Tanah Jawa

Bookmark and Share
Mengenai Tanah Jawa (sekarang bernama Pulau Jawa) mengapa dari sejak jaman Raja Jayabaya diramalkan bakal menjadi mercu suar dunia, tentunya “ada apa-apanya“. Marilah kita telaah dengan seksama :


Ternyata pada tanah Jawa ini terbentang sebuah jalur yang merupakan lafadz  MUHAMMAD. Bila kita kunjungi (ikuti) jalur lafadz ini maka di daerah-daerah itu memang dikenal sebagai daerah ilmu batin. Baik ilmu kesempurnaan, ketuaan maupun kemudaan. Juga pada jalur daerah ini banyak dijumpai kuburan (makam) keramat yang terkenal.


Dimulai dari daerah MIM AWAL (Jawa Timur), di daerah ujung timur tanah Jawa ini, termasuk pula daerah
Dham-mah nya dijumpai ilmu kesempurnaan. Di daerah Jawa Tengah terdapat dijalur Semarang, Solo, Yogyakarta, Madiun, Tulungagung, Ponorogo dan Kediri. Sedangkan untuk Jawa Barat terdapat pada jalur Cirebon, Kuningan, daerah Banyumas, Kroya, Banjar terus sampai ke Bogor.

Khusus untuk daerah DAL terdapat di daerah Banten (ujung Barat) Tanah Jawa. Maka di daerah ini banyak diketemukan mereka yang mengaji ilmu batin agar dapat hidup kembali dengan sempurna.

Pulau Madura bagian Barat, Surabaya, Sidoarjo, Mojokerto termasuk pada jalur DHAM-MAH dari MIM AWAL. Maka di daerah-daerah itu juga ditemui mereka yang memiliki ilmu kesempurnaan sejati. Artinya mati dengan selamat untuk dapat kembali ke Usul (alam Lauhul Makhfuz).

Dengan adanya bukti ini, maka tidaklah heran bila Tanah Jawa ada seorang UtusanNya dalam menyelamatkan umat manusia. Dan tidak heran pula bila apinya Islam akan terdapat di Tanah Jawa. Jadi tidaklah benar bila ada anggapan bahwa golongan Ma’rifat Islam itu sudah tidak ada. Masih ada bahkan semakin berkembang. Hanya saja pemiliknya tidak berterang-terangan memproklamirkan diri, Apalagi mengaku-ngaku. Sebab sebagian besar dari golongan ilmu tua itu bersembunyi.

Hanya saja yang perlu dikaji, mana ilmu Ma’rifat Islam yang benar. Dan mana yang hanya setengah-setengah. Kelak bakal muncul ilmu atau ajaran yang justru bakal menyesatkan umat manusia. Oleh sebab itu sebelum menganut atau mengikuti sesuatu ajaran, wajib terlebih dahulu diketahui sumbernya.

Kelak banyak orang yang pandai bicara. Pandai mengemukakan dalil atau kebenaran. Tetapi belum tentu ajarannya itu membawa penganutnya ke jalan yang sebenarnya.

Sumber :
PELAJARAN ILMU MA’RIFAT ISLAM - Disusun Oleh : Sri Soedjanmo Widodo.

{ 0 komentar... Views All / Send Comment! }

Posting Komentar