Syeikh Muhammad Said Ramadhan Al-Buti

Bookmark and Share


Kabar duka meninggalnya seorang ulama besar dunia, pemikir dari Damaskus Syeikh Dr. Muhammad Said Ramadhan al-Bouthiy (Penulis Kitab Fiqh as-Sirah) yang menjadi korban ledakan bom bunuh diri pada tanggal 21 Maret 2013 saat Maghrib waktu setempat. Terlepas dari sikap beliau terhadap keadaan politik Syria akhir-akhir ini. 

Menurut Al-Habib Ali Al-Jufri: "Aku telah menelefonnya dua minggu yang lalu dan beliau (Syeikh Dr. Ramadhan Al-Buti) berkata pada akhir pembicaraannya: "Tidak tersisa lagi umur bagiku melainkan beberapa hari yang bisa dikira. Sesungguhnya aku sedang mencium bau syurga dari belakangnya. Jangan lupa wahai saudaraku untuk mendoakan aku." Pada beberapa hari sebelum kewafatannya, beliau berkata "Setiap apa yang berlaku padaku atau yang menuduhku daripada ijtihadku, maka aku harap ia tidak terlepas dari ganjaran ijtihad" (yang betul mendapat dua ganjaran dan yang tidak mendapat satu ganjaran) *Sheikh Ramadhan Al-Buti Syahid setelah dibom beberapa jam setelah di dalam Masjid Iman di Dimasyq. Beliau akhir-akhir ini mendoakan kehancuran kepada rezim Syiah Nusairiah, dan sedang dikawal ketat oleh pihak tentera. Dalam usahanya untuk keluar dari Syria beliau bersama pengikutnya dibom dan mendapat ganjaran Syahid. Semoga Allah merahmati dan memberi ganjaran yang sebanyak-banyaknya kepada Guruku dan Mujtahid Ummah Dr. Muhammad Said Ramadhan Al-Buti. Hidupnya sebagai ulama, meninggalnya sebagai syuhada.


Sekilas Tentang Asy-Syahid Asy-Syeikh Dr. Ramadhan al-Bouthiy (1929-2013)
Syeikh Muhammad Said Ramadhan al-Bouthiy, seorang ulama yang mutakhashish dalam ilmu Islam. Beliau sangat dihormati oleh banyak ulama terkemuka di dunia Islam. Bahkan pengaruhnya telah tumbuh secara signifikan di dunia Islam, terutama dengan kaum muda Muslim. 

Beliau menimba ilmu pendidikan di madrasah Damaskus, kemudian ke Mesir untuk belajar di Universitas al-Azhar asy-Syarief dan mendapatkan gelar doktor Fakultas Syari’ah. Beliau telah menulis lebih dari 60 buku tentang isu-isu Islam dan menjadi uswah dalam menjaga Madzhab Arba’ah (madzhab yang empat) dan aqidah Ahlussunnah dalam manhaj Asya’irah.



Beliau berasal dari Kurdi, lahir pada tahun 1929 di Botan, Turki. Kemudian hijrah bersama ayahnya, Mulla Ramadhan al-Bouthiy ke Damaskus pada tahun 1933, pada saat itu beliau masih berumur 4 tahun. 

Syeikh al-Bouthiy merupakan ulama Sunni yang ahli dalam bidang akidah dan falsafah madiyah. Beliau telah menulis sebuah buku kritik materialisme dialektis, tetapi dalam pandangan fiqih yang dijadikan benteng untuk madzhab fiqih Islam dan akidah Sunni Asy’ariyah dari pandangan salafi. 

Beliau menulis sebuah buku yang berjudul, “اللامذهبية أكبر بدعة تهدد الشريعة الإسلامية” artinya: Tidak bermadzhab adalah sebesar-besar bid’ah yang mengancam syari’ah Islamiyah dan buku yang lain berjudul “السلفية مرحلة زمنية مباركة وليست مذهب إسلامي”

Dalam salah satu bukunya yang paling populer “الجهاد في الإسلام” artinya: Jihad dalam Islam (tahun 1993): al-Bouthiy menunjukkan bagaimana pemahaman yang buruk tentang istilah jihad telah menyebabkan pelecehan terhadap Muslim maupun non-Muslim. Mereka telah memanipulasi ide jihad untuk keuntungan mereka sendiri, dengan kedok bahwa jihad harus dilakukan sesuai dengan dasar fiqh Islam. 

Beliau adalah seorang ulama yang tidak berpolitik. Terlihat beliau sangat menjauhi hal ini, serta menyarankan pada ulama yang lain untuk meninggalkan perpolitikan. 

Shiekh al-Bouthiy telah memberikan dampak besar pada dunia Muslim, khususnya melalui karya ilmiahnya. Beliau menulis untuk berbagai jurnal. Dia juga telah mengembangkan reputasi karena kemampuannya menangani dan menanggapi pertanyaan isu-isu yang berkenaan dengan hukum Islam. 

Beliau menyelesaikan dirasah Tsanawiyah asy-Syar’iyah di Ma’had at-Tawajjuh al-Islamiyyah di Suriah. Pada tahun 1953 beliau mengambil Fakultas Syariah di Universitas al-Azhar dan memperoleh syahadah ‘alamiyah pada tahun 1955. 

Pada tahun berikutnya beliau masuk Fakultas Bahasa Arab Universitas al-Azhar, dan memperoleh Diploma Pendidikan di akhir tahun itu. 

Beliau diangkat dosen di Fakultas Syariah Universitas Damaskus pada tahun 1960. Beliau dikirim ke Fakultas al-Azhar untuk menyelesaikan program doktoral dalam ushul syari’ah islamiyah dan memperoleh syahadah pada tahun 1965. 

Beliau diangkat sebagai dosen Fakultas Syariah di Universitas Damaskus pada tahun 1965 dan juga sebagai wakil dekan. Selang beberapa waktu beliau kemudian diangkat menjadi dekan Fakultas Syari’ah. 

Beliau masih aktif dalam berbagai muktamar dan seminar internasional. Beliau merupakan anggota Majma’ al-Maliky untuk Penelitian Peradaban Islam di Amman. Beliau juga anggota Dewan Tertinggi dari Akademi Oxford. 

Beliau adalah Dewan Penasehat tinggi Anggota untuk Yayasan Tabah di Abu Dhabi. Beliau mampu berbicara dalam bahasa Turki dan Kurdi, dan lancar dalam berbahasa Inggris.
Dikutip dari: Sufi Road 




{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar