari, terutama bagi kita yang berada di khatulistiwa. Lihat gambar ini :
Sudah jelas, kan? Itu kalau diukur dari permukaan Bumi, soalnya mengenai pagi dan sore, kan melihatnya dari permukaan Bumi.
Tetapi sebenarnya, untuk mengukur jarak matahari ke Bumi digunakan pusat Bumi, bukan permukaannya. Jadi, jarak matahari sama saja ketika pagi atau siang hari, karena diukur pada dari Bumi.
Lalu, mengapa matahari pagi terlihat lebih besar?
Gejala bulan/matahari lebih besar pada saat dekat dengan cakrawala hanyalah ilusi, karena otak kita berpikir bahwa arah cakrawala lebih jauh daripada di titik kulminasi / zenith. Karena itu ketika kamu melihat Bulan / Matahari terbit di cakrawala dan perlahan -lahan naik ke zenith ia akan tampak semakin mengecil.
Fenomena matahari besar di pagi hari |
Fenomena ini juga dikenal sebagai Ilusi Bulan dan juga sama kasusnya dengan Matahari. Ilusi ini terjadi karena ketika Bulan / Matahari sedang di cakrawala secara tidak sadar kita membandingkannya dengan obyek latar depan seperti pohon, rumah, gunung atau kadang dengan cakrawala itu sendiri sehingga Bulan / Matahari tampak lebih besar dibanding ketika Bulan / Matahari menggantung sendirian di langit.
Kasus ilusi Bulan ini mirip atau sama dengan yang namanya ilusi Ponzo atau ilusi optik geometri di mana otak berpikir bahwa apapun yang ada di atas berada lebih jauh maka ukurannya pasti lebih besar. Tapi dalam kenyataannya ukurannya sebenarnya sama.
Ada juga yang menduga kalau ilusi tersebut terjadi karena pembiasan. Tapi, pembiasan atmosfer hanya berpengaruh pada penggepengan piringan matahari/bulan (yang justru membuat bulan/matahari lebih kecil pada sumbu vertikalnya) dan juga perubahan warna menjadi lebih merah. (Lihat sumber)
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar