Puisi: Suci Widyasari

Bookmark and Share

Sebuah Asa di Negeri Tercinta

Di Negeri ini Aku ada.
Sebuah perjalanan di tengah rasa galau remaja yang terus kutinggalkan.
Sedikitnya, gambaran jadi dewasa mulai ku gantungkan pada posisi yang serius
Dan di Negeri ini Aku telah ada.
Duduk sebagai kaum intelektual.
Kini kepalaku dua. Berkutat pada masalah sosial.

Masih pada Negeri yang kutinggali.
Kelak Aku tak ingin jadi penghuni setia, hanya menajdi patung.
Menjadi hiasan tapi tak menghiasi.
Lagi-lagi Aku sekarang ada.

Dan pada hitungan waktu yang kueja.
Tekadku bulat, beberapa bulan kedepan, Aku tidak berada di Negeri ini.

Agar kembali menjadi manusia yang bernyawa dan berkaya.

3 Maret 2012



Kisi-kisi Cinta Kita

Ya, aku menyebutnya sebagai mimpi.
Tentang rumah yang di dalamnya ada Maple.

Ada celana goyang yang kusiapkan setiap mentari mulai terbangun.
Ada sarapan dan senyum hangat di atas meja makan.

Ya, juga tentang kemeja yang kau kenakan.
Warnanya cocok sekali dengan warna kulitmu.

Apalagi tentang rambutmu yang keikal-ikalan.

Aku sangat suka menatanya.
Sungguh gagah kau.

Januari 2012



Momiji Cinta

Tentang rumah Maple kita, si Momiji.
Kadang kusebut ia Maple, kadang kupanggil ia Momiji.
Ada Aku dan kelak buah hati kita.
Momiji kita harus tumbuh menjadikan romantisme sepanjang perjalanan cinta menujuNya.
Lagi-lagi Aku mengintip dari jari-jari daun Maple.
Apa ya, yang tak kusuka darimu?
Akh, mungkin karena Aku belum melihatmu secara terang-terangan. Ya, bisa jadi.
Selama ini, Aku hanya mengendap-endap jika pada suatu waktu yang sama.

Dan lagi-lagi, Aku berharap pada Tuhan kita.
Kelak, kau jadi terang bersamaku atau hillang.
Itu rahasia Tuhanku.
Januari 2012



{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar