Ada satu perempuan yang doanya selalu tanam di nafasku
Suatu kali, aku pulang agak terlambat
Kecemasannya adalah debaran jantung angin yang mengusik tiap sisi kerudungku
Lain waktu, katanya:
“Kau telaga Kautsar yang akan selalu kujaga meski nanti telah ada setitik bintang yang menjagamu.”
Tentang perempuan yang cintanya seolah mata air zam-zam dan teluk Phang Nga
:Ibu
Katakan padanya:
“Ia adalah sajak berlarik cinta yang tak akan pernah usai kutulis.”
20 Juli 2012
(A simple poem for my Mom, perempuan yang mengajariku bijaksana melewati hidup.)
{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }
Posting Komentar